Final dini tersaji di partai semifinal Wilayah Barat yang mempertemukan antara Golden State Warriors melawan Houston Rockets. Tanpa mengurangi rasa hormat kepada tim-tim Wilayah Barat lainnya, dua tim ini memang cukup superior di Wilayah Barat. Dalam lima musim terakhir, hanya dua tim ini yang menutup musim reguler sebagai pemuncak (Warriors empat, Rockets satu).
Untuk duel semifinal kali ini, Warriors yang finis sebagai pemuncak Wilayah Barat mendapatkan keuntungan laga kandang (home court advantage). Namun, keuntungan tersebut rasanya tak cukup berpengaruh untuk Rockets yang berhasil menang dua kali di Oracle Arena selama musim reguler. Bahkan, dari empat pertemuan mereka, Rockets hanya kalah sekali itu pun hanya berjarak dua poin.
Membicarakan tentang gaya permainan kedua tim, saya rasa Anda semua sudah cukup mengerti. Rockets berpusat kepada James Harden, pelari terdepan MVP sekaligus MVP musim lalu yang benar-benar diberi kebebasan melakukan apa saja. Sementara Warriors dengan lima pemain berstatus All Star mereka bermain dengan membagi bola cukup rata dan mencari tangan paling “panas.”
Menghentikan Harden adalah kewajiban utama yang harus dipenuhi Warriors. Melihat gim terakhir melawan Los Angeles Clippers, Warriors kemungkinan besar akan menurunkan Andre Iguodala sebagai starter. Andre akan bertugas menjaga Harden sepanjang gim seperti yang ia lakukan kepada Lou Williams.
Tetapi, seperti yang sudah tertulis di atas, Harden adalah pemain dengan “yuridiksi” terbesar di Rockets. Ia bebas melakukan apa saja yang ia mau dan teman-temannya pun mendukungnya. Terlihat dalam gim ketiga melawan Utah Jazz, Harden yang gagal memasukkan 15 tembakan awalnya pun tetap dibiarkan menembak sesuka hatinya.
Mentalitas seperti itu membuat tugas menjaga Harden tak akan pernah mudah. Di sisi lain, Harden juga sangat lihai melihat kawan-kawannya. Jika Warriors turun dengan line-up kecil mereka yang menempatkan Draymond menjaga Clint Capela, saya yakin Anda akan melihat banyak sekali alley-oop dunk di gim nanti.
Di sisi lain, jika berpusat hanya kepada dua pemain ini saja, barisan pendukung seperti Chris Paul, P.J. Tucker, dan Eric Gordon akan bersiap di tempat menembak terbaik mereka. Terutama Tucker, ia akan menunggu di area sudut sementara Gordon di area sayap.
Di sisi sebaliknya, Rockets harus benar-benar menaruh perhatian lebih kepada Kevin Durant. Suka tidak suka, Anda harus mengakui bahwa Durant adalah salah satu pemain menyerang terbaik sepanjang sejarah NBA, jika bukan yang terbaik. Michael Jordan saja mengakui hal tersebut.
Satu hal yang membedakan Durant dengan sederet pemain lain atau bahkan Harden adalah tingginya yang diyakini banyak pihak sampai tujuh kaki (213 sentimeter) meski terdaftar di angka 206 sentimeter. Dengan tinggi menjulang, kemampuan olah bola, fundamental serangan, dan gerakan menembak yang apik. Durant adalah momok menakutkan bagi semua pemain bertahan.
Hal yang sedikit mengecewakan di pertarungan kali ini adalah kabar cedera dari Warriors. Selain kehilangan DeMarcus Cousins yang mengalami cedera paha, Warriors juga terancam kehilangan duet Splash Brother mereka di gim perdana. Steve Kerr, Kepala Pelatih Warriors, mendaku tidak cukup yakin Stephen Curry dan Klay Thompson bisa turun di gim tersebut. Keduanya sedikit bermasalah dengan engkelnya di gim terakhir melawan Clippers.
Jika hal tersebut benar terjadi, saya cukup yakin Rockets akan membawa pulang kemenangan di gim satu. Satu kemenangan di kandang lawan sangatlah berarti di playoff, apalagi memasuki babak semifinal. Selain itu, Rockets sendiri adalah salah satu tim dengan rekor kandang terbaik (31-10). Di putaran pertama lalu, tim asuhan Mike D’Antoni ini juga tak sekalipun kalah di kandang.
Sulit sekali menentukan pemenang gim ini, saya rasa pertandingan akan berlangsung hingga tujuh gim dengan tim yang memiliki akurasi tembakan lebih baik akan memenangi gim ini.
Foto: NBA