Partai semifinal lainnya NBA Playoff 2019 Wilayah Timur merupakan partai ulangan putaran pertama NBA Playoff 2018. Ya, dua kubu yang kali ini datang dengan kondisi yang berbeda bertemu di babak ini usai sama-sama membukukan sapu bersih di putaran pertama. Dua kubu tersebut adalah Milwaukke Bucks dan Boston Celtics. Bucks yang mengakhiri musim reguler sebagai pemuncak klasemen Wilayah Timur mendapatkan keuntungan laga kandang (home court advantage).

Sama seperti dua tim Wilayah Timur lainnya, saya juga memprediksi Bucks dan Celtics melaju ke semifinal. Bedanya dengan dua tim sebelumnya, saya justru tak memprediksi kedua tim ini akan melaju mulus tanpa hambatan alias sapu bersih.

Bucks menyapu bersih Detroit Pistons yang tampil pincang tanpa kehadiran bintang dan top skor mereka, Blake Griffin di dua gim awal. Meski memaksakan diri di dua gim selanjutnya, Griffin yang bahkan terlihat tertatih saat berlari dilumat habis oleh tim asuhan Mike Budenholzer.

Begitu pula dengan Celtics. Absennya Victor Oladipo ternyata berdampak jauh lebih besar bagi Indiana Pacers di playoff. Pacers bahkan bisa dibilang benar-benar tak memberikan perlawanan terutama di paruh kedua pertandingan meski kedua tim secara rekor di musim reguler berimbang.

Berbeda dengan musim lalu, kali ini kedua tim tampil nyaris dengan kekuatan penuh. Dari daftar cedera, hanya ada nama Malcolm Brogdon yang rutin mengisi posisi utama dan harus menepi. Brogdon bermasalah pada telapak kakinya dan diprediksi baru akan kembali bermain di gim tiga atau empat.

Bicara tentang Bucks, tentu semua mata tertuju kepada Giannis Antetokounmpo. Salah satu kandidat MVP musim ini terus menunjukkan performa apik sebagai pusat permainan Bucks, dari segi menyerang maupun bertahan. Tugas utama Celtics adalah untuk mencari “obat” dari permainan Giannis yang jelas melukai lawan-lawan Bucks.

Selama putaran pertama Giannis mencatatkan rataan 26,3 poin, 12,0 rebound, 3,5 asis, dan 1,5 blok per gim. Catatan poin tersebut menempatkannya sebagai peringkat keenam pemain tersubur selama babak playoff. Tak hanya subur, catatan 54 persen eFG% dan 58persen TS% juga menunjukkan bahwa pemain berkebangsaan Yunani ini lumayan efektif.

Saat berhadapan dengan Celtics di musim reguler pun, Giannis seolah menunjukkan ke penikmat NBA bahwa Celtics tak punya “obat penawar” atas dirinya. Giannis mengemas rataan 31,3 poin, 10,6 rebound, 4,6 asis, 1,1 steal, dan 1,1 blok. Dalam kurun yang sama, pemain berusia 24 tahun ini memasukkan 59 persen tembakannya (32/54).

Kedua tim ini juga memiliki gaya bermain yang berbeda, nyaris seperti duel antara Raptors dan Sixers di semifinal lain. Bucks kental dengan permainan cepat dan pergerakan bola dinamis meski berpusat kepada Giannis. Sementara Celtics cenderung memainkan gaya lama Amerika Serikat yang mengandalkan kemampuan satu lawan satu pemain mereka.

Kyrie Irving tentulah menjadi opsi utama mereka dalam menyerang. Catatan 22,5 poin, 4,5 rebound, dan 7,5 asis menunjukkan betapa aktifnya Irving sebagai motor utama serangan Celtics. Belum lagi rekor apik Irving selama bermain di playoff yang bisa saja menjadi pembeda.

Dengan sapu bersih atas Pacers, Irving tercatat sebagai pemain dengan persentase kemenangan di babak playoff tertinggi sepanjang sejarah NBA (minimal bermain 50 gim). Dari total 56 gim yang ia mainkan, ia berhasil memenangi 43 gim di antaranya, setara dengan 76,8 persen. Catatan ini membuat saya yakin bahwa Irving, dalam satu pertandingan di seri ini akan membuat penampilan eksplosif entah dengan mencetak 40 atau 50 poin hingga akurasi yang menawan. 

Sangat sulit memprediksi gim ini akan berakhir dalam berapa laga karena faktor-faktor di atas. Namun, solidnya permainan Bucks dan rasanya belum ada “obat” yang layak untuk Giannis akan membuat tim dengan logo kepala rusa ini melaju ke final wilayah. Bucks dalam lima gim.

Foto: NBA

 

Komentar