Ketika terakhir kali bertemu, Nuke Tri Saputra tengah bersiap-siap pulang ke Yogyakarta. Ia membenahi barang-barangnya di mes Pacific Caesar Surabaya. Nuke mengatakan kepada saya, ia memutuskan pensiun.

Nuke pensiun karena akan menikah saat itu. Ia tidak ingin jauh dari keluarga di Yogyakarta. Oleh karena itu, ia memutusan pergi dari Surabaya.

Nuke sudah menikah sekarang. Ia tinggal di Yogyakarta dengan istrinya.

Setahun setelah pertemuan terakhir kami, media sosial kemudian ramai dengan perbincangan soal Nuke. Ia kembali ke basket profesional.

Nuke kini membela Bank BPD DIY Bima Perkasa Yogyakarta. Klub setempat yang tidak jauh dari rumahnya. Kesepatakan itu ia dapat setelah Bima Perkasa menegosiasi kontraknya dengan Pacific.

Seperti apa ceritanya? Simak perbincangan terbaru saya dengan Nuke:

Sebelum kita ngobrol tentang bergabungnya Nuke ke BPJ, coba ceritakan dulu selama setahun ini kamu ngapain saja?

Selama setahun ini yang pasti latihan sendiri. Sebenarnya tidak berharap banget bisa balik. Latihan buat persiapan main tarkam saja. Tapi, setelah seri, yang awalnya saya tidak mengira akan bisa main di BPJ, akhirnya malah bosnya BPJ mengabari kalau sudah akad sama Surabaya.

Prosesnya seperti apa?

Saya tidak tahu. Kalau pihak BPJ bilang, mereka datang ke Surabaya.

Berarti mereka bayar kontrak, ya?

Iya, bayar. Mereka bayar. Banyak yang mengira BPJ free transfer. Saya jawab, kalau free transfer saya minimal harus berhenti dua tahun. Saya setahun saja belum ada.

Kontraknya berapa lama?

Sekarang ambil dua tahun.

Secara fisik dan mental siap untuk terjun lagi ke IBL?

Mau tidak mau harus siap. Soalnya sudah kontrak. Mau tidak mau harus bertanggung jawab ke klub yang saya bela sekarang.

Sudah mulai latihan?

Kemarin sempat latihan, tapi memang masih libur.

Oh, masih libur?

Iya, tapi saya latihan sendiri. Itu supaya tidak ketinggalan sama yang lain.

Sebelumnya sempat ikut TC (training center) sama timnas 3x3. Setelah pensiun berarti tidak benar-benar berhenti basket. Apa yang kamu jaga?

Iya, itu waktu Asian Games. Saya latihan, ya, semuanya. Latihan di gym, latihan di lapangan. Nyewa lapangan sendiri. Latihan untuk menjaga kondisi.

Apa yang membuat Nuke menerima pinangan BPJ?

Saya memang tinggal di Yogya. Istri juga di Yogya. Semuanya di Yogya. Saya juga tidak perlu meninggalkan usaha kecil-kecilan di sini. Saya jadi bisa dekat sama keluarga sambil main basket.

Jadi usaha apa, nih?

Sekarang ini lagi menjalankan shoes treatment, sih. Sama bantu istri saja.

Apa yang bikin Nuke membuka shoes treatment?

Ingin saja buka jasa yang modalnya tidak terlalu besar. Tempat juga saya tidak perlu sewa. Saya punya tempat di depan rumah. Tidak perlu modal besar, tapi bisa buka usaha.

Segala bisa jalan, ya?

Iya, basket jalan, usaha jalan.

Selama absen satu musim, kamu melihat tidak, sih, kalau liga kita berubah?

Berubah. Kalau berubah, sih, iya berubah. Soalnya tim-tim kecil bisa mengalahkan tim besar. Dulu susah banget tim kecil mengalahkan tim besar. Sekarang malah bisa dikalahkan. Jadi lebih seru.

BPJ kira-kira bakal seperti apa? Kalau melihat roster, pemainnya itu-itu saja, ditambah Nuke.

Minimal sama baiknya dengan tahun sebelumnya. Kalau bisa begitu saya masuk ada hasil yang lebih baik. Saya tidak ingin saya masuk hasilnya begitu-begitu saja. Itu jadi tanggung jawab besar bagi saya.

Selanjutnya ada rencana apa lagi?

Ya, saya ingin menikmati kehidupan yang seperti ini. Begini-begini saja, menikmati hidup yang ada. Saya mensyukuri semuanya.

Tidak ada rencana untuk dapat penghargaan individu seperti Most Improved Player lagi?

Kalau target seperti itu saya belum menargetkan apa-apa. Saya targetnya cenderung ke tim. Saya ingin tim saya lebih baik dari sebelumnya. Kalau penghargaan individual itu bonus istilahnya.

Sekarang, kan, banyak pemain muda yang muncul. Kira-kira bisa tetap bersaing dengan mereka tidak setelah absen semusim?

Mungkin satu-dua seri perlu adaptasi, tapi semoga bisa. Kalau memang bisa beradaptasi dari seri I, ya sudah jalankan. Cuma memang butuh adaptasi, sih. Namanya juga orang berhenti satu tahun, kan. Adaptasi dulu saja.

Oke, terakhir, ada perubahan apa dalam diri Nuke setelah menikah? Merasa semua keputusan akhirnya berpengaruh ke keluarga tidak?

Yang pasti sekarang harus lebih banyak bersyukur dengan apa yang ada. Sudah menjadi kepala rumah tangga harus lebih bijak dalam segala hal. Sekarang tidak hanya memikirkan diri sendiri lagi, tapi memikirkan keluarga kecil.

Iya, keputusan pasti berpengaruh terhadap keluarga. Saya merasa beruntung bisa bermain di kota tempat tinggal saya sendiri sekarang. Karena tidak harus meninggalkan keluarga. Usaha kecil saya juga bisa saya jalankan.

Foto: Dok. Nuke Tri Saputra, Hariyanto, dan DBL Indonesia

Komentar