Singapore Slingers lega setelah menyingkirkan Hong Kong Eastern Basketball Team di babak semifinal ASEAN Basketball League (ABL) 2018-2019. Mereka berhasil membalas sakit hati karena kalah dari HK Eastern di final ABL 2016-2017 silam. Namun, apakah Slingers musim ini bisa memegang trofi ABL? Mari kita lihat peluangnya.

Rasa-rasanya pantas kalau Slingers musim ini mengamuk. Karena sejak ikut ABL tahun 2009 hingga sembilan musim kompetisi, Slingers belum pernah juara. Padahal mereka dua kali berturut-turut sampai di final, yaitu musim 2015-2016 dan 2016-2017.

Pada final ABL 2015-2016, Slingers kalah 2-3 dari Westports Malaysia Dragons. Kemudian pada musim 2016-2017, gelar juara lepas setelah Slingers kalah 1-3 atas HK Eastern. Sementara itu, pada musim 2017-2018, Slingers gugur di playoff putaran pertama, karena menyerah 0-2 dari Mono Vampire Basketball Club.

Musim ini Slingers berhasil kembali ke final setelah menundukkan HK Eastern, 2-0, di semifinal. Laga pertama, Slingers menang 101-70 di OCBC Arena, Singapura (12 April 2019). Lalu di ketika bertandang ke Southorn Stadium (17 April 2019), Slingers menang 80-73.

Performa Slingers musim ini memang kurang dominan di musim reguler. Mereka menang 16 kali dari 26 laga. Dengan rekor tersebut, Slingers menduduki peringkat tiga klasemen akhir ABL 2018-2019. Namun di babak playoff, Slingers meledak. Mereka mengalahkan Macau Black Bears, 2-1, di putaran pertama. Lalu menundukkan HK Eastern. Tim yang sebelumnya berhasil menyingkirkan juara bertahan San Miguel Alab Pilipinas (2-0).

Slingers musim ini tetap memaksimalkan Xavier Alexander sebagai pusat permainan tim. ABL 2018-2019 menjadi musim terakhir Xaviers bermain untuk Slingers. Sebab musim ini Xavier menjalani masa kontrak terakhirnya. Ia dikontrak selama empat musim sejak 2015-2016. Sementara itu dua pemain asing yang ditambahkan untuk membantu Xavier musim ini adalah John Fields dan Jerran Young. Mereka berdua tidak pernah diganti sejak awal musim hingga babak playoff.

Fields merupakan senter 30 tahun yang sudah bermain di liga basket Eropa, Asia, dan Amerika Utara. Fields pernah membela Fields sebelumnya bermain secara profesional di Apoel (Siprus), Vilpas (Finlandia), Lille Metropole (Perancis), Giessen 46ers (Jerman), Aiolos Trikallon (Yunani), Hasharon (Israel), Belfius Mons Hainaut dan Liege Basket (Belgia) dan Levharti Chomutov (Republik Ceko). John Fields baru pertama kali bermain di ABL musim ini. Sedangkan Young adalah garda berusia 26 tahun yang pernah menjuarai Thailand Basketball League bersama Mono Vampire pada tahun 2016.

Ketiga pemain asing tersebut menjadi tumpuan Slingers. Xavier mencetak rata-rata 21,7 ppg, 8,9 rpg, dan 8,0 apg. Lalu Jerran Young bisa menghasilkan 19,9 ppg, 7,4 rpg, dan 4,0 apg. Sedangkan John Fields, hingga babak semifinal mencetak rata-rata 22,7 ppg, 12,5 rpg, dan 1,8 bpg.

Menariknya, Slingers masih dipimpin oleh Kepala Pelatih Neo Beng Siang. Ia sudah melatih Slingers sejak 2010 hingga saat ini. Coach Neo juga yang berhasil membawa Slingers ke final ABL dua kali beruntun sebelumnya. Slingers akan berupaya sekuat tenaga untuk menjuarai ABL 2018-2019. Sebab, ini tahun terakhir mereka mendapatkan jasa Xavier Alexander.

"Kami berhasil kembali ke final lagi. Ini adalah final ketiga dari empat musim bersama Slingers. Saya sebelumnya sudah kehilangan dua kesempatan meraih gelar juara. Kali ini kami harus mendapatkan gelar tersebut," kata Xavier Alexander, seperti dikutip dari aseanbasketballleague.com.

Tim yang akan menjadi lawan Singapore Slingers di final yaitu CLS Knights Indonesia atau Mono Vampire Basketball Club Thailand. Rekor pertemuan Slingers melawan CLS Knights musim ini 2-2. Sedangkan Slingers lawan Mono Vampire musim ini sama kuat juga, 2-2. Jadi siapapun lawannya, final ABL musim ini akan berlangsung sengit. (tor)

Foto: ASEAN Basketball League

Komentar