Cappie Pondexter, pemain WNBA, memutuskan pensiun setelah 13 tahun berkarier di dunia basket. Ia mengumumkan itu lewat Instagramnya pada Selasa, 16 April 2019 waktu setempat. Pondexter sempat berkunjung ke Indonesia Februari lalu sebelum memutuskan pensiun hari ini.
Pemain legendaris WNBA itu berkunjung ke Indonesia untuk menghadiri undangan acara Surabaya South East Asian Women Basketball Tournament 2019. Piala Walikota Surabaya juga berlangsung di saat yang sama. Pondexter hadir sebagai bintang tamu.
Pemain kelahiran Oceanside, California, 7 Januari 1983 itu kemudian berkunjung ke kantor Mainbasket di sela-sela kesibukannya di Surabaya. Ia bahkan sempat berbicara tentang berbagai hal mengenai dirinya. Pondexter, misalnya, mengaku senang dengan prestasinya di WNBA. Ia menjadi salah satu dari 15 pemain terbaik sepanjang sejarah liga yang dipilih penggemar.
“Saat itu terjadi, saya masih sangat muda,” ujar Pondexter kepada Adrian Darmika, Mainbasket. “Disejajarkan dengan deretan pemain seperti Lisa Leslie, Sheryl Swoopes, dan Dawn Staley adalah hal yang sangat, sangat luar biasa, karena saya tumbuh melihat mereka. Kini saya benar-benar bersyukur melihat hal tersebut karena—bisa saya bilang—tidak semua orang mendapatkan kesempatan itu.”
Selama 13 tahun di WNBA, Pondexter bermain bersama lima tim berbeda. Ia pernah membela Phoenix Mercury, New York Liberty, Chicago Sky, Los Angeles Sparks, dan Indiana Fever. Ia menyabet dua gelar juara bersama Mercury pada 2007 dan 2009.
Selama itu, Pondexter juga menyabet beberapa gelar individu. Ketika juara pada 2007, ia mendapat gelar pemain terbaik final. Ia masuk ke deretan WNBA All-Star tujuh kali dan jajaran elit lainnya seperti First Team, Second Team, All-Defensive First Team, All-Rookie Team. Pondexter kemudian masuk ke jajaran 20 pemain terbaik sepanjang sejarah WNBA pada 2016.
“Cappie Pondexter adalah salah satu pemain terhebat dan pesaing terberat dalam sejarah WNBA,” komentar NBA Deputry Commisioner sekaligus COO Mark Tatum.
“Ia terkenal di liga dengan kepribadiannya yang bersemangat dan gayanya yang khas, menghasilkan dua gelar juara WNBA dan tujuh kali All-Star sepanjang kariernya. Kami mengharapkan lebih banyak hal-hal besar darinya dalam apa pun yang dia lakukan selanjutnya dan berharap yang terbaik baginya.
Kini, dengan pensiunnya Pondexter, tampuk kepemimpinan diserahkan kepada generasi selanjutnya. Sang pemain berharap kariernya berdampak pada banyak orang. Ia ingin orang lain berani mengejar mimpi seperti yang ia lakukan.
“Semoga beruntung, para perempuan di dunia!” katanya menutup keterangan pada unggahan pensiunnya di Instagram. (GNP)
Foto: Hariyanto