Brian Windhorst, reporter NBA untuk ESPN, baru-baru ini merilis sebuah buku berjudul “LeBron, Inc. The Making of a Billion-Dollar Athlete”. Dalam buku ini, Windhorst menceritakan bagaimana seorang pebasket bisa menjadi pebisnis dengan nilai pendapatan mencapai setengah Milyar Dollar AS per tahun. James juga seorang investor ulung terbukti dengan instingnya dalam “memutar” uangnya ke dalam beberapa bisnis yang bisa mengembalikan pundi-pundinya dengan jumlah tidak sedikit.
Insting berbisnis pria asli Akron, Ohio, ini memang layak diperhatikan. Pada November 2018, Forbes merilis perkiraan pendapatan LeBron James per tahun yang mencapai AS$450 Juta. Angka itu meningkat nyaris dua kali lipat setelah ia total mendapat AS$391 Juta dari Los Angeles Lakers hingga 2022. Upahnya di Lakers berhasil memecahkan rekor gaji tertinggi yang sebelumnya dipegang Kevin Garnett (AS$343 Juta).
Meski demikian, ada sesuatu yang membuat James dan Garnett berbeda. Gelontoran keuntungan akan terus mengalir meski mantan penggawa Cleveland Cavaliers itu pensiun bermain basket. Ia memegang kontrak seumur hidup dengan Nike dengan nilai AS$500 Juta belum termasuk honorarium penjualan produk. Sebagian uang pribadinya dipakai untuk membeli saham tim sepak bola Liverpool FC. Di ranah kuliner, LeBron James adalah pemegang saham mayoritas Blaze Pizza yang kini sedang naik daun di Negeri Paman Sam.
LeBron James juga punya bisnis di bidang hiburan. Bersama pihak ketiga, ia membuka situs Uninterrupted. Situs tersebut merupakan platform bagi pebasket yang ingin mengunggah video kemampuannya. Satu lagi adalah Springhill Entertainment, sebuah firma perfilman yang dikembangkan dengan teman lamanya yang jadi penentu eksistensinya di dunia hiburan Hollywood.
“LeBron James berhasil melakukan itu semua di bawah usia 35 tahun. Saat usianya 18 tahun, Reebok pernah menyodorinya kontrak senilai AS$100 juta namun ia menolaknya. Instingnya justru berkata untuk bergabung dengan Nike agar ia punya warisan ketika pensiun,” tutur Windhorst saat menjalani sesi wawancara bersama CBS Network. Pola pikir seperti itu, lanjutnya, sudah tercetus lewat pemuda 18 tahun yang dihadapkan dengan uang ratusan juta Dollar namun ia masih bisa berpikir dalam sebelum memutuskan.
Pihak Penulis juga menekankan bagaimana pola pengambilan keputusan LeBron James yang menurutnya inspiratif. “Ia menyadari kekuatan dan pengaruhnya untuk khalayak ramai. Contoh yang saya ambil adalah kejadian pembunuhan Trayvon Martin oleh George Zimmerman. James punya insting untuk berpendapat yang bisa berpengaruh secara tidak langsung pada pendapatannya,” ujar Windhorst.
Buku “LeBron, Inc. The Making of a Billion-Dollar Athlete” sudah diperjualbelikan di situs jual beli buku daring Amazon. Bila Anda ingin mendapatkannya, cobalah mencari di situs-situs lain. Biasanya, mereka memberikan diskon atau promo tertentu yang bisa dimanfaatkan.