Bob Marley pernah mengatakan, satu hal yang bagus soal musik adalah ketika musik menyentuh kita, kita tidak merasakan sakit (one good thing about music, when it hits ya, you feel no pain). Ia mengatakan itu dalam lagunya berjudul Trench Town Rock di sekitar 1971.
Sejauh ini, musik memang memiliki peran penting dalam kehidupan manusia. Musik ada di mana-mana; dalam acara hiburan maupun ritual-ritual seperti upacara bendera, bahkan di kehidupan sehari-hari yang biasa. Ia punya fungsi yang beragam, termasuk untuk menenangkan diri.
Sue Shellenbarger dalam artikelnya di The Wall Street Journal menuliskan, mendengarkan musik adalah salah satu cara yang bisa digunakan orang tua untuk memberi contoh keterampilan menenangkan diri pada anaknya. Dalam penelitian lain, dr. Samuel Halim mengatakan, musik dapat bertindak tidak hanya sebagai sumber suara menyenangkan yang memberikan perasaan menyenangkan pula, tetapi juga sumber penyembuhan. Maka, tidak heran kalau musik bagi beberapa orang—sekali lagi—menjadi bagian penting dalam hidupnya. Tidak terkecuali para atlet bola basket. Banyak dari mereka sebelum bertanding senang mendengarkan musik dulu.
***
Setelah membahas lagu-lagu favorit fotografer basket Indonesia seperti Hari Purwanto, Mei Linda, dan Alexander Anggriawan, Mainbasket hadir kembali dengan lagu-lagu favorit fotografer lainnya. Kali ini kami membahas lagu-lagu favorit Yoga Prakasita. Fotografer BTN CLS Knights Indonesia ini memiliki lima lagu favorit yang empat di antaranya datang dari Tanah Air.
Setapak Sriwedari-Maliq & d’Essentials
Sudah enam tahun sejak Maliq & d’Essentials mengeluarkan album Sriwedari, tetapi Yoga masih suka mendengarkan salah satu lagunya hingga dewasa ini. Fotografer CLS tersebut mengatakan, ia menyukai lagu “Setapak Sriwedari”, lagu hit dari album itu.
Lagu “Setapak Sriwedari” kabarnya mengisahkan tentang perjalanan yang dialami Maliq & d’Essentials. Mereka mengaku pada akhirnya sampai pada kenikmatan yang disebut sriwedari atau surga.
Album Sriwedari sendiri mendapat respon baik dari publik sejak kemunculan perdananya. Album itu bahkan masuk nominasi album terbaik Indonesian Choice Awards. Namun, Maliq & d’Essentials kalah dari Raisa dengan album Heart to Heart-nya.
God-RAN
“We started off where we were in high school. We thought that it would be cool to make a group of three.”
RAN membuka lagu “God” dengan lirik di atas. Lagu tersebut seperti semacam rangkuman perjalanan mereka di dunia musik, sekaligus puji syukur untuk Tuhan. Sebab, mereka bisa setenar dewasa ini berkat Dia yang memberikan talenta.
RAN membawakan “God” dengan nuansa rap bercampur pop. Mereka memasukkan lagu tersebut ke dalam album musik keduanya berjudul Friday. Album tersebut dirilis pada 2009. Selain “God”, ada sembilan lagu lagi di dalamnya.
Hagia-Barasuara
Nama Barasuara sempat melonjak saat mengeluarkan album perdana bertajuk Taifun pada 2015. Album itu bahkan masuk ke dalam nominasi album terbaik Indonesian Choice Awards 2016. Namun, mereka kalah dari Isyana dengan album Explore!.
Dalam album Taifun, ada satu lagu favorit Yoga. Lagu itu berjudul “Hagia”. Menurut Iga Massardi, vokalis Barasuara, lagu itu terinspirasi dari penggalan doa Bapa Kami. Barasuara berusaha menyuarakan pesan kemanusiaan dalam “Hagia”.
Tokyo Lights Fade Away-Adhitia Sofyan
Adhitya Sofyan meramaikan khazanah musik 2013 dengan album Stop the Time. Ia saat itu menyimpan lagu favorit Yoga, “Tokyo Lights Fade Away”, sebagai single pertama. Adhitya bahkan tampil beda dengan memainkan instrumen musik selain gitar akustik. Ia membumbui alat musik dan vokalnya dengan berbagai macam suara. Lagu “Tokyo Lights Fade Away” pun menjadi semacam bukti dari transformasi seorang Adhitya Sofyan.
This Is America-Childish Gambino
Rapper Amerika Serikat Donald Glover Jr. alias Childish Gambino muncul dengan “This Is America” di tengah kekacauan politik dan budaya. Ia seolah ingin menyampai tentang kehidupan orang-orang kulit hitam dan budaya Amerika Serikat secara keseluruhan lewat lagu dan video klipnya. Lagu dan video klip “This Is America” kontras menampilkan realitas kehidupan orang-orang Amerika Serikat yang seringkali brutal.
Lewat “This Is America”, Childish Gambino kemudian masuk menyabet beberapa penghargaan pada 2018 dan 2019. Ia, misalnya, menyabet delapan penghargaan pada 2018. Ia kemudian menyabet lima lagi di 2019. Empat di antaranya ia dapatkan di Grammy Awards.
Foto: Dok. Yoga Prakasita