Menjadi pemain bebas tak melulu mudah bagi para pemain NBA. Jika pemain tersebut memiliki karir dan pencapaian yang mentereng, mendapatkan kontrak jangka panjang dan nominal yang berlimpah tentu masuk akal. Namun, jika pemain tersebut memiliki karir dan pencapaian yang tidak cukup spesial bahkan cenderung stagnan, kontrak jangka panjang dan jaminan uang berlimpah jelaslah sulit didapat.

Beberapa tim yang sudah dipastikan tidak lolos ke babak playoff mulai mengambil ancang-ancang pembenahan untuk musim depan. Para pemain yang masa kontraknya habis seiring berakhirnya musim ini juga tak mau ketinggalan untuk membidik masa depan mereka.

Terbaru, per 13 April 2019, ada tiga pemain yang sudah memastikan masa depan mereka. Ketiganya adalah pemain berstatus restricted free agent dengan klausul player option. Menariknya, ketiga pemain tersebut tidak bisa dibilang cukup spesial. Lebih menarik lagi, ketiganya mengambil langkah yang sama dalam kontrak mereka dan akhirnya mengamankan nilai kontrak yang tidak bisa dibilang kecil.

Jeff Teague

Nama pertama adalah Jeff Teague. Garda utama Minnesota Timberwolves ini bertahan hingga satu musim ke depan dan mendapatkan kontrak sebesar AS$19 juta. Kontrak tersebut ia dapatkan setelah pada musim 2017-2018 ia menandatangani kontrak selama tiga musim bernilai AS$57 juta.

Hal yang memancing perbincangan adalah fakta bahwa Teague hanya bermain 42 kali musim ini. Ia lebih banyak menepi lantaran cedera di engkel kirinya. Meski masih mencatatkan 12,1 poin dan 8,2 asis per gim, cedera yang menderanya pasti akan mempengaruhi “harga jual” Teague di pasar pemain bebas.

Oleh karena itu, keputusan ini dirasa tepat oleh banyak pihak. Teague dapat fokus memperbaiki kesehatannya dan kembali tampil dengan performa terbaik musim depan sebelum menjadi unrestricted free agent di akhir musim. Jika berhasil memperbaiki performanya, bukan tidak mungkin Teague akan mendapatkan nilai dan jangka waktu kontrak yang lebih besar.

Selain itu, fakta bahwa Teague pernah menjadi bagian dari era kejayaan Atlanta Hawks di 2014 bahkan hingga terpilih sebagai All Star bisa menjadi nilai lebih untuknya. Teague adalah tipikal garda flamboyan nan energik dengan kemampuan bertahan yang apik.

Kent Bazemore

Pemain selanjutnya adalah Kent Bazemore yang sudah memperkuat Atlanta Hawks sejak 2013-2014. Bazemore mendapatkan pembaruan kontrak pada 2016-2017 selama empat musim senilai AS$70 juta. Ia memutuskan untuk kembali bersama Hawks musim depan yang membuatnya mendapatkan AS$19,2 juta.

Meski masuk ke NBA dengan status undrafted, Bazemore sempat memikat banyak pihak dengan gaya bermainnya yang cukup atletis dan memiliki jarak tembak yang juga cukup bagus. Ia menghabiskan satu setengah musim perdananya bersama Golden State Warriors sebelum masuk pertukaran yang membuatnya berseragam Los Angeles Lakers di tengah musim 2014.

Bazemore tak pernah benar-benar menyamai ekspektasi banyak pihak. Dengan usianya yang akan menginjak kepala tiga tahun ini, rataan karir Bazemore tidak lebih dari 8,7 poin dan 3,1 rebound dengan rata-rata 20,7 menit bermain di tiap gim.

Keputusan melanjutkan karir bersama Hawks dengan nilai kontrak yang bahkan melebihi Teague yang berstatus pemain utama (starter) dianggap banyak pihak sebagai keputusan yang sempurna untuknya. Tidak akan cukup banyak pasar tersedia untuk Bazemore di bursa pemain bebas nanti dengan catatannya.

C.J. Miles

Terakhir, ada veteran NBA yang memulai karir sejak musim 2005-2006, C.J. Miles. Miles yang di tengah musim lalu menyebrang ke Memphis Grizzlies usai Toronto Raptors menukarnya akan bertahan musim depan. Ia sendiri memiliki kontrak tiga tahun sejak 2016-2017 dengan Raptors senilai AS$25 juta. Ia akan mendapatkan AS$8,7 juta musim depan.

Miles akan menginjak usia 32 tahun di 2019. Ia produk terkahir dari SMA yang bisa langsung mengikuti NBA draft. Grizzlies adalah tim kelima yang ia bela selama 14 musim karirnya. Serupa dengan Bazemore, Miles tak pernah benar-benar menjadi pemain yang istimewa.

Penampilannya yang inkonsisten membuatnya lebih sering turun sebagai pemain cadangan. Hanya 303 laga ia jalani sebagai starter dari 825 gim yang ia mainkan. Rataannya pun hanya di angka 9,6 poin dan 2,4 rebound dengan rata-rata bermain selama 20,4 menit per gim.

Meski bisa dibilang bukan pemain istimewa, ketiga pemain di atas memiliki satu hal yang membuat mereka mungkin saja masih akan ada di NBA dalam jangka waktu lama. Hal tersebut adalah kemampuan menembak tripoin mereka. Ketiganya memiliki rataan tripoin di atas 35 persen, hal yang sangat dicintai dalam basket NBA sekarang. Secara statistik lanjutan, TS% ketiganya juga di atas 50 persen, masih cukup oke.

Keputusan yang diambil tiga pemain ini memang seolah identik dengan keuangan. Namun, hal tersebut wajar adanya mengingat betapa besarnya NBA sebagai sebuah industri. Para pemain ini juga layak diapresiasi tinggi dengan segala kerja keras yang mereka terapkan di belakang layar. Menarik menunggu pemain-pemain mana lagi yang akan menyusul tiga pemain di atas untuk mengambil “langkah aman.”

Karena di sisi lain, pasar pemain bebas nantinya akan disesaki dengan deretan All Star NBA yang tak punya “rumah.” Jimmy Butler, Klay Thompson, Kyrie Irving, Kawhi Leonard, dan Kevin Durant adalah sederet nama yang bisa dengan bebas menentukan pilihan mereka musim depan.

Foto: NBA

Komentar