Filipina akan menjadi tuan rumah South East Asia (SEA) Games ke-30 tahun 2019. Pesta olahraga negara-negara se-Asia Tenggara itu diikuti oleh 11 negara. Mempertandingkan 56 cabang olahraga dengan 523 nomor pertandingan. Venue pertandingan ada di Manila, Subic, Clark, dan Batangas, termasuk Kompleks Olahraga di New Clark City. Namun akhir-akhir ini beredar kabar bahwa Filipina terancam gagal menjadi tuan rumah.
Apakah kabar ini benar? atau hanya isu belaka.
Sekarang sudah masuk bulan April 2019. Bila tanggal pelaksaan SEA Games direncanakan pada 30 November 2019, maka Filipina hanya punya waktu kurang dari tujuh bulan. Sementara kabar buruk tentang pelaksanaan tuan rumah muncul di awal Maret 2019 lalu. Kabarnya POC (Philipine Olympic Committee) tidak mendapat kucuran anggaran yang cukup dari pemerintah. Tentu saja, berita ini membuat resah para pemimpin olahraga di negara-negara peserta.
Ketua POC, Abraham "Bambol" Tolentino, dalam sebuah wawancara dnegan ABS-CBN News menyatakan bahwa mereka tidak akan menyerah. POC tetap berjuang agar Filipina bisa menjadi tuan rumah SEA Games 2019.
"Jelas, kami tidak akan menyerah sebagai tuan rumah. Kalau kami menyerah, ini memalukan bagi (negara) kami," kata Tolentino, seperti dikutip dari ABS-CBN News.
Tolentino mengatakan bahwa tidak ada alasan untuk mundur. Sebab persiapan saat ini sudah ada di jalur yang benar. Menurutnya, pembangunan venue dan renovasi arena pertandingan berjalan lancar.
Alan Peter Cayetano, ketua PHISGOC (Philippine Southeast Asian Games Organizing Committee) mengukur landasan keberhasilan Filipina adalah pembangunan Kompleks Olaharaga di New Clark City. Ia mendaku fasilitas utama tersebut akan selesai pada September 2019. Tantangan terbesar yang dihadapi PHISGOC adalah anggaran persiapan tuan rumah dipotong 30 persen.
PHISGOC awalnya mengusulkan anggaran sebesar P 9 miliar peso Filipina. Namun setelah direvisi, maka anggaran tersebut menjadi P 7,5 miliar peso Filipina. Setelah sampai di Departemen Anggaran dan Manajemen Dewan Perwakilan Rakyat, anggara dipotong menjadi P 5 miliar peso Filipina. Sangat jauh dari bersaran anggaran yang diajukan sebelumnya.
Masalah lain muncul. Prospero Pichay sebagai anggota dewan eksekutif POC menyatakan Dewan Perwakilan Rakyat Filipina akan menyutujui anggaran tersebut pada bulan Agustus 2019.
"Anggaran tersebut akan disetujui bulan Agustus. Tiga bulan dari pelaksanaan SEA Games, dan itu terlalu dekat waktunya dengan SEA Games," katanya, kepada ABS-CBN News.
Abraham Tolentino sebagai ketua POC lagi-lagi menegaskan Filipina tetap berjuang menjadi tuan rumah SEA Games 2019. Karena ini akan menjadi kesempatan keempat bagi negara itu menggelar acara yang sama. Telentino menepis kekhawatiran tentang anggaran. Ia menyatakan bahwa akan mendapatkan dukungan dari pihak swasta.
"Tidak ada alasan untuk menyerah. Itu hanya kabar angin saja," tegas Tolentino.
Pada SEA Games 2019 nanti, cabang olahraga basket akan berlangsung 4-10 Desember. Dua arena yang disiapkan adalah Mall of Asia Arena dan Filoil Flying V Centre. Tahun ini tidak hanya 5-on-5 saja yang dilombakan, melainkan 3x3 untuk pertama kalinya juga masuk sebagai cabang olahraga resmi. Filipina adalah negara yang berhasil mendapatkan 17 medali emas basket putra dari 19 kali penyelenggaraan basket di SEA Games. (tor)
Foto: fiba.basketball