NBA dan NBPA (organisasi para pemain NBA) terus melanjutkan diskusi mereka terkait aturan pemain baru NBA. Menjelang NBA Drafy 2019 yang akan digelar Juni nanti, kedua kubu terus menggodok aturan-aturan yang wajib dipenuhi oleh pemain yang mengikuti draft. Dalam hal ini, aturan yang paling disoroti dan ingin dirubah adalah aturan “One and done.”

One and done sendiri adalah aturan yang mengharuskan setiap pemain di NBA harus melalui setidaknya satu tahun bermain di level kampus (NCAA) atau bermain profesional untuk bisa masuk dalam daftar pemain draft. Selain itu, aturan lain draft adalah batas usia yang mengharuskan setiap pemain setidaknya berusia 19 tahun.

Aturan one and done mulai dipermasalahkan banyak pihak lantaran beberapa kasus kecurangan yang terjadi di NCAA. Beberapa pemain direkrut untuk membela kampus tertentu dengan beberapa imbalan “di bawah tangan.” Hal ini mulai terendus oleh Federal Bureau Investigations (FBI) pada awal 2018 lalu. Beberapa nama pemain NBA yang terseret adalah Dennis Smith Jr. dan Deandre Ayton.

Menariknya, beberapa pemain NBA lain juga memberi komentar bahwa bayaran tersebut adalah hal yang lumrah di dunia basket kampus. Oleh karena itu, desakan untuk memperbolehkan seorang pemain langsung bermain di NBA selepas lulus SMA kini semakin gencar dikumandangkan. Dilansir ESPN, baik NBA dan NBPA akan berusaha menghapus kedua aturan ini pada NBA Draft 2022.

Sejauh ini, pihak NBA yang diwakili oleh komisaris mereka, Adam Silver, masih memberikan tuntutan kepada NBPA. NBPA harus memastikan bahwa jika nantinya pemain SMA tersebut mengikuti draft, seluruh berkas-berkas seperti kesehatan mereka harus tersedia semua. Selain itu, sang pemain juga diwajibkan untuk hadir di NBA Draft Combine, bukan seperti musim-musim ke belakang yang tak semua pemain hadir di sana.

Terakhir kali aturan pemain SMA langsung masuk ke NBA terjadi pada kelas draft 2005. Pemain-pemain seperti Andrew Bynum, Gerald Green, C.J. Miles, Monta Ellis, Lou Williams, hingga Amir Johnson adalah pengisi kelas tersebut. Aturan ini dihapuskan karena ketakutan NBA atas rentannya emosi pemain di usia belasan tersebut mendapatkan kontrak dan uang dalam jumlah besar yang dapat menimbulkan masalah-masalah tertentu.

Menarik menunggu akankah rencana besar ini terjadi pada 2022. Masih dari ESPN, beberapa manajer umum (GM) tim NBA dikabarkan sudah mulai mengupayakan untuk mengamankan hak memilih mereka di tahun tersebut. Karena bila diruntut, pada kelas 2022 nanti, akan ada dua sumber bakat pemain. Pemain dari level kampus dan pemain yang dari SMA. NBA Draft 2022 diprediksi akan menjadi kelas draft yang cukup dalam nantinya. (DRMK)

Foto: NBA

 

Komentar