Kemenangan lewat dua kali babak tambahan waktu (overtime) Portland Trail Blazers atas Brooklyn Nets harus dibayar mahal. Cedera yang menerpa senter Blazers, Jusuf Nurkic, di overtime kedua tersebut membuatnya tak akan kembali di sisa musim ini, sejauh apapun Blazers melangkah. Melalui rilis resmi tim yang keluar beberapa jam setelah gim, Blazers mengabarkan detail cedera tersebut.

Hasil pemeriksaan menunjukkan bahwa ada patah tulang yang mengenai bagian tibia dan fibula kaki kiri Nurkic. Tibia dan fibula adalah bagian tulang kering dari kaki. Tidak ada waktu perkiraan untuk Nurkic kembali beraktifitas dalam basket. Namun, biasanya cedera ini akan memakan waktu pemulihan hampir satu tahun lamanya.

Pemain asal Bosnia & Herzegovina ini sebenarnya dalam tren terbaiknya di liga. Memainkan musim keduanya bersama Blazers, Nurkic selalu menjadi pilihan utama Terry Stotts untuk posisi senter di 72 gim. Rata-rata bermain 27 menit lebih tiap gim, Nurkic mampu menyumbangkan 15,6 poin, 10,4 rebound, 3,2 asis, 1,0 steal, dan 1,4 blok per gim. Semua catatan statistik tersebut adalah yang tertinggi sepanjang karir NBA yang ia mulai pada 2014 lalu.

Secara akurasi, pemain bersuia 24 tahun ini berhasil memasukkan 50 persen tembakannya. Ia juga memiliki akurasi 77 persen dari garis tembakan gratis. Sekali lagi, kedua angka statistik itu adalah yang terbaik sepanjang karirnya.

Kabar ini memastikan Nurkic tidak akan tampil di playoff untuk Blazers. Kemenangan atas Nets sendiri mengunci satu tempat playoff untuk Blazers. Tanpa Nurkic, Blazers harusnya tidak cukup ketakutan. Mereka memiliki stok pemain besar (bigman) yang memadai di bangku cadangan.

Enes Kanter yang masuk di Februari lalu dari New York Knicks diprediksi akan menjadi pilihan Stotts untuk menggantikan Nurkic. Gaya bermain keduanya memang nyaris serupa. Bahkan, jarak tembak Kanter bisa dibilang lebih luas dari Nurkic.

Selain Kanter, masih ada nama-nama Meyers Leonard, Zach Collins, dan Skal Labissiere. Kecuali Labbisiere, dua pemain lain sudah berada di tim sejak musim lalu dan sudah paham dengan sistem permainan tim. Jika Stotts ingin bermain dengan skuat yang lebih “kecil”, Blazers juga masih memiliki Mo Harkless atau Al-Farouq Aminu yang bisa beroperasi di sektor tersebut.(DRMK)

Foto: NBA

 

Komentar