Dalam rapat kebijakan fiskal kuarter 3 tahun 2019, Mark Parker selaku CEO Nike menjabarkan visi untuk memperluas cakupan produk berteknologi temali otomatis –yang dinamai HyperAdapt. Ia menjanjikan akan membuat lebih banyak varian dengan harga lebih terjangkau. Selain itu, pabrikan asal Oregon juga mengumumkan tanggal perilisan Nike Freak 1, sepatu khusus Giannis Antetokounmpo.

Tidak hanya soal teknologi, Parker menjelaskan bahwa Nike akan memproduksinya secara lebih ramah lingkungan. Selain untuk tujuan pengurangan limbah produksi, sistem semacam ini juga dapat mengurangi biaya produksi terutama gaji pegawai. Revolusi Industri 4.0 memang sedang marak di negara maju. Oleh karena itu, mereka sudah mulai mengubah sistem pabriknya menjadi lebih efektif dan efisien demi menghemat biaya produksi.

Baca Juga: Giannis Antetokounmpo Bersiap Punya Sepatu Sendiri

Visi tersebut melanjutkan perilisan HyperAdapt BB Februari 2019 lalu. Dengan tanggapan pasar yang positif, Parker yakin pelebaran sayap ini bisa membuahkan hasil maksimal. “Kami akan memperbanyak edisi-edisi dengan sistem temali otomatis HyperAdapt. Semua kami produksi dengan mengedepankan efisiensi juga memperhatikan pada pengurangan limbah demi lingkungan,” ujarnya. Meski demikian, belum ada penjabaran spesifik mengenai produk apa saja yang mengaplikasikan temali otomatis.

Rapat tersebut juga membawa angin segar bagi para penggila Milwaukee Bucks. Mereka sudah mendapat tanggal pasti perilisan sepatu khusus penggawa andalannya. “Nike Freak 1 akan kami rilis saat gelaran NBA Playoff 2019. Tepatnya bulan Mei,” lanjut Parker. DJ Folk sebagai salah satu duta Nike di bidang musik mengabarkan bahwa edisi perdana Nike Freak 1 berwarna hitam-putih. Kabar tersebut sudah jadi obrolan hangat di jejaring Twitter.

Di kancah profesional, pengguna Nike HyperAdapt BB harus teliti. Sebab, NBA sudah mengeluarkan peraturan terkait pengguaan sepatu basket pertama bertali otomatis ini. Sole Collector mengabarkan bahwa pemain dilarang mengatur kerapatan memakai gawai selama berada di area lapangan. Selain itu, lampu pengatur yang berada di sol samping sepatu tidak boleh menyala ketika bermain. Nike sebagai pemilik produk harus mempertimbangkannya sebelum menelurkan edisi lanjutan HyperAdapt BB. Peraturan yang dibuat NBA ini bisa saja diaplikasikan ke dalam peraturan pertandingan basket secara umum di dunia, termasuk di Indonesia. Mengingat sudah ada beberapa pihak yang memiliki sepatu tersebut.

Foto: Nike

Komentar