Zion Williamson seolah tak bosan menghiasai halaman depan media-media basket dunia. Setelah memulai gim pertamanya pascacedera dengan sempurna, Zion belum mau berhenti. Dalam gim semifinal yang mempertemukan Duke University dan University of North Carolina, ia kembali “menggila.”
Salah dua poinnya juga menjadi penentu kemenangan Duke di gim ini. Di sisa 30 detik gim, Zion berhasil mengambil offensive rebound dan memasukkannya untuk membawa Duke membungkus kemenangan 74-73. Kemenangan ini memastikan Duke merebut satu tempat di babak final Atlantic Coast Conference (ACC) Tournament dan akan berhadapan dengan Florida State yang menang atas Virginia di gim lainnya.
“Itu adalah salah satu bukti jiwa kompetitif saya,” ujar Zion kepada The Associated Press. “Saat saya melihat tembakan saya gagal, insting saya berkata untuk segera mengejar bola pantul dan kembali lakukan strategi serangan. Namun, saya sadar bahwa saya bisa langsung memasukkanya, saya menembak dan hasilnya cukup bagus,” tutupnya.
Bermain selama 35 menit, Zion memimpin perolehan poin kedua tim dengan dobel-dobel, 31 poin, 11 rebound, 1 steal, dan 1 blok. Ia menghasilkan poin tersebut dari 13/19 tembakan termasuk di antaranya dua kali tripoin. Dari garis tembakan gratis, Zion memasukkan 3/3 tembakannya.
Zion menjadi pemain sejak Tim Duncan yang mampu membukukan catatan setidaknya 25 poin dan 10 rebound dalam dua gim ACC Tournament secara beruntun. Catatan Duncan sendiri terjadi 22 tahun lalu kala ia masih memperkuat Wake Forest University.
Selain itu, tambahan 1 steal dan 1 blok yang ditorehkan Zion juga membuatnya mengemas total 50 blok dan 63 steal. Sepanjang sejarah Duke, hanya ada dua pemain lain yang mampu mengemas setidaknya 50 steal dan 50 blok dalam satu musim. Dua pemain itu adalah Shelden Williams dan Shane Battier (tiga kali). Keduanya menutup musim dengan gelar individu, National Defensive Player of the Year.(DRMK)
Foto: Twitter, @DukeMBB