Selama babak kualifikasi Piala Dunia FIBA 2019, timnas Amerika Serikat dipimpin oleh Jeff Van Gundy. Setelah mereka lolos ke babak utama, kini tugas kepala pelatih diserahkan pada Gregg Popovich. Targetnya, Amerika Serikat bisa menjuarai Piala Dunia FIBA tahun ini. Karena dengan prestasi tersebut, mereka bisa lolos langsung ke Olimpiade 2020 tanpa kualifikasi.
Meloloskan Amerika Serikat ke babak utama Piala Dunia FIBA 2019 bukan perkara mudah. Van Gundy sebagai kepala pelatih, tidak dibekali materi pemain bintang. Termasuk pemain-pemain Amerika Serikat yang bermain di NBA. Selama enam fase kualifikasi FIBA Amerika, tim Amerika Serikat menurunkan kurang-lebih 54 pemain. Hanya satu pemain yang punya penampilan sembilan kali atau yang paling banyak, yaitu Reggie Hearn. Selebihnya para pemain tampil di bawah tujuh pertandingan.
Benturan jadwal kompetisi FIBA dan musim reguler NBA membuat USA Basketball merekrut pemain dari G-League dan menarik pemain Amerika Serikat yang bermain di luar negeri. Ternyata Jeff Van Gundy bisa meramu komposisi tersebut dan bisa lolos ke babak utama.
Amerika Serikat juga tidak dominan. Mereka mencetak rekor 10-2 di babak kualifikasi. Amerika Serikat kalah dari Meksiko (70-78), dan Argentina (63-80). "Beberapa pertandingan berlangsung ketat. Bahkan kami kalah dua kali di babak kualifikasi. Ini membuat kami sadar bahwa lawan sudah mencapai level yang bagus. Sehingga kami harus waspada di setiap pertandingan," kata Jeff Van Gundy, seperti dikutip dari fiba.basketball.
Van Gundy memimpin timnas Amerika Serikat sejak 2017. Ia membawa Amerika Serikat menjuarai FIBA AmeriCup 2017 di Argentina. Sebelumnya, Van Gundy juga sempat melatih tim NBA, New York Knicks (1996-2001), dan Houston Rockets (2003-2007). Sekarang tugas sebagai kepala pelatih di Piala Dunia FIBA 2019 diserahkan pada Gregg Popovich.
"Pengalaman saya selama 2017 hingga sekarang menjadi kehormatan yang luar biasa. Saya selalu bermimpi bisa mewakili negara saya," ucap Van Gundy.
Tongkat estafet sudah diserahkan pada Popovich. Kini tugas berat menanti kepala pelatih San Antonio Spurs tersebut. Ia harus bisa mempertahankan gelar juara Piala Dunia FIBA. Amerika Serikat sebelumnya menjadi juara di tahun 2010 dan 2014. Selain itu, juara Piala Dunia FIBA tahun ini mendapatkan keuntungan di Olimpiade 2020. Mereka bisa langsung lolos tanpa menjalani kualifikasi.
Seperti dilansir The Associated Press, Gregg Popovich memberikan apresiasi pada Jeff Van Gundy. Popovich tahu bahwa Van Gundy bisa meloloskan Amerika Serikat dengan tim tanpa bintang.
"Dia (Van Gundy) luar biasa. Apa yang dia lakukan dengan meloloskan Amerika Serikat itu spektakuler. Dia membentuk setidaknya lima tim yang berbeda dalam setiap fase kualifikasi. Artinya, setiap tim punya waktu singkat untuk persiapan. Bila dia tidak melakukan dengan baik, maka Amerika Serikat bisa saja tidak lolos ke Piala Dunia FIBA tahun ini. Saya benar-benar berterima kasih padanya," ucap Gregg Popovich.
Langkah pertama Popovich untuk persiapan adalah berbicara dengan Sean Ford dari USA Basketball. Popovich dan Ford akan memutuskan pemain yang akan masuk kamp pelatihan, lalu memulai pemusatan latihan jelang Piala Dunia FIBA 2019 yang akan berlangsung 31 Agustus hingga 15 September mendatang. (tor)
Foto: fiba.basketball dan nba.com