Legenda Los Angeles Lakers dan Milwaukee Bucks, Kareem Abdul-Jabbar, melelang hampir semua memorabilia NBA yang berhubungan dengan karirnya. Setelah ditotal, Kareem berhasil mendapatkan uang nyaris AS$3 Juta. Nyaris seluruh jumlah fantastis itu akan disumbangkan ke yayasan sosial anak-anak yang ia dirikan bernama Skyhook Foundation.

Pria 71 tahun itu tidak melakukan segala prosesnya sendirian. Ia dibantu Goldin Auctions, sebuah firma lelang ternama di Negeri Paman Sam. Firma itulah yang merencanakan segala sesuatu yang berhubungan dengan proses lelang serta menemukan calon-calon pembeli yang datang dari berbagai kalangan terutama para penggemar berat Sang legenda.

Total pendapatan dari hasil lelang ini adalah AS$2.947.872,25 dari 234 barang. Kenang-kenangan yang dilego di antaranya empat dari enam cincin juara, seragam tanding, bola bertandatangan, figur karakter diri (figurine), kenang-kenangan semasa kuliah di UCLA, dan lain sebagainya.

Cincin juara tahun 1987 ini terjual dengan harga tertinggi di antara memorabilia lainnya.

Prestasi yang diraihnya memang berpengaruh pada harga benda yang dilelang. Empat cincin juara Kareem bersama Los Angeles Lakers dibuka di harga AS$60.000 hingga AS$65.000 per buah. Cincin juara tahun 1980 dan 1988 laku seharga AS$245.500 per buah. Dilanjutkan dengan edisi tahun 1985 yang terhenti di harga AS$343.700. Sementara yang termahal adalah cincinnya pada 1987 yang menyentuh nominal AS$398.937.50.

Benda termahal selanjutnya adalah bola bertandatangan dan figur karakter diri. Bola final NBA musim 1989 yang bertandatangan Kareem telah menyentuh harga AS$270.050. Enam figur karakter, tiga di antaranya adalah edisi juara 1972, 1974, dan 1976, pun dihargai tinggi. Masing-masing terjual lebih dari AS$120.000.

Ada rumor beredar bahwa pria yang terlahir sebagai Ferdinand Lewis Alcindor Jr. itu sedang dalam masalah keuangan. Kareem segera menampiknya dengan pernyataan ketika proses lelang. “Keuangan saya sedang dalam kondisi sangat aman. Semoga kenang-kenangan saya ini bisa bermanfaat bagi orang di luar sana,” katanya dilansir dari ESPN.

“Datang suatu masa saya terpikir seperti ini: menyimpan segala logam ini di lemari atau membantu anak-anak meraih apa yang mereka impikan. Tak berpikir panjang bagi saya untuk memutuskan menjual semuanya lalu menyumbangkan semuanya,” tutupnya.

Meski cincin juara itu sangat prestisius, akan ada masa di mana para pemain sepuh itu menyentuh sisi jenuh. Oscar Robertson contohnya. Alasan tersebut ia ungkapkan ketika melelang cincin juara 1964 bersama tim Cincinnati Royals. “Logam itu sudah ada di lemari saya selama 40 tahun dan selama itu pula saya tidak terlalu memberi perhatian pada benda tersebut. Jujur saja, saya merasa tidak punya urgensi untuk tetap menyimpannya,” kata Oscar kepada FOX Sports 2012 lalu. Mungkin saja itu yang dirasakan Kareem Abdul-Jabbar sehingga ia melelang hampir semuanya.

Komentar