Yunita Sugianto menjadi satu-satunya pelatih perempuan yang ikut dalam rombongan Honda DBL Indonesia All-Star 2018 ke Amerika Serikat. Meski begitu, ia tetap bersemangat menyambut semua kegiatan mereka di Negeri Paman Sam. Apalagi mereka tidak hanya berlatih bersama mentor-mentor ternama, tetapi juga bertanding di turnamen sekelas AAU.
Yunita merasa gembira ketika mendengar timnya akan mengikuti turnamen itu. Mereka akan menjadi tim pertama dari Indonesia yang mengikuti turnamen nasional di Amerika Serikat. Ia pun ingin dirinya dan anak-anak asuhnya belajar banyak dalam perjalanan mereka.
Mainbasket mewawancarai Yunita di tengah kesibukannya mendampingi tim putri bersama I Gusti Ngurah Teguh Putra Negara. Ia menceritakan kepada kami tentang kegiatannya selama di Amerika Serikat, juga pentingnya nonton NBA untuk mengangkat motivasi.
Simak wawancara berikut ini:
Halo, Kak Camcam! Sehat?
Sehat.
Katanya di sana dingin. Susah tidak buat adaptasi? Belum lagi jetlag.
Dingin. Siang saja kemarin sampai tujuh derajat. Apalagi berangin, ya, jadi benar-benar harus pakai pakaian tebal.
Sejauh ini, sih, masih sehat. Anak-anak juga sehat. Cuma kemarin, hari pertama, banyak yang jetlag. Jam tiga pagi di sini sudah banyak yang bangun. Tidak bisa tidur lagi.
Seperti apa latihan perdana? Sudah latihan apa saja di sana?
Pertama, latihan sama James Hunt keren, sih. Banyak dapat ilmu. Trik-trik basket modern kalau saya bilang. Walaupun tetap basic, lebih detail ditekankan di sini. Teknik ball handling dan dribble juga banyak diajarkan. Tapi, lebih penting lagi, sih, dia banyak memotivasi anak-anak untuk bekerja keras, untuk mencapai sesuatu. Give 100 percent when you are in game time, but give 200 percent at practice. Jadi, contoh, kalau terbiasa cepat saat latihan, nanti pada saat game jadi kelihatan pelan. Lebih mudah gitu.
Di latihan kedua bakal latihan di tempat Kobe Bryant. Apa harapannya?
Harapannya, semoga ketemu Kobe Bryant, haha. Dan inginnya dapat ilmu baru lagi, sih. Teaching point bagaimana bisa sampai tepat ke anak-anak. Bagaimana cara menyampaikan sesuatu itu biar lebih mudah dimengerti oleh pemain.
Nanti bakal ikut turnamen juga. Apa pendapat Kakak soal itu? Turnamen sekelas AAU, loh. Keren banget!
Iya, ini baru pertama kali, sih, DBL ikut turnamen di US. Tim nasional Indonesia saja belum pernah. Jadi, pasti bakal menantang banget. Keren, anak-anak juga sudah excited menunggunya.
Selain latihan, Kakak juga jalan-jalan bareng All-Star. Salah satunya nonton Los Angeles Lakers versus Houston Rockets. Seperti apa pertandingannya tadi?
Gim NBA-nya awal-awal masih slow, jadi bikin ngantuk. Apalagi kami habis latihan. Tapi, setelah kuarter dua itu temponya mulai naik, jadi mulai seru, kami mulai teriak-teriak. Dan beruntungnya lagi, kami nonton di saat Rockets full team dan Lakers juga full team, cuma hilang Lonzo (Ball). Keren, beruntung banget kami.
Pengalaman nonton NBA berguna tidak, sih, buat kalian?
Berguna banget. Selama ini pemain yang bisa dilihat di TV ternyata sekarang bisa dilihat langsung. Ya, seperti dream come true, sih. Habis nontonn seperti excited untuk main basket lagi.
Selanjutnya apa yang perlu disiapkan?
Yang penting tetap jaga kondisi supaya bisa tetap ikut full kegiatannya. Terutama banyak minum air, karena dingin di sini. Kelihatannya tidak haus, tapi padahal butuh minum juga. (GNP)