Karir Michael Beasley di NBA kembali menemui akhir. Setelah ditukar oleh Los Angeles Lakers bersama dengan Ivica Zubac ke tim tetangga, Los Angeles Clippers, Beasley tak sekalipun bermain dengan Clippers. Clippers memutuskan untuk melepas sang pemain hanya dua hari setelah menukarnya. Beasley tak menarik minat 28 tim lain untuk mengambilnya dan dikabarkan akhirnya memutuskan untuk “pulang” ke Cina.
Kabar terbaru dari ESPN menyebutkan Beasley sedang dalam proses final untuk kembali bermain di Chinese Basketball Association (CBA) di sisa musim bersama Guangdong Southern Tigers. Sumber yang sama juga menyebutkan nilai kontrak Beasley hampir mendekati AS$2 juta. Jumlah tersebut hanya berselisih AS$1,5 juta dengan yang ia terima jika bermain satu tahun penuh bersama Lakers.
Beasley disebut “pulang” lantaran ini bukanlah kali pertama baginya untuk bermain di sana. Sebelumnya, alumnus Kansa State University ini sudah pernah membela dua tim CBA. Ia bergabung bersama Shanghai Sharks di musim 2014-2015 yang lalu ia lanjutkan dengan Shandong Golden Stars setahun berselang. Dalam dua kali petualangannya tersebut, Beasley tampil luar biasa dengan menorehkan rataan 30,3 poin, 11,9 rebound, 4,5 asis, dan 1,9 steal per gim.
Dalam prosesnya berkelana dua musim di Cina tersebut, Beasley sebenarnya sempat kembali ke NBA untuk membela Miami Heat. Setelah membela Golden Stars, ia juga kembali mendapatkan panggilan NBA dari Houston Rockets. Pemain kidal ini lantas melanjutkan karir bersama Milwaukee Bucks dan New York Knicks sebelum memutuskan bergabung ke Lakers di jeda musim lalu.
Pemain yang terpilih di urutan kedua NBA Draft 2008 ini hanya memilki rataan menit bermain 10,7 menit bersama Lakers. Dalam 26 gim, ia mampu memberikan sumbangsih 7,0 poin, 2,3 rebound, dan 1,0 asis per gim dengan akurasi tembakan 49 persen plus TS% di angka 53 persen. Sepanjang karirnya di NBA, rataan sang pemain adalah 12,4 poin, 4,7 rebound, dan 1,3 asis per gim.
Beberapa komentar lantas menyeruak seiring kabar ini terutama mengenai siklus karir sang pemain. Para pengamat berpendapat bahwa Beasley sebenarnya masih sangat layak untuk bermain di NBA. Sayangnya, ia beberapa kali mengalami masalah dengan manajemen tim yang ia bela. Menarik menugnggu bagaimana karir Beasley selanjutnya. Akankah Cina menjadi “rumah” atau hanya akan menjadi tempat singgah pemain berambut gimbal ini. (DRMK)
Foto: NBA