Piala Wali Kota dan Surabaya South East Asian Campionship 2019 memulai penyelenggarannya, Selasa malam, 19 Februari 2019. Mengambil tempat di GOR Kertajaya, Surabaya, hari pertama penyelenggaraan acara ini langsung dibuka dengan dua gim untuk acara Piala Wali Kota (putra). Dua tim asal Surabaya bertemu di gim pertama, BBJ melawan Go-Skate sementara gim kedua mempertemukan tim Surabaya lainnya, Familia, berhadapan dengan tim tamu asal Jakarta, West Bandits.

Gim pertama berlangsung seru sejak awal. Namun, Go-Skate yang banyak diperkuat pemain-pemain dari atau lulusan Universitas Airlangga berhasil mengambil keunggulan di dua kuarter pertama. Beberapa pemain BBJ yang terkena foul cepat harus ditarik keluar dan mengurangi kekuatan mereka. Paruh pertama ditutup Go-Skate dengan keunggulan 21-19.

Di paruh kedua, BBJ bangkit dan berusaha mengejar setiap upaya mereka. Rotasi pemain dan disiplin saat bertahan menjadi kunci BBJ membalikkan keadaan. Kedudukan hanya berbeda tiga poin saat pertandingan tersisa di bawah 10 detik. Satria Nugraha Sakti, pemain BBJ melepaskan tripoin di detik tersebut dan menemui sasaran. Upaya Go-Skate mengejar di sisa gim gagal skor sama kuat 47-47 dan pertandingan berlanjut ke babak tambahan waktu (overtime).

Di babak overtime, para pemain Go-Skate seperti kehabisan bensin. Para pemain BBJ dengan leluasa menambah poin. Sumbangan poin-poin dari Bagaskara Ade Setiawan dan Gregorie Claudie Wibowo membuat BBJ melebarkan jarak dan memenangi gim 58-51.

Pertandingan kedua pun memiliki cerita hampir serupa. West Bandits yang diperkuat deretan mantan pemain porfesional Indonesia seperti Wijaya Saputra, Christian Ronaldo Sitepu, Stefan Carsera, Tony Agus, hingga Bima Risky Ardiansyah, unggul hingga 17 poin di paruh pertama, 51-34.

Namun, Familia yang juga diperkuat Jarron Crump, Yo Sua, Nuke Tri Saputra, hingga pemain timnas 3X3 Indonesia, Rivaldo Tandra Pangesthio berusaha bangkit. Mereka terus memangkas jarak dari menit ke menit dengan pertahanan yang apik dan balasan fastbreak plus gempuran tripoin mereka.

Saat gim tersisa sekitar tiga menit, Familia sudah berhasil memotong keunggulan West Bandits hanya di satu poin. Bahkan, tak lama berselang, upaya layup dari Nuke berhasil membuat Familia berbalik unggul. Sayangnya, keunggulan tersebut tak berlangsung lama. West Bandits yang tak ingin malu kembali bangkit. Memanfaatkan ketangguhan Christian Ronaldo Sitepu dan  pemain asing mereka, Juwan Howard Jr. di bawah ring, West Bandits kembali unggul 72-71 di sisa delapan detik gim. Serangan terakhir Familia melalui Nuke tidak menemui sasaran dan West Bandits berhasil mencuri kemenangan di gim ini.

“Pertandingannya menarik ya, kami sempat unggul jauh dan juga sempat kembali tertinggal. Tetapi berutungnya kita bisa keluar sebagai pemenang,” ujar Wijaya Saputra seusai gim. ”Saya sendiri cukup bernostalgia ya bisa kembali bermain di tempat ini setelah saya rasa 2014. Bersama deretan mantan pemain profesional dan dua pemain asing, semuanya terasa menyenangkan. Kami baru berlatih tadi pagi, tapi secara chemistry sudah nyetel aja. Semoga kami bisa keluar sebagai juara di Piala Wali Kota Surabaya ini,” pungkasnya.

Selain Juwan Howard Jr., West Bandits juga membawa satu pemain asing yang belum bermain di gim ini yakni Kore White. Pemain yang membela Pelita Jaya hingga seri 5 IBL 2018-2019 itu sendiri sudah tampak di lapangan meski belum bermain.

Gelaran Piala Wali Kota dan Surabaya South East Asian Campionship 2019 akan memasuki hari keduanya esok. Gim akan dimulai pukul 16.00 WIB yang mempertemukan antara Mahameru melawan BBJ. Dua gim setelahnya akan mempertemukan tim-tim putri. Surabaya Fever berhadapan dengan Matrix Malaysia yang lantas ditutup dengan gim antara Shoot It Dragons melawan Adroit SIngapura. (DRMK)

Foto: Achmad Rohman Ramadhan

 

Komentar