James Harden, garda Houston Rockets, tampil impresif di NBA 2018-2019. Ia berhasil mencetak 30+ poin sebanyak 31 kali beruntun sampai jeda All-Star. Dengan itu, rata-rata poinnya mencapai 36,6 poin per pertandingan. Ia bahkan bisa menambah panjang rekornya karena Rockets masih akan tampil di sisa musim.

Kendati mencetak rekor sefantastis itu, Harden justru mengaku melakukannya karena terpaksa. Ia melakukan itu karena Rockets didera badai cedera. Mereka harus kehilangan Chris Paul, Eric Gordon, Clint Capela, dan beberapa pemainnya yang bergantian cedera. Maka, ia harus mencetak sebanyak mungkin poin agar timnya tetap bisa bersaing di liga.

“Saya pikir poin beruntun itu terjadi begitu saja, dan jadi bahan perbincangan. Padahal itu bukan fokus saya. Saya melakukannya dengan maksud agar kami menang saja,” kata Harden dalam wawancara bersama Rachel Nichols, ESPN.

Stephen Curry, garda Golden State Warriors, juga mengungkap soal penampilan Harden kepada NBA TV. Menurutnya, garda andalan Rockets itu sebenarnya memang tidak ingin bermain seperti itu. Harden ingin bermain dengan gaya berbeda musim ini, bukan mencetak angka sendirian.

“Ini menarik karena ketika saya bicara padanya di belakang, memujinya karena penampilannya, satu hal yang dia katakan adalah, ‘Ya, itu menyenangkan, tetapi saya ingin bermain dengan gaya berbeda daripada bermain sendiri.’” Kata Curry meniru ucapan Harden.

Sayangnya, seperti kata Harden, ia harus terus melakukannya untuk mengantarkan Rockets menang. Di antara pemain lainnya, Harden memang pemain yang relatif sehat. Ia harus mengambil peran pendulang angka sementara pemain lainnya memulihkan diri. Oleh karena itu, meski bukan fokusnya, rekor 30+ poin beruntun itu pun terjadi begitu saja. (GNP)

Foto: NBA

Komentar