Dalam kunjungan NSH Jakarta ke kantor redaksi Mainbasket dan DBL Indonesia, turut serta pula perwakilan dari Peak. Kehadiran mereka nantinya akan meramaikan tim NSH Jakarta. Pabrikan sepatu olahraga asal Cina itu sedang bergerilya menancapkan eksistensi di dunia perbasketan Tanah Air. Tidak tanggung-tanggung, Peak mensponsori NSH Jakarta dan menjadikannya sebagai yang pertama di dunia. Oleh karenanya, wajar bila beberapa pemain hadir dengan sepatu Peak berbagai edisi saat kunjungan kemarin, Rabu 6 Februari 2018.
Hal itu disampaikan Reza Noor Alam, Peak Indonesia Representative, di sela kunjungan. “Program ini sejatinya diinisiasi almarhum Eko Cahyadi. Beliau merencanakannya sejak lama namun ia menjadi korban gempa dan gelombang tsunami di Bandar Lampung,” tuturnya. Baginya, melanjutkan program ini sama dengan meneruskan visi untuk mengembangkan Peak ke level lebih jauh lagi di Indonesia.
Peak memang sudah pernah mengontrak pemain dan pesohor basket untuk dijadikan sebagai duta. Nama-nama Olumide Oyedeji, Dikembe Mutombo, Matthew Dellavedova, Tony Parker, Rizal Falconi, Richard "Insane" Latunusa, dan lain sebagainya sempat didapuk menjadi ujung tombak penjualan. Namun, Peak belum pernah mensponsori sebuah tim. NSH Jakarta adalah yang pertama.
Pemilihan Andre Rorimpandey dkk. sebagai duta pun bukan tanpa alasan. Sepak terjang tim asal Jakarta itu sejalan dengan program promosi besar Peak. “Kami sedang menjalankan program tagar #MakeHistory. Berhubungan dengan sejarah, NSH juga untuk kali pertama berhasil menembus babak Playoff IBL Indonesia. Itu layak diapresiasi. Kesamaan visi ini bisa jadi fondasi kerja sama yang saling menguntungkan,” lanjut Reza.
Dari proses negosiasi yang telah dijalani, Peak akan mensponsori seluruh penggawa NSH Jakarta untuk durasi 1,5 tahun ke depan dengan nominal yang dirahasiakan. Mereka akan menyediakan berbagai macam sepatu dan pakaian demi menunjang permainan juga penampilan para pemain, offisial, dan kru pendukung. Lebih jauh, mengemuka wacana untuk membuat sepatu Peak dengan warna eksklusif NSH Jakarta.
Meski demikian, para pemain masih diberi kelonggaran dalam menggunakan sepatu untuk bertanding. “Kontrak ini disetujui dan dijalankan di tengah musim. Untuk melakukan klausul tersebut, butuh persiapan yang panjang. Kami perlu melakukan perincian lebih mendetail juga melakukan pengukuran struktur kaki setiap pemain,” kata Reza. Selain itu, menekankan seluruh penggawa menggunakan Peak saat bertanding dengan gegabah dikhawatirkan akan mengganggu performa dan berdampak pada prestasi tim.
Wahyu Widayat Jati selaku pelatih mendaku mengapresiasi kerja sama ini. Ia beranggapan bahwa apa yang diraih anak asuhnya merupakan buah hasil kerja keras mereka. “Kini mereka sudah mengemban tugas berbeda. Pihak sponsor tentu menginginkan hasil maksimal agar kerja sama ini terus berlanjut. Anak-anak harus berlatih lebih giat dan berjuang lebih keras,” katanya. Dukungan semacam ini, lanjut Wahyu, bisa meningkatkan mental bertanding para pemain.
Reza Noor Alam juga menjanjikan Peak akan memberi banyak apresiasi bagi para pendukung setia NSH Jakarta. Ia sudah mencanangkan beberapa program khusus yang bisa dinikmati khalayak ramai yang hadir menonton. “Puncaknya, beberapa penggemar beruntung bisa merasakan satu bis dan makan malam bersama pemain. Kehadiran mereka juga penting bagi tim,” gagasnya. Program khusus pendukung itu akan dimulai sejak bergulirnya IBL Seri 7 Malang pada 8-10 Februari 2019.
Pergerakan pihak sponsor seperti Peak sangat penting bagi bergulirnya liga basket tertinggi di Indonesia. Kepercayaan mereka merupakan buah manis dari hasil kerja keras seluruh elemen mulai dari tim, pemain, hingga penyelenggara. Bila semua saling bahu membahu memberikan yang terbaik, tidak menutup kemungkinan akan hadir pula sponsor-sponsor lain yang siap memberi dukungan.
Foto: Dika Kawengian