Para pemain Flying Wheel Makassar punya beban mental yang berat. Sebab mereka satu-satunya tim yang belum pernah menang di Piala Srikandi 2018-2019. Namun Kepala Pelatih Eddy Winarso, tidak ingin anak asuhnya mementingkan kemenangan. Ia berharap agar pemain bisa fokus bertanding dan mengurangi kesalahan di lapangan. Berbekal latihan intensif selama libur kompetisi, Flying Wheel siap bangkit di Seri 2 Jakarta, 11-16 Februari mendatang.
"Saya menilai tim ini bisa mengimbangi lawan-lawan di seri Bali. Di paruh pertama, kami bisa memberi perlawanan, bahkan unggul. Tapi di kuarter tiga dan empat kacau," ucap Eddy Winarso. "Persoalan menang dan kalah tidak penting bagi saya. Saya ingin mereka bisa mengurangi kesalahan di lapangan. Bermain lebih tenang jadi kuncinya."
Dari catatan statistik, Flying Wheel punya rata-rata turn over 22,5 per laga. Paling tinggi dari enam kontestan lain. Persoalan lain adalah produktifitas poin. Flying Wheel mencetak 44,7 ppg dalam empat pertandingan, yang menjadi catatan terendah di liga saat ini. Padahal mereka punya persentase poin dua angka lebih baik dibandingkan dengan Scorpio Jakarta. Flying Wheel bisa memanfaatkan hal tersebut untuk meningkatkan produktifitas poin.
"Selama libur kompetisi kami fokus untuk membenahi pertahanan dan transisi permainan. Paling penting adalah mencari cara untuk mengurangi turn over yang tinggi. Menguatkan mental bertanding agar tenang dalam penyelesaian akhir. Kami akan lihat hasilnya di seri kedua nanti," imbuh Eddy.
Vivit Dian Arini, Ummil Asmi, dan Jumriah HL merupakan tiga pemain andalan Flying Wheel selama seri Bali. Vivit mencetak 9,5 ppg dan 5,2 rpg. Ummil mengoleksi 9,2 ppg dan 9,0 rpg, lalu Jumriah mampu mencetak 8,2 ppg, 4,2 rpg, dan 2,5 apg. Sayangnya Vivit dan Jumriah sama-sama membuat 4,2 turn over dalam empat pertandingan.
Di Jakarta nanti, Flying Wheel harus diharapkan bisa bermain lebih efektif. Sebab mereka hanya tampil dengan 10 pemain. Andi Putri Dwi Wulandari absen karena bertugas sebagai Pegawai Negeri Sipil. Flying Wheel dijadwalkan bertanding bertanding melawan Tanago Friesian Jakarta (11 Februari), GMC Cirebon (12 Februari), Merpati Bali (14 Februari), dan Tenaga Baru Pontianak (15 Februari). (tor)
Foto: Hariyanto