Stapac Jakarta tidak membiarkan Prawira Bandung mengemas satu kemenangan pun di IBL Seri 5 Bandung. Mereka bahkan mempecundangi Prawira di depan penggemarnya sendiri dengan skor 83-70. Savon Goodman saat itu tampil bak momok mengerikan bagi Prawira.

Goodman mencetak dobel-dobel 28 poin dan 18 rebound. Kaleb Gemilang di belakangnya dengan 16 poin. Kendal Yancy menambahkan 11 poin, 8 rebound, 3 asis, 4 steal, dan 2 blok. Agassi Goantara 12 poin.

Di kubu Prawira, Dalarian Williams kembali menjadi pencetak angka terbanyak. Ia mencetak dobel-dobel 27 poin dam 15 rebound. Brachon Griffin, pemain asing lainnya, menambahkan 22 poin. Raymond Shariputra 12 poin.

Stapac bisa memenangkan pertandingan berkat permainan mereka di bawah ring. Mereka sedikitnya mencetak 52 poin di area itu. Prawira hanya bisa membalasnya dengan 38 poin di area yang sama.

Stapac juga unggul dalam perebutan bola-bola pantul. Mereka meraih total 54 rebound dengan offensive rebound sekitar 26. Dari kesempatan kedua itu, Stapac mencetak 21 poin.

Di saat yang sama, Prawira berhasil merebut 16 offensive rebound. Kepala Pelatih Giedrius Zibenas pun tidak senang dengan itu. Ia mengatakan, Stapac tidak tampil disiplin karena membiarkan Prawira mengambil offensive rebound sebanyak itu. Belum lagi timnya juga melakukan 11 kali kesalahan yang berujung serangan balik. Untungnya, mereka bisa terus mencetak poin untuk memenangkan pertandingan.     

Kendati demikian, Stapac bisa menunjukkan kekuatan mereka sejak kuarter satu. Tim asal Jakarta itu unggul 22-10. Para pemain Stapac saat itu lebih banyak mencetak poin dari area bawah ring. Sedikitnya mereka mendapat 14 poin dari sana. Goodman, senter asing mereka, mencetak 8 poin dan 6 rebound. Kaleb menambahkan 6 poin sementara Yancy 5 poin.

Pertandingan berlanjut ke kuarter dua. Prawira berhasil menekan lawan beberapa kali. Mereka bahkan bisa mencetak lebih banyak poin dari Stapac (21-18) di kuarter itu. Namun, Stapac juga terus mendulang angka dari area bawah ring. Mereka mencetak tambahan 12 poin untuk menjaga total keunggulan tetap dengan selisih belasan (40-31).

Di kuarter tiga, Stapac membenahi permainan mereka untuk mencuri poin lebih banyak lagi dari Garuda. Mereka sedikitnya mencetak 22 poin sambil menahan lawan di angka 14 saja. Sampai di kuarter itu, Prawira jelas banyak kecolongan di bawah ring. Stapac bahkan bisa meraih 19 bola pantul di area serangan dan mengemas 17 poin dari kesempatan kedua.

Saat itu, Goodman juga menunjukkan dominasinya sebagai senter. Ia beberapa kali berhasil menombok dengan atau tanpa pengawalan. Berkat itu, Stapac bisa semakin memperlebar jarak. Mereka memimpin pertandingan dengan selisih 17 poin (62-45).

Di kuarter empat, Stapac tidak juga mengendurkan permainan meski sudah unggul 17 poin. Zibenas bahkan terus menerus meneriaki anak-anak asuhnya. Apalagi dua pemain asing Prawira, Griffin dan Williams, juga kembali menekan. Mereka membantu Prawira mencetak 25 poin di kuarter empat. Sementara itu, para pemain Stapac berusaha melawan balik dengan mencetak 21 poin. Perolehan itu membuat Stapac menang 83-70.

Dengan hasil itu, Stapac mengemas satu kemenangan dari satu-satunya pertandingan mereka di Seri 5. Namun, Zibenas tidak puas dengan hasilnya. Ia ingin Stapac lebih konsisten di seri berikutnya.

Sementara itu, Prawira—yang notabene bertindak sebagai tuan rumah—malah kalah tiga kali beruntun. Mereka tidak berhasil mempersembahkan kemenangan untuk pendukungnya di Bandung. (GNP)

Foto: Mei Linda

Komentar