Satya Wacana Salatiga mesti menghadapi Prawira Bandung dalam pertandingan perdananya di IBL Seri 5. Pada kesempatan itu, mereka berhasil merebut kemenangan dari Prawira di C-Tra Arena, Bandung, Sabtu 26 Januari 2019. Satya Wacana saat itu menang berkat pertahanan mereka.

Menurut Kepala Pelatih Efri Meldi, Satya Wacana memang memperbaiki pertahanan sejak Seri 4 Solo. Selama jeda dua minggu, ia memfokuskan timnya untuk berlatih itu. Alhasil, mereka pun bisa meredam serangan Prawira yang memiliki Brachon Griffin (24 poin) dan Dalarian Williams (26 poin).

Satya Wacana hari ini tidak hanya bertumpu pada perolehan poin Madarious Gibbs. Garda asing itu tetap mencetak poin terbanyak (31), tetapi ia juga mengirim 15 asis. Asis-asis itu berhasil dimanfaatkan oleh tiga pemain lainnya. Raymond Miller Jr. mencetak 17 poin dan 14 rebound. Andre Adriano 15 poin. Bryan Praditya 11 poin dan 7 rebound. Meldi pun senang dengan meningkatkanya permainan mereka, terutama pemain lokal.

Kendati demikian, Prawira sebenarnya sempat bermain ketat di kuarter satu dengan skor 19-18. Namun, Satya Wacana saat itu benar-benar tidak membiarkan Prawira tampil seenaknya di depan pendukungnya sendiri. Tim asal Salatiga itu terus membayangi Tuan Rumah sejak tepis mula sehingga pertandingan menjadi sengit. Para penonton di arena bahkan beberapa kali mengeluarkan suara riuh rendah karena terpancing permainan keduanya.

Di kuarter dua, Satya Wacana berhasil merebut keunggulan berkat tembakan pembuka dari Gibbs. Mereka bahkan sempat memperlebar jarak 26-19 sampai akhirnya Prawira memecah kebuntuan lewat tembakan Pandu Wiguna. Namun, tembakan Pandu tidak serta mengubah kedudukan menjadi milik Prawira lagi. Satya Wacana tetap bisa unggul dengan skor 35-28 sampai menit kelima.

Di sisa setengah kuarter itu, Prawira berusaha untuk merebut kembali keunggulan mereka. Tuan Rumah sempat memangkas ketinggalan hingga dua poin, tetapi mereka lengah di detik-detik akhir. Ketika para pemain Prawira fokus untuk mengimbangi Satya Wacana, mereka tidak sadar Andre Adriano berlalu tanpa pengawalan. Akibatnya, Satya Wacana bisa melakukan serangan cepat yang berbuah dua poin. Mereka unggul 44-40 sampai turun minum.

Setelah istirahat paruh pertama, pertandingan semakin sengit. Kedua tim bergiliran mengancam pertahanan. Sedikitnya terjadi dua pergantian keunggulan. Para penonton pun jadi bersemangat. Teriakan dukungan mereka terdengar semakin keras. Beberapa meneriakan “defense” berulang-ulang untuk menyemangati Prawira. Namun, Tuan Rumah rupanya belum bisa memimpin di akhir kuarter tiga. Satya Wacana masih unggul meski hanya satu poin (67-66).

Hingga kuarter empat, teriakan-teriakan itu masih terdengar, bahkan untuk Satya Wacana. Ketika Gibbs melesakkan tripoin di menit 8:44, misalnya, para penonton berseru karena takjub. Beberapa bahkan sampai berdiri untuk memberi apresiasi berupa tepuk tangan. Sementara itu, Prawira yang tertinggal 66-73, sengaja mengambil jeda (timeout) untuk mengatur ulang permainan mereka.

Upaya itu tampaknya tidak berhasil. Satya Wacana justru semakin menjauh dengan selisih 10 poin (79-69) di menit 5:18. Mereka bisa memimpin selebar itu berkat dua pemain asingnya. Prawira dalam masalah karena—jika kalah—mereka semakin terpuruk di urutan terbawah Divisi Merah.

Waktu semakin menipis. Prawira hanya punya waktu di bawah 12 detik untuk setidaknya menyamakan kedudukan. Sebab, saat itu, Satya Wacana unggul 85-78. Prawira ternyata tidak bisa melakukannya. Menurut Kepala Pelatih Andre Yuwadi, timnya terlalu cepat melakukan eksekusi hari ini. Mereka terburu-buru sehingga kecolongan momentum. Sementara itu, Satya Wacana menutup pertandingan dengan kemenangan. 

Satya Wacana akan kembali bertanding besok melawan Bogor Siliwangi. Sementara itu, Prawira—yang sudah dua kali kalah di rumah sendiri—harus menghadapi tim kuat Stapac Jakarta. Stapac berapa di puncak klasemen sementara Divisi Putih dengan 9 menang 1 kalah. (GNP)

Foto: Mei Linda

Komentar