Januari sepertinya bukan bulan yang bersahabat untuk New Orleans Pelicans. Musim lalu, Pelicans harus kehilangan DeMarcus Cousins yang sedang dalam puncak performanya lantaran cedera Achilles. Musim ini, kabar buruk kembali datang dan giliran melanda bintang utama mereka, Anthony Davis. Dalam kekalahan 128-112 atas Portland Trail Blazers, 18 Januari 2019, lalu, Davis terkena cedera pada jari telunjuknya. Ia meninggalkan laga di sisa 78 detik pertandingan.

Setelahnya, Davis sudah absen saat Pelicans menang 105-85 dari Memphis Grizzlies. Perannya digantikan oleh Jahlil Okafor yang cukup mengagetkan tampil “sempurna” dengan dobel-dobel, 20 poin dan 10 rebound. Kabarnya, Davis masih dalam pemantauan tim dokter Pelicans tentang kondisi jarinya.

Kejelasan kabar tentang Davis akhirnya muncul hari ini, Rabu, 23 Januari 2019. The Athletic mendapatkan kabar dari agen Davis, Rich Paul, bahwa sang pemain akan segera bertemu dokter spesialis untuk memantau kondisinya. Perkiraan terburuk, bila jari Davis retak atau bahkan  lebih buruk, ia berpeluang absen 2-4 minggu.

Yang lebih buruk dari semua kondisi ini adalah fakta bahwa Davis sedang menjalani musim terbaik sepanjang karirnya. Menilik ke dalam statistik, rataan 29,3 poin, 13,3 rebound, 4,4 asis, dan 1,7 steal merupakan yang tertinggi sejak ia masuk ke NBA enam tahun lalu.

Hanya ada James Harden yang memiliki rataan poin lebih tinggi dari Davis. Sementara untuk rebound, Davis menjadi pemain dengan rataan terbanyak ketiga setelah Andre Drummond dan DeAndre Jordan.

Pelicans kini berada di peringkat 12 klasemen sementara Wilayah Barat dengan raihan 22 kemenangan dan kalah sebanyak 25 kekalahan. Meski menempati peringkat 12, Pelicans hanya berjarak empat kemenangan dengan batas terakhir babak playoff, peringkat delapan, Los Angeles Clippers.

Bila situasi terburuk yang terjadi untuk Davis dan Pelicans, maka tidak ada pilihan lain untuk membagi tugas Davis kepada deretan pemain-pemain lainnya. Ada beberapa nama yang diprediksi bisa mengisi kekosongan Davis, meski tak semasif alumnus University of Kentucky tersebut.

Julius Randle, Nikola Mirotic, bahkan Jahlil Okafor bisa menjadi opsi-opsi tersebut. Okafor seperti yang sudah diungkapkan di atas, masih sangat berbahaya bila bergerak di area kunci dan diberi waktu bermain yang memadai.

Okafor sejauh ini sudah bermain empat kali dengan rata-rata menit bermain hanya 9,9 menit per gim. Ia membukukan 4, 9 poin, 3,1 rebound, dan 0,4 asis per gim. Akurasi keseluruhannya mencapai 55 persen dengan persentase True Shooting (TS) 59 persen.

Mirotic yang menjadi kemungkinan kedua memiliki angka yang cukup bagus meski gaya bermainnya bisa dibilang cukup berbeda dengan Davis. Mirotic bukanlah forwarda yang berbahaya dalam duel jarak dekat. Daerah operasinya lebih banyak di area tripoin atau menengah. Dari 33 laga yang sudah ia mainkan, mantan pemain Chicago Bulls ini menorehkan rataan 16,9 poin, 8,3 rebound, dan 1,1 asis per gim. Akurasinya 45 persen sementara akurasi tripoin di angka 36 persen. Untuk TS%, ia mencapai angka 59 persen.

Randle bisa dibilang menjadi pengganti terbaik. Ia sedang dalam masa terbaiknya dengan 20,1 poin, 9,3 rebound, dan 3,0 asis per gim. Akurasi keseluruhan mencapai 55 persen, di belakang garis tripoin ia memasukkan 32 persen tembakannya dan TS% mencapai 61 persen. (DRMK)

Foto: nba.com

 

 

Komentar