Ada yang menarik dari kontes tembakan tiga angka pada IBL All-Star 2019, di Sritex Arena, 13 Januari. Mereka yang tampil terlihat meyakinkan. Andakara Prastawa keluar sebagai juara untuk kali ketiga berturut-turut. Seolah menegaskan dominasi bahwa ialah penembak jauh terbaik di liga kita.
Kenyataannya, kontes tersebut tidak menampilkan para peserta penembak tiga angka terbaik di musim kompetisi ini, yang memenuhi standar dan kriteria tertentu. Di bawah ini, kami membuat daftar yang mengurutkan para penembak tiga angka dengan kriteria akurasi di atas 33 persen atau lebih baik, dan jumlah tembakan setidaknya 1,5 kali atau lebih per gim (3P% ≥ 33 dan 3PA ≥ 1.5 standar minimal). Nama-nama yang ditulis berwarna biru adalah para peserta kontes tripoin IBL All-Star 2019.
Pada daftar tersebut tampak tidak ada satupun peserta pemain asing yang memenuhi standar 3P%. Bahkan mereka tidak mencapai angka 30 untuk 3P%. Hal tersebut menunjukkan bahwa kontes tiga angka yang diselenggarakan memiliki standar kompetisi yang rendah.
Fakta ini menimbulkan pertanyaan-pertanyaan baru: Bagaimanakah kriteria pemilihan para peserta kontes tiga angka ini? Apakah asal tunjuk saja? Mengapa tidak memberikan kesempatan pada para penembak tiga angka dari kalangan atlet lokal yang terbukti menunjukkan hasil yang lebih baik berdasarkan data?
Fakta menarik lain dari daftar di atas adalah hanya empat pemain yang memiliki TS% >50, yaitu Indra Muhammad (63), Andakara Prastawa (52), David Atkinson (51) dan Stevan Neno (51). Hanya dua saja yang memenuhi standar minimal spesialis penembak yang efisien (TS%: 52) dan Indra Muhammad berada di kategori penembak yang istimewa (TS%: >60), apalagi bila mampu dipertahankan sampai akhir musim kompetisi.
Di bawah ini merupakan catatan statistik Indra Muhammad, yang dapat disebut sebagai penembak tiga angka terbaik di musim kompetisi ini pasca-Seri Solo. Dengan peningkatan yang cukup drastis dibandingkan musim lalu dengan produktivitas dan efisiensi yang tinggi, nama INdra Muhammad sebenarnya sangat layak untuk masuk ke jajaran All-Star (apalagi kontes tembakan tiga angka), dan merupakan salah satu kandidat kuat untuk meraih gelar MIP maupun MVP.
Berikut ini merupakan gambaran diagram blok sederhana untuk pola serangan Indra Muhammad sejak awal musim kompetisi sampai seri Solo berakhir. Pada gambar tersebut tampak bahwa atlet ini memiliki tingkat keberhasilan yang tinggi di semua lokasi luar garis tiga angka, dengan frekuensi yang lebih tinggi di sisi kanan. Selain itu, atlet ini memiliki frekuensi dan keberhasilan serangan area dalam yang tinggi, yang cenderung di sebelah kiri.
Rendahnya frekuensi dan keberhasilan di jarak menengah, seperti yang tampak pada diagram ini, bukanlah suatu masalah yang bermakna selama memiliki efisiensi yang sangat tinggi (3P >40%) di dua lokasi area tiga angka yang berseberangan (salah satunya harus area sudut). Namun akan lebih baik bila Indra juga memiliki keberhasilan jarak menengah yang lebih baik di salah satu area yang berfrekuensi tinggi, dan untuk kasus ini adalah area perimeter kanan.
Kami berharap bahwa Indra Muhammad dapat berkembang menjadi salah satu penembak tiga angka terbaik Indonesia yang dapat berkontribusi untuk timnas basket di masa yang akan datang. Di samping itu, kami juga sangat menantikan penampilan atlet ini di kontes tiga angka pada musim-musim mendatang untuk menciptakan rekor-rekor baru. Di kontes yang lebih kompetitif tentunya.
Bila nama-nama di atas berpartisipasi di kontes tripoin All-Star 2019, adakah hasilnya akan berbeda?
Foto: Hariyanto