Pada musim kompetisi 3x3 2018 lalu, Novi Sad Al-Wahda menampilkan performa luar biasa. Mereka menjadi juara dunia, sekaligus mencatat rekor dalam buku sejarah 3x3 dengan menang 32-0. Rekor ini belum pernah terjadi sebelumnya. Di kompetisi level dunia, mereka turun sebagai Tim Nasional 3x3 Serbia. Dengan gelar juara Piala Eropa 3x3 FIBA 2018 dan Piala Dunia 3x3 FIBA 2018, mereka mendapat anugerah sebagai Tim Terbaik dari Majelis Olahraga Serbia.

Tim Novi Sad Al-Wahda pada dasarnya sama dengan Tim Nasional 3x3 Serbia. Mereka adalah Dusan Domovic Bulut, Dejan Majstorovic, Marko Savic, Marko Dzero, Stefan Stojacic, dan Tamas Ivosev. Ketika membawa nama Timnas Serbia, mereka berhasil menjuarai Piala Eropa 3x3 FIBA 2018 di Bucharest. Kemudian tim ini mendominasi Piala Dunia 3x3 FIBA 2018 di Filipina dengan rekor 15-0. Ini jadi gelar Eropa pertama, serta gelar Juara Dunia keempat bagi mereka.

Berlanjut ke kompetisi profesional. Novi Sad Al-Wahda tidak terkalahkan di Tur Dunia 3x3 FIBA tahun 2018 dengan rekor 32-0. Keberhasilan tersebut membuat pemerintah Serbia memilih mereka sebagai tim terbaik. Prestasi mereka menyingkirkan nominator lain yaitu tim sepak bola Serbia yang lolos ke Piala Dunia FIFA, lalu timnas voli putri Serbia yang menjadi juara di Kejuaraan Dunia, dan tim polo air putra Serbia yang mendapatkan medali emas Kejuaraan Eropa.

Sejak kalender kompetisi 3x3 internasional 2010, olahraga ini berhasil mencuri perhatian dunia. Apalagi dengan Tur Dunia 3x3 dan Piala Dunia 3x3. Puncaknya, ketika 3x3 dinyatakan sebagai cabang olahraga yang akan dipertandingkan di Olimpiade Tokyo 2020. Sejauh ini Serbia bisa dikatakan mendominasi kompetisi 3x3 dunia.

Tim Novi Sad Al-Wahda mengandalkan gerakan bola dinamis, dan mengurangi kesalahan umpan. Dengan hanya 12 detik shot-clock mereka mampu menampilkan permainan yang efektif. Dengan senjata tersebut, mereka berkeliling dunia, mengambil hadiah, serta meningkatkan perekonomian mereka.

"Saya selalu suka bermain streetball lebih dari bola basket biasa," kata Bulut, seperti disadur dari fiba.basketball. "Sekarang saya memiliki kesempatan untuk hidup dari olahraga ini. Tujuan saya dari awal membuat kami menjadi tim terbaik, dalam tur atau kompetisi nasional. Saya suka menang dan benci kekalahan."

Kadang sebuah pertandingan 3x3 tidak bisa diprediksi. Karena waktu pertandingan hanya 10 menit dan kejutan bisa terjadi tiap detiknya. Tapi Novi Sad Al-Wahda berhasil membuktikan bahwa dominasi di 3x3 sangat mungkin terjadi. Apalagi didukung dengan kemampuan individu dalam tim tersebut dan selalu fokus dalam setiap pertandingan. (tor)

Foto: fiba.basketball

Komentar