Perseteruan Antar Kota-kota di Dunia

Bagaimana jadinya bila para pebasket di kota-kota di dunia bertemu dalam satu kompetisi? Itulah yang terjadi pada FIBA 3x3 World Tour yang sudah digelar FIBA sejak tahun 2012.

Setiap tahun FIBA menggelar tujuh World Tour yang enam di antaranya masing-masing dipecah dengan nama Masters (tahun 2012 dan 2013 hanya lima Masters dan satu Final). Tahun lalu (2015), kota-kota yang telah menjadi tuan rumah (Masters) adalah Manila, Prague, Beijing, Lausanne, Mexico DF dan Rio De Janeiro. Terakhir, para pemenang dan runner-up setiap Masters berlaga di World Tour Final yang digelar bulan Oktober lalu di Abu Dhabi.

Berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, tahun ini, jumlah FIBA World Tour bertambah satu menjadi delapan.

Pada tahun lalu, tim Novi Sad Al Wahda yang mewakili Abu Dhabi, Uni Emirat Arab keluar sebagai juara di World Tour Final. Di final, Novi Sad mengalahkan Kranj, Slovenia.

Novi Sad adalah juara bertahan yang tahun lalu juga keluar sebagai juara. Novi Sad sendiri merupakan nama kota terbesar kedua di Serbia. Tim San Juan, Puerto Rico menjadi juara di tahun 2012 dan tim Brezovica, Slovenia menjadi juara tahun 2013.

Keseruan FIBA 3x3 World Tour adalah bertemunya para pebasket 3x3 terbaik dari berbagai kota di dunia. Para pebasket ini pun memiliki latar belakang yang beragam. Ada pebasket profesional, mantan pebasket profesional, hingga pebasket-pebasket jalanan.

Karena mengangkat nama kota, pemain yang berlaga di World Tour tidak terikat harus memiliki kewarganegaraan kota yang diwakilinya. Selain itu, satu tim dari sebuah kota boleh mengikuti beberapa pergelaran Masters (lebih dari satu kota) asal tetap berada di dalam satu tim yang sama.

Untuk dapat mewakili sebuah kota dan berlaga di ajang World Tour, sebuah tim harus lebih dulu berkompetisi melawan pebasket-pebasket 3x3 terbaik di kotanya. FIBA sendiri telah merancang jenis kompetisi kualifikasi World Tour di kota-kota ini dengan tajuk FIBA Challengers atau FIBA Quests.

Keseruan FIBA World Tour bertambah dengan adanya kontes tembakan tiga angka dan kontes slam dunk. Untuk kontes slam dunk, pesertanya boleh dari mana saja alias tidak harus dari tim peserta.

Rangkaian FIBA World Tour ditutup dengan pergelaran FIBA 3x3 All Stars. Tim pemenang World Tour Final, pemain ranking 1 dari region Eropa, Amerika dan tuan rumah, dan beberapa pemain undangan datang untuk berlaga.

Berikut kalender penyelenggaraan FIBA 3x3 World Tour 2016

16-17 Juli - Mexico City, Meksiko 30-31 Juli – Utsunomiya, Jepang 6-7 Agustus - Prague, Republik Cheko 26-27 Agustus - Lausanne, Swiss 7-8 September - Debrecen, Hungaria 16-17 September - Beijing, Tiongkok 23-24 September - Rio de Janeiro, Brazil 27-28 Oktober - Abu Dhabi, UAE - Final World Tour.

Ajang L-Men 3x3 Competition Indonesia Tour 2016 yang berlangsung dari tanggal 15-17 Juli di mal Kota Kasablanka bertujuan mencari wakil Indonesia yang akan berlaga di Utsonomiya, Jepang pada tanggal 30-31 Juli nanti.

 

Indonesia di FIBA 3x3 World Tour

 

Vladivostok Masters 2012

FIBA 3x3 World Tour Vladivostok Masters 2012 adalah ajang pertama yang diikuti tim dari Indonesia. Saat itu Indonesia mengirimkan tim Jakarta yang diperkuat oleh Bohardi, Dwui Eriano, Januar Hutabarat, dan Raymond Sebastian. Tim Jakarta berada di peringkat 11 Vladivostok Masters 2012.

Tokyo Masters 2013

Tokyo Masters adalah pembuka World Tour 2013. Tim Jakarta yang diperkuat oleh Wijaya Saputra, Rizky Effendi, Fandi Andika Ramadhani dan Vinton Nolland Surawi keluar sebagai juara. Ini adalah pencapaian tertinggi tim peserta World Tour dari Indonesia. Tim Jakarta dengan formasi ini masih terus bertahan sampai sekarang.

World Tour Final Istanbul 2013

Tim Jakarta harus puas berada di posisi 10 klasemen akhir World Tour Final 2013. Pada fase penyisihan grup, Rama dan kawan-kawan tidak pernah menang sekalipun. Namun di kontes tembakan tiga angka, Fandi Andika Ramadhani keluar sebagai juara.

Manila Masters 2014

Indonesia mengirimkan empat tim sekaligus. Tim Jakarta, Surabaya, Medan, dan Yogyakarta. Tim Surabaya yang diperkuat Faisal J. Achmad, Ponsianus Nyoman Indrawan, Dimas Aryo Dewanto dan Rony Gunawan berada di posisi tiga klasemen akhir. Sementara tim Jakarta berada di posisi empat. Tim Jakarta dan Surabaya kalah di semifinal.

World Tour Final Tokyo 2014

Tim Jakarta di luar dugaan dipanggil untuk mengikuti World Tour Final 2014 di Tokyo. Dan penampilan mereka lebih baik daripada World Tour Final 2013. Di Tokyo, tim Jakarta berhasil lolos dari fase penyisihan grup. Di perempat final, Jakarta kalah 21-8 dari Bucharest, Rumania. Jakarta akhirnya berada di posisi tujuh klasemen akhir.

Manila dan Beijing Masters 2015

Tim Medan dan Jakarta kembali mewakili Indonesia di tahun 2015. Tim Medan yang beranggotakan Rizal Falconi, Fadlan Minallah, Ario Permadi dan Diftha Pratama ikut di Manila Masters. Sementara tim Jakarta beradu di Beijing Masters. Tim Jakarta harus berganti satu personel. Vinton Nolland yang sakit digantikan ole Valentino Wuwungan. Kedua tim tidak lolos fase penyisihan grup.

Foto: FIBA

*Sebelum mendapat sedikit tambahan, tulisan ini juga muncul di majalah Mainbasket edisi 39

Populer

Golden State Warriors Terjun Bebas
LeBron James Menangkan Lakers di Tengah Drama dan Kekacauan Utah Jazz!
Larry Bird Menganggap NBA All-Star Hanyalah Lelucon
Tripel-dobel Historis Nikola Jokic Menemani Kekalahan Nuggets
Hanya James Harden & Stephen Curry yang Capai 3 Ribu Tripoin
Victor Wembanyama Pimpin Spurs Kalahkan Kings Dengan Penampilan Terbaiknya
LeBron James Ingin Pensiun Sebelum Masa Jayanya Berakhir
Donovan Mitchell Meledak di Kuarter Keempat, Hentikan Tren Positif Celtics
Kemenangan Rockets Atas Thunder Memangkas Jarak Papan Atas Wilayah Barat
Luka Doncic Pulih, Langsung Cetak Dobel-dobel Kelima Musim Ini