Pada 7 Januari 2019 lalu, mainbasket.com mengunggah tulisan berjudul "Membongkar Gaya Permainan Kaleb Ramot Gemilang, Salah Satu Potensi MVP Musim Ini." Artikel tersebut membahas tentang kelebihan dan kekurangan Kaleb ketika bermain di IBL 2017-2018. Kaleb sendiri baru bergabung dengan Stapac Jakarta musim ini, setelah kontraknya habis bersama CLS Knights Indonesia yang bermain di ASEAN Basketball League (ABL).

Kaleb meniti karir di basket profesional pada tahun 2013. Ia bergabung dengan Satya Wacana Salatiga yang tampil di NBL Indonesia. Kemudian pada musim 2014-2015, Kaleb pindah ke CLS Knights. Kaleb tetap ikut ketika tim asal Kota Pahlawan tersebut bermain di ABL 2017-2018. Hingga akhirnya, Kaleb memilih menerima pinangan Stapac Jakarta dan kembali bermain di IBL.

"Keputusan saya untuk pindah ke Stapac salah satunya memang karena ingin dekat dengan keluarga. Keluarga saya ada di Bandung. Momennya pas, ketika kontrak saya habis, orang tua pensiun, dan Stapac memberi tawaran. Akhirnya saya menerima tawaran tersebut," ucapnya.

Kaleb membuat Stapac lebih kuat. Mereka bisa menjadi juara di Turnamen Pra-Musim dengan rekor kemenangan 6-1. Kaleb sendiri mencetak rata-rata 10,4 ppg. Di turnamen ini, mereka juga berhasil mengalahkan finalis IBL 2017-2018, Satria Muda dan Pelita Jaya.

Kemudian di musim reguler 2018-2019, Stapac juga menunjukkan keperkasaannya. Mereka memenangi empat dari lima pertandingan hingga Seri 3 Bali. Kaleb sendiri bisa mencetak 14,4 ppg, 3,6 rpg. Akurasi tembakannya (field goals) mencapai 65 persen (29 dari 44 percobaan). Itulah salah satu alasan bahwa Kaleb layak masuk dalam nominasi pemain terbaik musim ini.

"Tulisan itu berdasarkan data, jadi bagus sekali. Itu jadi motivasi tersendiri bagi saya. Tapi itu belum bisa jadi ukuran, sebab musim kompetisi masih panjang. Semoga saya bisa konsisten, dan bisa lebih meningkat lagi," komentar Kaleb mengenai tulisan di mainbasket.com.

Kaleb mengatakan bahwa apa yang ditampilkan saat ini memang bukan didapat dengan cuma-cuma. Latihan keras menjadi syarat utama untuk bisa bermain dengan baik. Kaleb berpendapat bahwa pengalamannya bermain di ABL tidak berpengaruh dengan performanya saat ini.

"Saya bermain di ABL hanya satu musim. Menit bermain saya juga tidak banyak. Jadi menurut saya tidak ada pengaruhnya di permainan saya. Tapi yang saya pelajari dari ABL adalah bagaimana capeknya berpindah-pindah negara. Capeknya perjalanan dari negara satu ke negara yang lain," ucapnya dengan nada bercanda.

Namun bila melihat kompetisinya, ada perbedaan antara ABL dan IBL. Perhatian Kaleb justru tertuju pada kualitas pemain-pemain lokal di kawasan Asia Tenggara atau Asia pada umumnya. Menurutnya, beberapa negara punya kualitas pemain lokal lebih baik ketimbang Indonesia. Maka Indonesia perlu ada program yang bisa meningkatkan kemampuan pemain-pemain lokal. Sementara itu, untuk pemain asing memang sudah berbeda. Di ABL kualitas pemain asingnya lebih baik. Itu karena terkait dengan besaran gaji mereka. Baik ABL dan IBL punya regulasi masing-masing terkait pemain asing. Paling utama tentu soal harga pemain asing tersebut.

Sementara dalam waktu dekat, Indonesia akan menyiapkan tim guna tampil di SEA Games 2019 di Manila, November mendatang. Semua pemain basket Indonesia harus tampil baik di liga agar bisa terpilih untuk mengisi roster timnas Indonesia. Kaleb pun akan ikut dalam perburuan seragam timnas Indonesia. Sebelumnya, Kaleb pernah tampil bersama timnas Indonesia di SEA Games 2013 Vietnam, SEABA Pre-Qualifier 2018, William Jones Cup 2018, Asian Games 2018, dan terakhir SEABA Qualifier 2018.

"Sampai saat ini Filipina masih lebih baik dari Indonesia di SEA Games. Tapi Indonesia masih berpeluang mendapatkan medali. Kalau saya sendiri pastinya ingin sekali bisa bermain di SEA Games 2019. Saya minta doanya," katanya. (tor)

Foto: fiba.com

Komentar