Perbincangan mengenai basket di level kampus Amerika Serikat seolah tak pernah ada habisnya. Kisah kekuatan menyeramkan Duke “Blue Devils” University, keberhasilan Gonzaga mengalahkan mereka, hingga bakat-bakat menarik NCAA yang berpotensi masuk NBA musim depan selalu seru untuk dibahas.

Namun, satu kabar kurang menyenangkan datang, Kamis malam, 3 Januari 2019, waktu setempat. Salah satu prospek terbaik untuk masuk NBA  musim depan, Bol Manute Bol, dipastikan mengakhiri musim lebih cepat. Pemain yang memperkuat University of Oregon ini sebenarnya sudah absen di empat laga terakhir almamternya akibat cedera di kaki kirinya. Namun, pengumuman ini akhirnya keluar setelah ia memastikan diri untuk  menjalani operasi.

“Bol sudah melakukan penanganan cederanya dengan menggunakan sepatu khusus selama beberapa minggu terkahir. Kesakitannya memang mulai berangsur hilang, tapi retakan di kakinya tak kunjung kembali sesuai dengan harapan kami,” ujar perwakilan Bol, Bryan J. Freedman dilansir ESPN. “Dalam prosesnya, dilakukan penanaman dua sekrup di area tulang kakinya yang bermasalah untuk mempercepat proses penyembuhannya,” imbuh Freedman.

Bol sendiri mendapatkan diagnosis mengalami retak di area tulang navicularnya. Pascaoperasi, Bol dijadwalkan memulai proses pemulihan pada minggu depan. Ia akan menggunakan bantuan tongkat atau sepatu khusus selama proses tersebut. Waktu pemulihannya diprediski akan memakan waktu 8-10 minggu.

Pemain bertinggi 218 sentimeter ini menempati peringkat lima dari daftar 100 rangking yang dirilis oleh ESPN sebagai pemain kampus terbaik. Untuk kategori pemain berposisi senter, anak legenda NBA, Manute Bol ini bahkan menempati peringkat pertama. Ia juga menempati posisi nyaris serupa di beberapa daftar yang dirilis oleh laman pencari bakat lainnya.

Musim ini Bol total sudah memainkan sembilan laga bersama Oregon dengan rata-rata turun 29,8 menit per gim. Dari waktu tersebut, ia berhasil menghasilkan rataan 21,0 poin, 9,6 rebound, 1,0 asis, dan 2,7 blok dengan akurasi keseluruhan menyentuh 56 persen. Bol juga sudah menunjukkan kesiapannya beradaptasi dengan gaya basket modern dengan akurasi tripoin mencapai 52 persen. Total Bol sudah melepaskan 25 percobaan dengan 13 di antaranya menemui sasaran.

Pertanyaan selanjutnya lantas mencuat karena Bol dikabarkan tetap akan mengiktu gelaran NBA Draft 2019. Apakah Bol sudah layak untuk masuk ke NBA hanya dengan sembilan penampilannya? Apakah cedera yang cukup parah ini tidak akan mempengaruhi performanya?

“Bol memiliki kemampuan serupa dengan Kristaps Porzingis,” ujar salah satu pencari bakat dilansir oleh Bleacher Report. “Tapi ia juga bisa membuat salah satu dari kami dipecat dari pekerjaan,” imbuhnya. “Ia memang benar-benar bertalenta, kita semua bisa melihatnya. Tapi talenta tidak akan berguna jika ia tidak dapat bermain. Pemain besar (bigman ) dengan cedera di kakinya tidak pernah memiliki karir sehat di NBA, itu akan menjadi penghalang baginya,” ujar pemandu bakat lainnya, masih dari sumber yang sama.

Kasus serupa memang pernah terjadi bahkan bisa dibilang nyaris selalu terjadi setiap tahun di NBA. Musim ini, Michael Porter Jr. adalah contoh nyata bagaimana pemain yang mengalami cedera panjang masih dapat terpilih di NBA Draft. Mundur sedikit jauh ke belakang, Kyrie Irving juga tercatat hanya bermain 11 kali dan terpilih sebagai urutan pertama NBA Draft.

Akan banyak sorotan mengarah kepada Bol mendekati waktu penyelenggaraan NBA Draft nanti. Jia ia mampu meyakinkan banyak pemandu bakat dan deretan manajemen tim NBA bahwa ia tidak bermasalah, rasanya ia akan tetap terpilih di urutan 10 besar. Menarik menunggu bagaimana kelanjutan karir pemuda berusia 19 tahun ini. Tapi untuk sekarang, mari kita doakan agar ia mampu kembali sehat dengan waktu yang cepat.(DRMK)

Foto: Sports Illustrated, USA Today 

 

Komentar