Kemunculan DBL Ardiles AZA 6 dibarengi dengan Derrick Rose yang memperkenalkan edisi ke-10 sepatunya. Hal itu dilakukan kala Timberwolves menghadapi Orlando Magic tadi malam. Kabar beredarnya adidas D’Rose 10 sejatinya sudah tersiar sejak Agustus 2018 lalu. Permainannya yang mulai membaik diharapkan berpengaruh pada penjualan sepatu khususnya secara global.
Pihak sponsor sejauh ini belum mengeluarkan pernyataan resmi. Meski demikian, dari foto-foto yang beredar, kita bisa menyaksikan proporsinya. D’Rose 10 mengambil bahan utama kulit sintetis dengan bantalan Bounce serta sol karet herringbone untuk menyediakan traksi yang dibutuhkan. Logo personal sang pemain tersemat di bagian lidah sementara simbol Tiga Garis khas adidas berada di bagian tumit.
Atas torehan ini, Rose jadi pemain kedelapan NBA yang sepatu khususnya mencapai edisi ke-10. Sekaligus sebagai penegas lanjutan cerita kontrak Derrick Rose berdurasi 13 tahun yang berjalan sejak 2012. Nilai kerja samanya bertengger di urutan lima para pemain NBA dengan kontrak sepatu yang masih aktif bermain. Empat pemain di atasnya adalah LeBron James, Kevin Durant, Stephen Curry, dan James Harden.
Dari keempatnya, bisa jadi penjualan adidas D’Rose yang paling rendah secara global. Namun, kepopulerannya di Negeri Tirai Bambu tidak bisa dianggap remeh. Sejak 2012, data adidas Basketball menyebutkan sebanyak 70% pembeli sepatu adidas D’Rose berasal dari Cina. Kemudahan untuk mendapatkan produk jadi alasan mengapa Derrick Rose begitu populer. Adidas mengoperasikan 10.000 gerai resmi dan kabarnya akan membuka 2000 cabang lain di sana.
“Berkunjung ke Cina untuk pertama kali, rasanya (saya) jadi seperti Muhammad Ali,” tuturnya pada Agustus 2018 silam. “Sambutannya sungguh tidak terbayangkan bagi seorang remaja tanggung asal Chicago hingga dikenal banyak orang,” lanjutnya. Dampaknya pun masif. Seragam tandingnya saat membela New York Knicks bertengger dalam jajaran 10 yang terlaris dibeli di Cina. Ia bahkan masuk ESPN 100 World Fame di mana kebanyakan pendukungnya berasal dari sana.
Ketenarannya pun didukung media-media lokal yang kerap memberitakan Rose. “Dia bisa jadi pemain Bulls terpenting setelah Michael Jordan,” tutur Jing Zhang, pewarta laman LacedUp dari Cina.
Victor Sun, seorang pengamat basket Cina, berujar bahwa adidas D’Rose jadi salah satu yang paling ditunggu di negara asal Yao Ming itu. Puncaknya terjadi pada perilisan D’Rose 9. Para penggemar berkumpul untuk membuat video sambutan berdurasi tiga menit atas kembalinya sang idola. Karya itu sukses membuat sang pemain berlinang air mata di atas panggung sesaat setelah menonton.
Bisa jadi permainan Rose tidak akan sehebat dulu, sebelum badai cedera mendera. Meski begitu, ia telah sukses merasuk ke hati jutaan penggemar di mana kebanyakan datang dari Cina. Oleh karenanya, adidas tetap optimis untuk tetap menjadikannya ujung tombak penjualan sepatu basket dengan adidas D’Rose sebagai produk utama.
Foto: David Sherman, Jordan Johnson, dan Visual China Group via Getty Images