Houston Rockets menyambut Boston Celtics untuk pertama kalinya di NBA 2018-2019. Rockets memanfaatkan pertemuan perdana itu untuk merebut satu kemenangan dari Celtics. Tim asuhan Mike D’Antoni tersebut menang 127-113 di Toyota Center, Houston, Texas, Amerika Serikat, Kamis 27 Desember 2018 waktu setempat.
James Harden menjadi pahlawan dalam kemenangan ini. Ia mencetak 45 poin dengan akurasi 42,3 persen, termasuk 9 tripoin dari 18 percobaan. Perolehan tripoinnya itu mengimbangi rekor tripoin tertingginya musim ini. Sementara itu, perolehan poin keseluruhannya hari ini membuatnya bisa mencetak delapan 30+ poin beruntun dan enam 35+ poin beruntun. Harden benar-benar menunjukkan kualitasnya sebagai bintang NBA.
Selain Harden, ada pula Clint Capela yang membantu Rockets memenangkan pertandingan. Senter bernomor punggung 15 itu mengoleksi dobel-dobel 24 poin dan 18 rebound. Eric Gordon, garda senior mereka, lalu menambahkan 20 poin. Austin Rivers dan Gerald Green juga memberi masing-masing 10 poin dari bangku cadangan.
Di kubu lawan, Kyrie Irving mencetak dobel-dobel 23 poin dan 11 asis. Marcus Morris memberi 19 poin. Jaylen Brown menyumbang 18 poin meski harus tampil dari bangku cadangan. Al Horford dan Marcus Smart kemudian mengumpulkan masing-masing 15 dan 11 poin. Namun, perolehan kolektif itu tidak juga menghindarkan mereka dari kekalahan. Rockets hari ini sulit dihentikan meski Celtics mengubah sistem pertahanan mereka sekalipun. Harden hampir tidak terbendung sejak awal pertandingan.
Rockets mengawali pertandingan dengan keunggulan. Mereka memimpin 35-24 di kuarter satu berkat—salah satunya—peran Harden yang eksplosif sejak dini. Pemain terbaik NBA 2018 itu mencetak 17 poin untuk mengangkat timnya secepat munkgin. Belum lagi Rockets juga berhasil melesakkan enam tripoin sehingga mereka unggul 11 angka.
Di kuarter dua, Rockets sempat unggul 55-33 dengan penampilan yang gigih. Mereka memasukkan sekitar 62,5 persen tembakannya di empat menit pertama kuarter itu. Pertahanan mereka juga rapat dengan hanya meloloskan 2 poin dari kesempatan kedua (second chance points) dan 2 poin dari serangan balik (point off turnovers).
Kendati demikian, Celtics rupanya punya rencana lain di sisa kuarter dua. Kepala Pelatih Brad Stevens mengatur timnya untuk mengubah permainan mereka. Para pemain Celtics saat itu tampak berusaha membungkam Harden sebagai senjata andalan lawan. Celtics merapatkan barisan supaya Harden tidak bisa begitu saja lewat untuk mencetak angka. Mereka membuatnya Rockets kehilangan sumber poinnya. Harden tidak bisa menembak sama sekali. Rockets bahkan hanya memasukkan 3 dari 8 tripoin di kuarter itu. Celtics pun memangkas ketertinggalan mereka menjadi dua poin (55-57).
Skor menjadi ketat setelah Celtics membungkam Harden. Namun, Harden bukanlah pemain biasa. Ia menjadi pemain terbaik NBA bukan tanpa alasan. Ia membuktikannya di kuarter tiga dengan membuat timnya unggul 92-86. Saat itu Harden sudah mengumpulkan 29 poin. Di sisi lain, Capela membantunya dengan dobel-dobel 18 poin dan 14 rebound.
Di kuarter akhir, Harden kembali membuktikan kualitasnya. Ia mencetak 16 poin lagi sehingga Rockets bisa terus berada di atas angin. Sementara itu, Celtics yang berusaha mengejar, mengubah sistem pertahanan mereka dari satu lawan satu ke zona di sisa empat menit terakhir. Upaya itu tidak membuahkan hasil positif karena Rockets pada akhirnya memenangkan pertandingan 127-113.
Dengan kemenangan tersebut, Rockets terus merangkak naik ke papan tengah. Mereka kini telah merengkuh 19 kemenangan dengan 15 kekalahan. Rockets berusaha untuk membayar kegagalan mereka di awal musim untuk menjadi tim papan atas lagi. Selanjutnya, mereka akan menghadapi New Orleans Pelicans lusa. Sementara itu, Celtics (20-4) akan melawan Memphis Grizzlies di hari yang sama. (GNP)
Foto: NBA