CLS Knights Indonesia melakoni lanjutan laga ASEAN Basketball League (ABL) 2018-2019 dengan melawan Mono Vampire Basketball Club Thailand. Sama-sama sedang dalam tren buruk, keduanya menampilkan permainan ngotot dan seru. Namun, CLS yang berhasil mengambil momentum di akhir-akhir laga berhasil mencuri keunggulan dan menutup laga dengan kemenangan 80-75.
Bagi Mono, kekalahan ini menjadi kekalahan keempat beruntun tim ini di empat laga pembuka mereka. Ini hasil yang cukup mengejutkan mengingat tim ini adalah finalis ABL musim lalu. Secara materi pun, tim ini tak banyak berubah baik di barisan lokal ataupun pemain impor. Nama-nama seperti Chitchai Ananti, Chanachon Klahan, Teerawat Chantachon, hingga Michael Singletary dan Jason Brickman masih ada di sana.
Dua nama yang terakhir disebut masih setia sebagai poros utama tim. Singletary berperan sebagai pencetak angka sementara Brickman menjadi fasilitator. Dalam laga lawan CLS, Singletary menjadi top skor laga dengan 29 poin dan 7 rebound. Brickman menunjukkan kemampuannya memberi umpan dengan 6 poin, 6 rebound, dan 12 asis selama 40 menit bermain.
Melihat kondisi Mono yang cukup kesulitan di awal musim ini, Mainbasket mencoba berbincang dengan Brickman seusai laga melawan CLS. Setelah menghabiskan cukup waktu di ruang ganti, Brickman dengan raut yang ramah menjawab beberapa pertanyaan kami. Simak wawancara berikut:
Halo Jason, bagaimana kabar?
Halo, selalu tidak baik bila gagal memenangi pertandingan.
Bagaimana Anda melihat pertandingan tadi?
Ini kekalahan yang cukup menyakitkan karena secara keseluruhan ini pertandingan yang sangat ketat dan menurut saya kami bermain cukup baik. Saya rasa kami masih memiliki kesempatan memenangi laga di saat-saat akhir. Namun, CLS memang menunjukkan penampilan yang lebih baik dari kami terutama akurasi mereka di akhir-akhir laga, kemenangan yang cukup layak untuk mereka.
Kalian menyentuh partai final musim lalu dan sekarang tanpa kemenangan di empat laga awal, bagaimana keadaan mental tim ini sekarang?
Kami tak memikirkan hal lain selain cara untuk meraih kemenangan pertama kami. Menurut saya secaara mental kami masih cukup bagus. Kami memiliki semangat tinggi di setiap laga dan itu adalah pertanda apik. Kami akan berusaha lebih lagi untuk segera mengakhiri tren buruk kami.
Tim Anda melakukan pergantian pemain asing dengan masuknya Chris Charles menggantikan Marcus Keene, bagaimana Anda menilai peran Charles sejauh ini?
Dia adalah pemain yang berpengalaman di ABL dan membantu banyak untuk kami terutama di sisi pertahanan dan perebutan rebound. Kami masih berusaha membangun koneksi di lapangan karena ini baru pertandingan kedua kami dengannya. Tetapi, saya yakin dia akan memberi bantuan besar untuk kami di sisa musim.
Musim lalu ABL menerapkan aturan heritage impor dan Anda adalah salah satunya. Kini aturan tersebut sudah tidak ada dan Mono masih memilih Anda sebagai pemain impor mereka, bagaimana Anda melihat peran pemain impor secara keselurhan di ABL sejauh ini?
Ini sudah tahun ketiga saya bermain di ABL dan memang beberapa aturan berubah seiring waktu. Saya rasa perubahan peraturan sekarang sudah cukup tepat dan berhasil membuat liga semakin menantang dan menarik. Beberapa pemain impor berhasil merubah kekuatan sebuah tim musim ini seperti yang Anda lihat. Bagi saya, hal yang terpenting adalah menjaga fokus, terus bekerja keras, dan berharap dapat menutup laga dengan kemenangan.
Anda sudah memiliki pamor sebagai salah seorang pemberi umpan ulung di ABL. Anda membukukan dua digit asis seperti hal yang mudah tiap saat. Bagaimana Anda membangun visi bermain seperti itu?
Terima kasih, saya hanya berusaha menjalankan strategi serangan tim sesuai dengan apa yang kita rencanakan. Kemudian saya memastikan bahwa rekan satu tim saya terbuka dan memberi umpan terbaik untuk mereka. Semua strategi bertujuan untuk melepaskan pemain dari penjagaan, itu yang harus diingat.
Masih optimis tim Anda akan kembali melaju seperti musim lalu di sisa musim ini?
Kami akan terus berusaha membuat semuanya bekerja sesuai dengan rencana kami. Ada beberapa tambahan pemain di tim ini dan jelas kami butuh waktu untuk membangun koneksi satu sama lain. Musim lalu kami juga tidak memiliki awal musim yang cukup baik. Lalu kami berhasil memperbaiki dari laga ke laga dan sampai ke final. Kami akan menemukan caranya, saya yakin.
Terakhir, bagaimana Anda memandang penonton di Surabaya?
Surabaya memiliki penonton yang luar biasa. Saya rasa saya melihat jumlah yang lebih banyak saat saya kemari musim lalu, tapi mereka selalu luar biasa. Tidak cukup banyak pendukung yang seperti mereka di liga dan CLS beruntung memiliki pendukung seperti ini. Mereka menjalankan tugas dengan bagus bersorak dan mendukung tim kesayangan mereka.
Foto: Alexander Anggriawan