Anthony Davis, forwarda andalan New Orleans Pelicans, mengalami cedera panggul ketika timnya berhadapan dengan Detroit Pistons di Little Caesars Arena, Detroit, Michigan, Amerika Serikat, Minggu 9 Desember 2018 waktu setempat. Davis mengalami cedera itu setelah mencoba menghentikan laju Blake Griffin, forwarda Pistons, yang melompat ke arah ring dengan cepat. Keduanya bertabrakan di udara dan limbung kemudian karena merasa nyeri di bagian tubuh masing-masing. Davis mengerang sambil memegang panggulnya sementara Griffin bermasalah pada lutut kanannya.
Griffin sempat tertatih, tetapi lututnya baik-baik saja. Davis, di sisi lain, justru harus keluar dari pertandingan meski waktu baru berjalan satu kuarter. Tim medis bahkan meragukan kembalinya Davis di pertandingan itu. Namun, ia bermain lagi di kuarter tiga setelah mendapat penanganan dari tim medis.
Pelicans saat itu memenangkan pertandingan 116-108. Hanya saja, Davis tidak seeksplosif biasanya. Ia bermain selama hampir 26 menit, tetapi hanya mencetak 6 poin, 9 rebound, dan 4 asis.
Setelah pertandingan, Davis pun kembali ke ruang ganti. Sementara itu, Kepala Pelatih Alvin Gentry memberi keterangan tentang kondisi cederanya. Menurut Gentry, timnya akan mengevaluasi lebih lanjut cedera Davis sebelum mengumumkan statusnya di pertandingan besok melawan Boston Celtics.
“Cedera itu akan dievaluasi nanti,” ujar Gentry kepada media, seperti dikutip Jim Eichenhofer, Pelicans.com. “Biasanya rasa sakitnya akan muncul besok. Kami akan menunggu dan melihat. Jika ia tidak siap bermain, kami tidak akan memaksa. Toh, musim ini kami belum bermain sampai lebih dari 30 pertandingan.”
Pernyataan Gentry memang beralasan. Sejauh ini, Davis menjadi pilar terpenting Pelicans. Di 2018-2019 saja, forwarda bernomor punggung 23 itu mencetak rata-rata 27,8 poin, 12,5 rebound, dan 4,9 asis per pertandingan. Ia sudah menjadi semacam inti kekuatan Pelicans selama enam tahun terakhir. Oleh karena itu, tim pun berusaha untuk memastikannya sehat dulu daripada memaksanya bermain dengan kondisi nyeri. Itu akan mengancam karir dan timnya padahal NBA 2018-2019 belum berjalan sampai setengah musim. (GNP)
Foto: NBA