Pacific Caesar Surabaya dan NSH Jakarta menjadi dua tim terakhir yang bertanding di seri 2 Jakarta, Minggu, 9 Desember 2018. NSH tampil dominan di laga ini dengan menghentikan pengatur serangan utama Pacific, Matthew Van Pelt. Dengan jebakan-jebakan pertahanan hingga menjaganya menggunakan lebih dari satu pemain, NSH menggagalkan segala upaya serangan Pacific. Di sisi penyerangan, NSH tampil apik dan menutup laga dengan skor 104-63. Catatan ini membuat NSH menjadi tim pertama yang mencetak tiga digit poin dalam satu laga musim ini.

Dashaun Wiggins dan Anthony Simpson masih menjadi tumpuan utama serangan NSH. Wiggins mencetak tripel-dobel di laga ini dengan catatan 25 poin, 14 rebound, 10 asis, dan 5 steal, serta akurasi mencapai 53 persen. Simpson menjadi top skor di laga ini usai mengemasdobel-dobel, 31 poin plus 12 rebound, dengan akurasi 50 persen. Andre Rorimpandey memimpin barisan lokal dengan 12 poin sementara Muhammad Irman mengemas 10 poin.

Di kubu Pacific, Yerikho Tuasela keluar sebagai top skor tim dengan 14 poin dan 4 asis. Qa’rraaan Qalhoun mencetak dobel-dobel 13 poin dan 16 rebound. Matthew Van Pelt benar-benar kesulitan di laga ini. Bermain selama 37 menit, ia mengoleksi 8 poin, 2 rebound, 8 asis, dan 8 turnover dengan akurasi 33 persen.

Kemenangan ini membuat NSH menyapu bersih dua laga mereka di seri 2 Jakarta. NSH kini mengantongi empat kemenangan dari lima laga yang sudah dilalui. Di sisi lain, mengalahkan Pacific ini juga membuat NSH mengungguli Pacific di dua laga. Sebelumnya, kedua tim sudah bertemu di seri 1 Semarang dengan hasil serupa.

"Kami senang dengan kemenangan ini. Kami sudah mempersiapkan semuanya untuk menghadapi Pacific di laga ini. Tapi kami tak boleh jemawa dengan kemenangan dan rentetan positif ini. Kami akan menghadapi lawan-lawan berat ke depannya," ungkap Agus Batbual, asisten pelatih NSH kepada Mainbasket

NSH tak membuang waktu untuk memulai dominasi mereka. Dalam lima menit pertama, tim asuhan Wahyu Widayat Jati ini sudah unggul dengan dua digit poin. Besarnya jarak tersebut hanya berasal dari dua pemain asing mereka, Wiggins dan Simpson. Dua pemain ini bahkan mencetak seluruh poin NSH di kuarter pembuka. NSH menutup kuarter ini dengan keunggulan 29-17.

Kuarter dua berjalan serupa. Keberhasilan NSH menghentikan Van Pelt yang merupakan otak serangan Pacific berbuah kepada sulitnya Pacific mengembangkan permainan dan berujung pada kesalahan-kesalahan sendiri (turnover). Di dua kuarter awal, Pacific sudah membuat 11 turnover yang dimanfaatkan menjadi 18 poin oleh NSH. NSH melaju kencang dan menutup paruh pertama dengan keunggulan 54-38.

NSH benar-benar membuat angina berada di pihak mereka di laga ini dengan mematikan pergerakan Van Pelt. Poin demi poin mereka dulang dengan mudah lantaran para pemain Pacific pun terlihat kebingungan dengan permainan mereka. Wiggins, Simpson, dan Andre Rorimpandey secara konsisten menghujani ring Pacific baik dari jekat ataupun dari jarak jauh. Hasilnya, NSH menutup kuarter tiga dengan keunggulan 85-50.

Segala upaya Pacific untuk mengejar ketinggalan mereka terasa sia-sia karena pertahanan mereka tak terkoordinasi dengan baik. Berulang kali para pemain NSH dengan leluas melepaskan tembakan. Bahkan di lima menit terakhir, NSH mulai turun dengan deretan pemain cadangan mereka. NSH terus melaju hingga akhir dan menutup laga dengan kemenangan 104-63. Catatan tersebut membuat NSH menjadi tim pertama yang mencetak 100 poin dalam satu laga musim ini. (DRMK)

Foto: Hariyanto

 

 

Komentar