Laga terkahir hari kedua seri 2 Jakarta menyajikan ulangan partai final IBL musim lalu, Sabtu, 8 Desember 2018. Tetap digelar di Britama Arena, Kelapa Gading, Jakarta Utara, Satria Muda Pertamina Jakarta berhadapan dengan Pelita Jaya Basketball. Diprediksi akan ketat, SM justru mendominasi jalannya pertandingan. Selalu unggul sejak penguasaan bola pertama, SM menutup laga dengan kemenangan telak 70-53

Kemenangan ini membuat SM menyapu bersih dua laga awal mereka musim ini. SM masih menyisakan satu partai lagi di seri 2 Jakarta ini dengan menghadapai Stapac Jakarta, esok hari. Sementara bagi PJ, kekalahan ini menjadi kekalahan pertama mereka musim ini. Sama seperti SM, PJ juga baru memainkan dua laga lantaran absen di seri 1 Semarang.

Duo impor SM tampil dominan baik saat menyerang ataupun bertahan. Dior Lowhorn mencetak 23 poin, 9 rebound, dan 1 blok. Jamarr Andre Johnson menyusul dengan dobel-dobel, 15 poin, 15 rebound, dan 5 blok. Dari 10 pemain SM yang bermain, hanya Muhammad Dhiya'ul Haq yang tidak mencetak poin. Dari kubu PJ, hanya Wayne Bradford yang memiliki catatan dua digit poin dengan 16 poin plus 6 rebound.

Youbel Sondakh, Kepala Pelatih SM, mengungkapkan bahwa agresifitas adalah kunci kemenangan mereka hari ini. Dari angka rebound keseluruhan, SM membukukan 51 rebound dengan 15 di antaranya adalah offensive rebound. Sementara PJ hanya mendapatkan 35 rebound dengan 8 di antaranya adalah offensive rebound.

“Puji Tuhan kita kembali menang hari ini. Kemenangan hari ini hukumnya wajib karena kami juga ada upacara penaikan banner juara, jadi saya cukup lega kami menang. Kunci kemenangan hari ini adalaha agresifitas anak-anak dalam bermain sejak detik awal. Terbukti dengan jumlah offensive rebound yang lebih tinggi dari PJ, biasanya kami tidak seperti itu. Semoga, hal ini berlanjut hingga laga lawan Stapac besok.”

Laga dimulai langsung dengan tensi tinggi diiringi banyak kontak fisik di area bawah ring. SM langsung menunjukkan kekuatan mereka di area bawah kunci. Gempuran Lowhorn, Arki, hingga Kevin Yonas, membuat PJ cukup kesulitan mengembangkan permainan. Ditambah pertahanan kolektif dan disiplin, SM menutup kuarter ini dengan keunggulan 15-8. SM mencetak 10 dari 15 poin mereka dari area kunci.

Usaha PJ mengejar ketinggalan seolah akan berjalan mudah setelah SM terkena empat team foul hanya dalam satu menit pertama kuarter dua. Sayangnya, SM justru tampil lebih menjadi setelah kejadian tersebut. Tanpa membuat satu foul lagi, SM terus melaju melalui poin-poin dari Lowhorn dan Jamarr. SM menutup paruh pertama dengan semakin menjauh 33-18.

SM sama sekali tak memberi celah bagi PJ untuk berkembang. Pertahanan solid masih menjadi kunci kekuatan SM di kuarter tiga. Ditambah kegagalan PJ dalam perebutan rebound dan koordinasi pertahanan, SM berhasil menjaga jarak. Poin-poin dari Lowhorn di area kunci benar-benar tak terjawab oleh PJ. SM menutup kuarter ketiga dengan keunggulan 51-35.

Kuarter terakhir berjalan semakin timpang. PJ terlihat sangat kesulitan membongkar pertahanan SM sementara sebaliknya, SM terlalu leluasa menyerang pertahanan PJ. Konsistensi ini membawa SM melaju mulus hingga akhir laga dengan kemenangan 70-53. (DRMK)

Foto: Hariyanto

 

Komentar