Kemenangan Prawira Bandung atas Bima Perkasa Yogyakarta di GOR Sahabat, Semarang, 2 Desember, menutup Seri 1 IBL 2018-2019. Hujan tembakan tiga angka dari Prawira berbuah kemenangan 73-57 atas Bima Perkasa. Garda asing Jamal Ray dan pemain lokal Hans Abraham mencetak poin tertinggi dengan masing-masing 20 poin. Dalarian Williams memberi kontribusi 10 poin untuk Prawira. Hans memasukkan 5 tripoin dari 9 percobaan.

Bima Perkasa yang menang di dua laga sebelumnya kesulitan menjaga konsistensi. Poin terbanyak datang dari David Atkinson dengan 26 poin dan 12 rebound. Garda asing Bima Perkasa Leshaun Murphy mencetak 10 poin dan 6 rebound.

“Kami masih punya banyak pekerjaan rumah. Hari ini, para pemain kami melakukan detail-detail yang sebelumnya tidak dilakukan di dua laga pertama,” jelas Jerry Lolowang, asisten pelatih Prawira.

Sejak kuarter pertama, Prawira konsisten melepaskan banyak tembakan tripoin. Meskipun tidak terlalu baik secara akurasi, Prawira memasukkan 11 tripoin dari 32 kali percobaan. Bima Perkasa sendiri hanya melepaskan 12 tripoin dan hanya 2 yang menghasilkan angka.

Sepanjang laga, Prawira memang terlihat sangat agresif. Ada 72 tembakan yang dilepaskan para pemain Prawira, berbanding hanya 59 tembakan dari Bima Perkasa.

Hal lain yang sangat menonjol adalah kesalahan-kesalahan yang dibuat pemain sebelum sempat melepaskan tembakan alias turn over. Prawira melakukan 13 turn over, dan Bima Perkasa 21 kali. Prawira menghasilkan 19 poin dari kesalahan-kesalahan Bima Perkasa.

“Pemain kami terlalu buru-buru ingin menyelesaikan pertandingan. Itu yang harus kami perbaiki. Masalahnya adalah kami harus konsisten. Sementara kami sudah bermain dua kali sebelumnya, cukup menguras tenaga,” kata Raoul Miguel Hadinoto, kepala pelatih Bima Perkasa.

Di Seri 1, Bima Perkasa menjadi salah satu dari tiga tim yang mengumpulkan dua kemenangan. Dua tim lainnya adalah NSH Jakarta dan Hangtuah. Sisanya, semua tim berhasil meraih satu kemenangan.

IBL 2018-2019 akan berlanjut ke Seri 2 yang akan berlangsung di Mahaka Square, Jakarta, 7-9 Desember. (Rdn)

Foto: Hariyanto

Komentar