Di ajang basket tingkat kampus yang digelar National Collegiate Athletic Association (NCAA) musim ini, nama Duke University menjadi yang paling sering diperbincangkan. Kampus yang akrab dengan julukan Blue Devils ini menampilkan permainan luar biasa dengan talenta-talenta menakjubkan yang bergabung musim ini.
Nama-nama pemain seperti, R.J. Barrett, Zion Williamson, Cam Reddish, dan Tre Jones adalah salah empat talenta terbaik yang mereka miliki dan telah diakui banyak pengamat basket di dunia. Laga perdana mereka di turnamen NCAA pun terkesan berjalan dengan mudah meski lawan mereka juga salah satu tim kampus terbaik, University of Kentucky.
Tim asuhan Mike Krzyzewski menang 118-84 dan tampil seolah “tak berkeringat.” Laga selanjutnya menghadapi Army, tim ini kembali menang besar dengan selisih 22 poin, 94-72. Kemudian berhadapan dengan Eastern Michigan University, Blue Devils semakin mengamuk. Memenangi laga dengan skor 84-46, Blue Devils langsung naik menjadi tim unggulan pertama nasional setelah di awal musim hanya menempati peringkat empat unggulan.
Setelah tiga laga luar biasa tersebut, Blue Devils lantas mengikuti Maui Invitational Tournament. Sebuah turnamen tahunan yang digelar di tengah berjalannya musim regular NCAA, tepatnya di minggu yang sama dengan hari Thanksgiving. Mengambil tempat di Lahaina Civic Center Maui, Hawaii, Amerika Serikat, turnamen ini sudah ada sejak 1984.
Blue Devils menjadi satu dari delapan tim peserta turnamen ini dan tentu saja menjadi unggulan utama. Laga perdana kampus asal Kyrie Irving ini berjalan mudah, seperti biasa. Berhadapan dengan wakil dari Wilayah Mountain West, San Diego State University, Blue Devils kembali "tak berkeringat" dengan menang 90-64.
Ujian sesungguhnya baru terasa di laga kelima musim ini sekaligus laga kedua Maui Invitational. Berhadapan dengan Auburn Univesity, Blue Devils yang sempat unggul jauh di awal laga nyaris terkejar di paruh kedua pertandingan. Beruntungnya, Blue Devils berhasil terus menjaga keunggulan mereka dari kejaran Auburn dan menang 78-72. Ini adalah kali pertama Blue Devils menang di bilangan poin yang sama.
Kemenangan atas Auburn semakin memperkokoh pamor Blue Devils sebagai tim kampus terbaik. Bahkan, legenda NBA, Paul Pierce, tak ragu menyebut tim ini mampu mengalahkan Cleveland Cavaliers yang sedang babak-belur musim ini. Sementara beberapa pendapat di luar sana memberi julukan kepada Duke sebagai Golden State Warriors basket kampus, The Monstar (lawan Michael Jordan di film “Space Jam”), hingga Tim Alien.
Namun, semua pendapat yang membuat Blue Devils membumbung tinggi ke angkasa tersebut akhirnya patah di partai final Maui Invitational. Berhadapan dengan Gonzaga University, rangking tiga nasional, Blue Devils harus mengakui ketangguhan tim lawan dengan kemenangan 89-87.
Sepanjang laga, Gonzaga memamerkan permainan kolektif di dua sisi permainan, menyerang dan bertahan. Hal tersebut semakin tampak saat melihat catatan statistik kedua tim. Gonzaga menghasilkan 34 tembakan masuk yang 16 di antaranya datang dari asis. Sementara dari 31 tembakan masuk Blue Devils, hanya sembilan yang berasal dari asis. Untuk pertahanan, Gonzaga menghasilkan 10 blok berbanding hanya enam blok yang dicatatkan oleh Blue Devils.
Blue Devils sebenarnya memiliki banyak sekali kesempatan untuk merebut kemenangan terutama di satu menit terakhir. Namun, eksekusi buru-buru dan memaksa membuat tak satupun tembakan mereka menemui sasaran. Bahkan, di 10 detik terakhir, serangan Barrett memperlihatkan bahwa tim ini belum memiliki mentalitas tepat saat menghadapi masa-masa genting dan dalam posisi tertinggal.
Ya, bagaimanapun hebatnya Blue Devils, mereka masih berstatus pemain kampus dengan usia yang masih belasan atau di awal 20-an. Masih banyak hal yang bisa mereka kembangkan di masa mendatang untuk menjadi lebih baik lagi. Bagi saya, ucapan Paul Pierce beberapa waktu lalu memang sangat berlebihan, tapi cukup beralasan.
Alasannya tentu saja talenta individu besar yang dimiliki oleh deretan bintang Blue Devils. Namun, terkadang banyak yang lupa, untuk memenangkan pertandingan, talenta saja tidak cukup. Banyak variabel lain di luar talenta yang mampu menentukan hasil akhir pertandingan.
Blue Devils memang masih akan menjadi unggulan pertama basket kampus tahun ini. Blue Devils memang masih akan menjadi tim dengan talenta terbaik di level kampus tahun ini. Namun, kekalahan ini juga membuktikan bahwa mereka bukannya tak terkalahkan, tak ada celah, atau bahkan tak tersentuh. Blue Devils masih ada dalam jangkauan tim lain, Blue Devils telah kembali ke bumi. (DRMK)
Foto: Twitter, @DukeMBB, Youtube, NCAA