Fyling Wheel Makassar semakin berbenah menjelang Srikandi Cup 2018-2019. Mereka terus mematangkan persiapan untuk menghadapi lawannya di kompetisi antarklub putri tersebut. Apalagi Srikandi akan berlangsung empat hari lagi di Bali pada 26 November-1 Desember 2018.
Musim ini, Flying Wheel diasuh Kepala Pelatih Eddy Winarso. Ia kabarnya akan menggunakan pemain lokal untuk membantunya mengarungi musim baru. Namun begitu, Winarso tidak merasa berkecil hati meski hanya membawa pemain lokal. Ia percaya anak-anak asuhnya yang sekarang akan melangkah lebih jauh daripada musim lalu.
Pada 2017-2018, Flying Wheel menempati peringkat tujuh.
“Srikandi musim ini pasti akan muncul juara baru. Dan yang pasti juga di musim ini, pertandingan dan persaingan makin ketat dan seru,” ujar Winarso seperti tertuang dalam rilis resmi Srikandi Cup. “Kami sudah melakukan latihan intensif dari bulan September, dan semoga hasil kerja keras anak-anak berlatih di lapangan bisa membuahkan hasil yang terbaik dengan target yang saya canangkan, yakni lolos di empat besar. Saya rasa peluang itu ada dengan absennya Surabaya Fever dan Merah Putih Jakarta.”
Selama sepekan terakhir ini, Winarso memang terus menggenjot persiapan timnya secara intensif. Jika biasanya mereka berlatih satu kali sehari, kini ia menambah jadwal latihannya menjadi dua kali sehari. Beberapa materi tambahan dan latih tanding juga menjadi santapan wajib yang harus mereka lahap di saat-saat itu.
Azizah Abbas, salah satu penggawa Flying Wheel, di sisi lain juga mengaku optimis mengarungi musim keduanya di Srikandi Cup. Ia bersama rekan satu timnya banyak belajar dari musim lalu dan kini lebih siap membenahi mental untuk meningkatkan kekompakan tim.
"Untuk Seri 1, intensitas latihan kami bertambah jadi dua kali sehari. Libur itu cuma Sabtu dan Minggu,” kata Azizah. “Tahun lalu pekerjaan rumah kami ada di mental bertanding dan juga kekompakan permainan. Hal itu yang sedang dibenahi oleh pelatih supaya kami bisa mencapai target lolos di empat besar.”
Winarso lalu memprediksi calon seteru ketatnya di Srikandi Cup. Sementara Surabaya Fever dan Merah Putih Samator Jakarta mengundurkan diri, mereka kini harus bersaing dengan klub seperti Merpati Bali dan Tenaga Baru Pontianak. Kedua klub itu dinilai sebagai salah dua calon juara. (GNP)
Foto: Mei Linda