Ranah Hollywood masih berkabung atas meninggalnya Stan Lee. Ia adalah pencipta karakter pahlawan super dari Marvel. Para penggemarnya pun menunjukkan pelbagai kegiatan untuk menunjukkan penghormatan terakhir. Termasuk di antaranya penggawa Brooklyn Nets, Spencer Dinwiddie. Ia memodifikasi sepatu K8IROS Kronos dengan gambar pria yang meninggal di usia 95 tahun itu di pertandingan melawan Miami Heat.

Dinwiddie lalu menghubungi seniman sepatu bernama Kickasso untuk menggambar sepatunya dengan tema yang ia maksud itu. Seniman berdarah Meksiko itu pun menggambarnya dengan motif Captain America dan Spiderman. Sementara di bagian tali tambahan, ia menuliskan tulisan “Rest In Peace”. Di bagian tumit, tersemat siluet kartun sosok Stan Lee dengan lingkaran putih bersinar di atas kepala layaknya gambaran malaikat dalam komik.

K8IROS Kronos "Stan Lee" karya K.O Kickasso.

Ini bukan kali pertama ia melakukannya. Pebasket 25 tahun itu juga pernah mewarnai sepatunya untuk menghormati sosok yang diidolai. Sebut saja Prince, Collin Caepernick, dan Allen Iverson. Bahkan ia juga menggunakan sepatu bertema Dwyane Wade baru baru ini. Seluruh sepatu kustomisasi yang dipakai Dinwiddie akan dilelang dengan seluruh hasilnya diserahkan kepada yayasan yang bergerak di bidang kemanusiaan.

Siluet sepatu yang digunakan sebagai basis kustomisasi pun tidak biasa. Mungkin sebagian dari pembaca belum pernah melihatnya. Sepatu itu bernama Kronos yang merupakan edisi perdana dari sepatu basket bermerek K8IROS. Dinwiddie adalah sosok yang mendesain, merumuskan bahan, hingga terjun langsung dalam proses produksi sepatu tersebut.

“Saya adalah pebasket pertama yang melakukan seluruh tahap itu. Sepatu ini adalah saya,” tutur Dinwiddie dalam video dokumenternya karya CloseUp360. Dalam video berdurasi delapan menit itu, penggawa Brooklyn Nets menceritakan semua proses pembuatan sepatunya mulai dari menggambar sketsa kasar di kertas, membuat desainnya secara 3D, hingga menemui vendor yang menyediakan teknologi sol sepatu untuk K8IROS.

“Pertemuan saya dengan mereka membuat saya bisa memilih sol sepatu mana yang terbaik. Di sana, saya mencoba sol sepatu berbahan EVA, Phylon, TPU, hingga sol TPU bercampur EVA yang kini biasa disebut Boost,” lanjutnya. Dinwiddie harus rela terbang ke Cina demi menyelesaikan tahap pemilihan sol sepatunya. Lewat diskusi yang dilakukan, kedua belah pihak menemukan padanan bantalan sol terbaru yang dinamai KronoFoam.

Dengan segala proses yang dilakukan, pria 25 tahun itu merasa puas dengan kerja kerasnya. “Ini adalah impian saya sejak kecil. Memiliki sepatu hasil jerih payah saya sendiri,” pungkasnya. Memodifikasi K8IROS dengan tema tersebut di atas bisa jadi strategi untuk memperkenalkannya ke khalayak ramai. Dinwiddie pun konsisten mengenakannya sejak sepatu itu matang pertengahan Oktober 2018.

Foto: Getty Images, situs resmi K8IROS (ProjectDream.io)

Komentar