Setelah melewati laga kategori putri, partai puncak DBL DKI Jakarta Championship Series 2018 berlanjut ke pertarungan ketgori putra, Sabtu, 17 November 2018. Wakil dari Jakarta Barat, SMA Bukit Sion berhadapan dengan wakil dari Jakarta Timur, SMAN 61 Jakarta masih di GOR Soemantri Brodjonegoro, Kuningan, Jakarta Selatan. Bukit Sion tampil dominan sepanjang laga dengan selalu dalam posisi unggul sejak menit pertama dan menutup laga dengan kemenangan 44-23.

Bukit Sion melaju ke partai final usai menaklukan sesama wakil Jakarta Barat, SMAN 2 Jakarta. Sementara SMAN 61 Jakarta melaju ke partai ini setelah mengalahkan SMA Al-Izhar Jakarta di babak fantastic four (semifinal).

Bukit Sion langsung menyerang sejak tip-off. Serangan perdana mereka beberapa detk berselang berakhir dengan tripoin mulus tak menyentuh slinder. Setelahnya, Bukit Sion terus melaju bahkan sempat unggul hingga 12-0 dan menutup kuarter pertama dengan skor 15-4. Kuarter kedua, Bukit Sion semakin menggila. Darryl Sebastian dan kawan-kawan menambahkan 17 poin dan hanya berbalas lima dari kubu SMAN 61. Bukit Sion menjauh 32-9 di paruh pertama.

Keunggulan sejauh itu membuat Bukit Sion tampil lebih tenang dan banyak melakukan rotasi pemain di paruh kedua. Hasilnya, di kuarter tiga dan empat, Bukit Sion hanya mencetak 12 poin yang dibalas dengan 14 poin oleh kubu lawan. Bukit Sion memastikan kemenangan 44-23 dan meraih gelar juara.

Tidak satupun pemain Bukit Sion yang mencetak dua digit poin di laga ini. Namun, delapan dari 11 pemain yang turun berlaga berhasil menghasilkan poin. Louis Helsinki mencetak 9 poin dan 5 rebound. Dixie Sterling Wang menambahkan 8 poin sementara Darryl Sebastian membukukan 7 poin. Setali tiga uang, dari kubu SMAN 61 juga tak satupun pemainnya mencetak dua digit angka. Perolehan angka tertinggi datang dari Dhimas Aldry dan Muhammad Aringka yang sama-sama mengemas lima poin.

Turut hadir dalam laga partai final adalah pemilik dari Satria Muda Pertamina, Erick Thohir. Bersama dengan Presiden DBL Indonesia, Azrul Ananda, keduanya menyaksikan dan memberikan trofi kepada pemenang. “Kejuaraan basket SMA seperti ini adalah kegiatan yang bagus dan terus diselenggarakan secara rutin oleh DBL Indonesia dan Mas Azrul. Kegiatan ini tidak hanya bagus dari sisi industri olahraga, tapi juga mengajarkan generasi muda untuk hidup sportif dan sehat,” komentar Erick kepada Mainbasket.

Di sisi lain, Erick juga memandang kualitas basket Indonesia masih butuh banyak peningkatan. Tapi, peningkatan ini juga tak boleh mengganggu pendidikan para pemain kelas SMA ini sendiri. “Secara kualitas permainan basket, saya rasa masih banyak yang perlu ditingkatkan, tapi tak boleh sampai menganggu pendidikan pemain itu sendiri. Saya rasa sekolah-sekolah laik untuk mempertimbangkan meningkatkan dan memperbanyak kegiatan serta latihan basket atau olahraga lain daripada hal-hal negatif yang ada di luar sana. Jika semakin banyak latihan, saya rasa kualitas permainan juga akan naik dengan sendirinya.”

Foto: Abraham Buwana

 

Komentar