Penggawa Golden State warriors, Draymond Green, baru-baru ini memberikan pendapat tentang beberapa berita teranyar seputar NBA. Di antaranya tentang penghapusan warna sepatu, sepatu terfavorit, hingga siapa pebasket dengan sepatu terbaik di tim. Obrolan itu ia lakukan saat menjadi tamu program Sneaker Shopping besutan Complex. Video tersebut telah diunggah pada selasa (13/11) lalu.
Dari beberapa pertanyaan yang dilontarkan pada Green, satu yang paling menarik perhatian saya adalah mengenai kondisi timnya. Lima penggawa Golden State Warriors memiliki empat sponsor berbeda: Kevin Durant dan Draymond Green untuk Nike, Stephen Curry untuk Under Armour, Klay Thomson untuk ANTA, dan DeMarcus Cousins untuk Puma.
“Kami kerap membicarakan sepatu masing-masing. Ruang ganti terasa berbeda karena obrolan kami semakin beragam,” kata Green. Meski demikian, ia mendaku mereka tidak membanding-bandingkan sponsor masing-masing. Kelima penggawa bangga dengan sponsor yang menyokong karir mereka. Tak jarang sepatu jadi obrolan menyenangkan di sela latihan serta rutinitas yang dijalani. “Warriors semakin beragam. Saya justru menikmatinya.”
Topik penghapusan peraturan warna sepatu masih jadi perbincangan hangat. Pebasket 28 tahun itu mengapresiasi kebijakan tersebut. “Harus saya akui ini keputusan yang keren! NBA kini tidak hanya sebagai sebuah liga, namun ia berpengaruh pada kultur sneaker yang terjadi dewasa ini,” ujar Draymond.
Selain bicara soal kenyamanan, ia juga pernah bermasalah dengan sepatu basket yang ia pakai. Kejadian pertama terjadi ketika pemegang status Pemain Bertahan Terbaik 2017 ini membela kampusnya, Michigan State University, pada 2011. “Pelatih sudah melarang kami mengenakan Air Jordan Retro model apapun untuk bertanding. Tapi saya tidak patuh karena sangat ingin menggunakan Air Jordan 11 ‘Wolf Grey’ untuk bertanding. Keputusan itu membuat kaki saya sakit namun saya menikmatinya,” kelakarnya sembari tertawa.
Momen kedua terjadi saat ia menggunakan Off-White x Nike React Hyperdunk di laga final NBA 2017. Ia pun mengeluh sepatu tersebut kurang begitu nyaman. “Sepatu ini dibuat sebagai pelengkap penampilan, murni sebuah mahakarya desainer, bukan sepatu olahraga yang sesungguhnya, Rasanya tidak seperti menggunakan Hyperdunk pada umumnya” pungkasnya.
Meski bertema belanja sepatu, Draymond terbuka dengan topik-topik obrolan yang dilayangkan Joe La Puma selaku pembawa acara. Pemain bertahan identik dengan sifat garang dan tegas, namun pria asli Michigan ini menunjukkan cara pandang yang berbeda dari konotasi pemain bertahan pada umumnya.