Kevin Durant, forwarda andalan Warriors, berselisih dengan Draymond Green ketika timnya menghadapi Los Angeles Clippers di Staples Center, Los Angeles, California, Amerika Serikat, Senin 12 November 2018 waktu setempat. Keduanya terlibat adu mulut ketika duduk di bangku cadangan saat jeda kuarter empat dan babak tambahan. Green bahkan tampak tidak berhenti berbicara. Ia dikabarkan menantang Durant soal keputusannya di masa bebas transfer (free agency) nanti, terutama karena kontrak Durant akan habis di musim panas tahun depan dan ada kemungkinan hengkang.

Durant enggan memberikan keterangan lebih lanjut soal pertengkaran itu ketika konferensi pers hari ini, Selasa 13 November 2018 waktu setempat. Namun, ia tampak menentang keputusan Green kemarin. Pada pertandingan melawan Clippers itu, Green menolak memberikan bola di detik-detik akhir. Akibatnya, Warriors harus melakoni babak tambahan dan kalah 121-116.

Setelah pertandingan itu, ruang ganti Warriors sempat dikabarkan menjadi panas. Shams Charania dan Tim Kawakami, The Athletic, melaporkan beberapa pemain ikut menentang sikap Green. Warriors bahkan menghukum Sang Pemain karena ucapannya selama perselihan itu. Green pun tidak tampil hari ini ketika Warriors menang 110-103 dari Atlanta Hawks.  

Sebagai seorang pemain yang temperamen, Green memang terkenal bermulut sampah (trash talk). Ia sering mengoceh untuk membuat lawannya berang. Namun, kali ini ia—tentu saja—salah sasaran. Green malah mengoceh kepada rekan setimnya sendiri sehingga Durant hingga kini belum berbicara kepadanya.

Kendati begitu, Durant mengatakan, perselisihan ini akan segera selesai. Cepat atau lambat ia akan berbicara kepada Green. Apalagi liga belum berjalan sebulan. Masih ada sisa waktu yang sangat panjang untuk bermain sebagai sebuah tim.  

“Jelas, ia tidak ada di sini itu benar-benar aneh,” kata Durant tentang absennya Green. “Kesialan terjadi di NBA.”

Ya, benar. Bukan hanya hal-hal luar biasa, kesialan juga terjadi di NBA. Untuk ukuran tim yang baru bermain beberapa minggu, sementara musim masih panjang, Warriors sedang mengalami kesialan karena dua pemainnya—kalau bukan seluruhnya—tidak akur. Namun, kesialan ini juga sebenarnya menarik karena kita bisa membayangkan siapa yang lebih jago antara Durant dan Green jika keduanya diadu.

Saya mencoba mengadu Durant dan Green dengan membandingkan beberapa hal dalam format tujuh terbaik (best of seven) seperti pertandingan final NBA, sebagai berikut:  

Poin

Durant bermain sebanyak 15 kali (semuanya starter) di 2018-2019 ini. Ia mencetak rata-rata 27,5 poin per pertandingan. Dengan rata-rata setinggi itu, ia menjadi pencetak angka kedua terbanyak di Warriors, setelah Stephen Curry yang mencetak 29,5 poin. Sementara itu, Green (main 12 kali) terpaut tiga peringkat di bawah Durant. Ia hanya mencetak 7,5 poin per pertandingan.

Durant 1-0 Green.

Rebound

Durant dan Green sama-sama bermain sebagai forwarda. Mereka sering bermain di area bawah ring untuk membantu Warriors mengumpulkan bola pantul. Green memimpin rata-rata rebound di angka 7,8 sementara Durant di bawahnya dengan 7,5 rebound per pertandingan. Catatan itu membuat keduanya menjadi dua pengumpul rebound terbaik di tim.

Durant 1-1 Green.  

Asis

Durant adalah pemain berkaliber Hall of Fame. Ia hampir bisa melakukan segalanya dengan kemampuan yang ia punya: menembak, mengambil bola pantul, bahkan mengirim umpan-umpan matang sebagai asis. Namun, Durant hanya berhasil mencetak 6,5 asis per pertandingan di musim ini. Green lebih banyak membuat asis dengan rata-rata 7,4 asis per pertandingan. Dengan itu, ia tidak hanya memimpin rata-rata rebound, tetapi juga perolehan asis Warriors.

Durant 1-2 Green

Steal

Durant terkenal memiliki serangan-serangan mematikan, tetapi Green justru baik dalam bertahan. Pemain dengan nomor punggung 23 itu bahkan sempat menyabet gelar NBA Defensive Player of the Year pada 2017 dan tiga kali masuk ke jajaran All-NBA Defensive Fisrt Team (2015-2017). Maka, soal steal ini, Green bisa dibilang memenangkan kriteria. Ia mencuri rata-rata 1,9 bola per pertandingan sementara Durant hanya satu.

Durant 1-3 Green.

Blok

Soal blok, Green yang pandai bertahan termasuk pemain yang suka menahan serangan lawannya, tetapi Durant juga demikian. Mereka sama-sama melakukan 0,8 blok per pertandingan di musim ini. Mereka juga mengoleksi 1,1 blok selama karirnya di NBA. Namun, musim lalu, Durant (1,8) lebih banyak melakukan blok daripada Green (1,3). Bagaimana kalau dalam hal ini kita putuskan Durant memenangkan sesi blok? Setuju.

Durant 2-3 Green.

 

Gelar Juara

Sejak 2015, Warriors sudah menjuarai NBA tiga kali. Green yang bermain sejak 2012 berarti sudah merasakan tiga gelar juara. Sementara itu, Durant—yang baru bergabung pada 2016-2017—baru merasakan dua kali gelar juara. Green seharusnya menang jika melihat jumlah gelar juaranya, tetapi Warriors ada kemungkinan tidak juara tanpa Durant. Oleh karena itu, apakah kita perlu memutuskan bagian ini dimenangkan Durant?

Durant 3-3 Green.   

Trash Talking

Sesi adu mulut ini memang harus ada, terutama karena pertengkaran kali ini juga disponsori oleh adu mulut. Durant menentang keputusan Green yang main sendiri sementara Green mengucapkan kata-kata yang membuatnya dihukum. Namun, bagaimanapun, dalam sesi adu mulut ini, saya mengira Green—yang tidak pernah kehabisan kata-kata—otomatis harus menang. Green adalah mulut besar terbaik Warriors.

Durant 3-4 Green.

Draymond Green juara!

Komentar