Merpati Bali dalam tiga tahun terakhir selalu menjadi rival Surabaya Fever. Kenyataannya, mereka selalu jadi yang nomor dua. Tetapi bagaimana peluang Merpati setelah Fever menyatakan mundur dari Piala Srikandi 2018-2019. Sebab, kali ini Merpati tampil dengan wajah-wajah baru. Sementara itu, tim-tim lain juga berbenah.

Merpati Bali memperkenalkan komposisi tim untuk Piala Srikandi, Minggu, 11 November di Peak Store, Jakarta. Pada kesempatan tersebut, mereka juga memamerkan seragam baru untuk mengarungi kompetisi musim depan. Namun tentu yang menjadi sorotan adalah komposisi pemainnya.

Berikut Roster Merpati Bali musim 2017-2018 dan 2018-2019:

Pada intinya tidak ada yang berubah dari komposisi pemain. Sebab 15 pemain masih sama, juga termasuk pemain inti yang sering diturunkan dalam pertandingan. Namun Merpati kali ini bisa lebih mendominasi kompetisi karena faktor kembalinya beberapa pemain setelah mengalami cedera.

Agustin Elya Fradita Retong dan Pauline Clara Ananta akan menambah produktifitas poin Merpati. Agustin musim lalu cedera dan tidak bisa tampil, sedangkan Clara sudah dua musim absen dari basket profesional. Sayangnya, di sisi area kunci, Merpati belum bisa memainkan Dewa Ayu Made Sriartha dan Dora Lovita yang masih dalam tahap penyembuhan cedera. Untuk itu, Merpati menambahkan tiga pemain muda yaitu Audy Natazia, Rosi Indah Sukmawati dan Dian Nariswari.

Dari sisi statistik, Merpati musim lalu mengumpulkan 14 kemenangan dari 18 laga. Empat kekalahan didapat dari Surabaya Fever di partai final. Ini membuktikan bahwa mereka bisa dominan. Namun di bawah Merpati, Tenaga Baru mengancam dengan rekor 10-8.

Merpati musim lalu mengumpulkan 61,4 PPG, 40,5 RPG dan 12,5 APG. Rasanya bila mereka bisa mencapai catatan statistik yang sama, tentu bisa menjadi juara. Sebab hanya Tenaga Baru yang bisa mendulang 55,6 PPG. Di bawah Tenaga Baru ada Merah Putih Jakarta yang mengundurkan diri.

Salah satu yang perlu diperhatikan Merpati adalah jumlah turn over. Musim lalu, Merpati melakukan 18,2 TO per laga. Jumlah ini besar, karena Tenaga Baru juga melakukan 18,8 TO per laga. Oleh sebab itu, bila ingin benar-benar memenangkan pertandingan dengan mudah, maka para garda Merpati harus lebih baik lagi dalam menjaga bola. Tentu hadirnya Agustin, bisa jadi penutup lubang tersebut.

Namun kenyataannya, kini Tenaga Baru juga belum tentu bisa sekuat musim lalu. Dua pemainnya, Priscilla Anabel Karen dan Delaya Maria, kini merapat ke Scorpio Jakarta. Praktis hanya ada Fanny Kalumata yang akan menjadi tumpuan. Justru tim Scorpio bisa membuat persaingan lebih menarik. Ancaman untuk Merpati juga datang dari Tanago yang akan memainkan Christine Aldora Tjundawan. Selain itu, Sahabat juga punya pemain muda seperti Dyah Lestari yang bisa diandalkan.

"Ketika Surabaya Fever absen, Merpati pasti juara. Tapi kalau saya boleh bilang, kini semua tim bisa menjadi juara. Saya sendiri ingin Merpati juara dengan caranya, bukan karena tidak ada Fever," ucap Bambang Asdianto Pribadi, kepala pelatih Merpati.

Seri pertama Piala Srikandi akan berlangsung di Bali pada 26 November hingga 1 Desember 2018 mendatang. Saat itu, Merpati akan tampil di hadapan pendukungnya sendiri. Semua penggemar basket putri akan membuktikan, siapa yang bisa menjadi juara di musim perdana tanpa Surabaya Fever ini.(*)

Foto: Mei Linda

Komentar