Ruki Boston Celtics, Terry Rozier, sempat dijuluki “Scary Terry” (Terry yang Menakutkan) di awal kemunculannya di NBA. Meski ia sempat mengutarakan keberatan dengan panggilan itu, Puma justru menggunakannya untuk merayakan hari Halloween. Lebih jauh, Puma juga merilis edisi terbaru Puma Clyde Court Disrupt bertema hari raya serba hitam di Amerika Serikat itu.
Gaung Puma kembali ke ranah olahraga basket memang sudah tersebar luas. Meski demikian, Puma baru merilis satu jenis model yaitu Clyde Court Disrupt dengan warna pengenalan adalah jingga. Edisi kedua sepatu tersebut mengambil tema Halloween dengan pilihan warna hitam serta aksen motif tulang kaki manusia berwarna putih berada di bagian atasnya. Gambar itu diambil dari hasil X-Ray punggung kaki manusia dewasa. Aksen Halloween semakin kentara dengan pemilihan warna tali berwarna oranye seperti warna labu kuning.
Sepatu ini sudah dipakai DeAndre Ayton seminggu sebelum hari Halloween (31 Oktober) saat membela Phoenix Suns menghadapi Oklahoma City Thunder. Menurut Puma, strategi itu berhasil menarik antusiasme publik terhadap sepau basket mereka. “Tanggapan khalayak ramai terhadap perilisan Clyde Court Disrupt sungguh luar biasa. Di samping itu, edisi X-Ray ini juga berhasil menggebrak Halloween tahun ini,” kata Alison Giorgio, Pejabat TInggi Puma Regional Amerika Utara kepada Sole Collector. Ia berharap tren positif ini akan berlanjut di edisi selanjutnya.
Sejalan dengan Puma, Reebok pun melanjutkan perjalanan siluet klasik mereka tahun ini dengan merilis edisi baru. Selain Shaquille O’Neal, Reebok menjalani kerja sama besar dengan Allen Iverson. Mereka menghadirkan Reebok Iverson Legacy yang merupakan gabungan dari Reebok Question, Answer 1, Answer 2, Answer 3, dan Answer 4. Warna hitam dan putih dipilih sebagai bentuk penghargaan terhadap kelima edisi tersebut.
Bagian atas sepatu ini terbuat dari bahan kulit yang dominan dipakai sepatu basket era awal 2000-an. Kala itu, sepatu basket identik dengan sepatu berbentuk gemuk dan bersol tebal. Iverson pernah meraih kesuksesan bersama sepatu bermodel seperti itu sehingga ia mewarisi model tersebut hingga kini. Meski sudah tidak pernah dipakai di lapangan kayu, sepatu Reebok Iverson masih jadi pilihan para penikmat basket klasik.
Merek-merek dunia kini berlomba untuk menghadirkan sepatu basket multifungsi. Mereka kini menyadari bahwa ranah fesyen bisa dijadikan pasar efektif dalam meningkatkan penjualan. Itulah yang mendasari pemilihan desain-desain sepatu basket dewasa ini. Sebut saja Puma dan Reebok.
Puma Clyde Court Disrupt "X-Ray"
Reebok Iverson Legacy
Foto: Puma, Reebok