NBA 2K belakangan semakin sering dimainkan, terutama karena NBA juga memiliki liga berbasis video gim bertajuk NBA 2K League. Di luar itu, para penggemar Playstation 4, Xbox One, Nintendo Switch, dan Microsoft Windows juga banyak yang memainkannya—tidak terkecuali pemain NBA. Beberapa pemain seperti Kevin Durant, Dwight Howard, dan Joel Embiid sering bermain NBA 2K jika tidak di lapangan.
“Jika saya tidak ada di lapangan, saya punya controller (joypad) di tangan,” ujar Kevin Durant, forwarda Golden State Warriors, seperti dilansir CNN.
(Baca juga: NBA Bentuk Liga Basket Virtual untuk Para Gamer)
Kini, percakapan soal NBA 2K tidak lagi berkutat pada permainan itu sendiri. Hal-hal pendukung seperti rating pemain juga bisa menjadi perdebatan seru di kalangan para penggemar gim ini. Para pemain NBA biasanya juga ikut membicarakan itu karena rating menyangkut seberapa hebat kemampuan mereka. Hal itu bahkan bisa saja berhubungan dengan performa mereka di dunia nyata. Beberapa pemain terpantau mengalami naik-turun rating akibat performanya di pertandingan sebenarnya.
Mainbasket lantas mengamati kumpulan pemain dengan rating tinggi di NBA 2K19 dan membuat daftar lima terbaik di tiap posisi: garda utama, garda tembak, forwarda kecil, forwarda besar, dan senter.
(Baca juga: Ikatan Video Game dengan Para Pebasket NBA)
Setelah mengulas empat posisi lainnya, Mainbasket kini sampai di posisi kelima (senter). Di posisi ini, nama DeMarcus Cousins tiba-tiba hilang dari 5 bahkan 10 besar pemain dengan rating tinggi. Padahal musim lalu Sang Pemain sempat berada di puncak dan terpilih sebagai pemain All-Star karena kehebatannya di paruh musim pertama 2017-2018. Sayang, cedera kemudian membuatnya hilang dari radar.
Kini, ada lima nama besar lain yang menggantikannya. Ada Karl-Anthony Towns, Joel Embiid, Nikola Jokic, Andre Drummond, dan Rudy Gobert yang menjadi barisan muda berbahaya. Apalagi kelima nama tersebut belakangan ini sedang tenar-tenarnya dan dalam kondisi sehat untuk terus berada di lima besar. Cousins akan kesulitan kembali ke jajaran itu dengan kondisi kesehatannya yang tidak menentu.
Simak lima senter dengan rating teratas di awal musim 2018-2019 ini, sebagai berikut:
Karl-Anthony Towns (91)
Nama Karl-Anthony Towns sudah melejit sejak musim pertamanya pada 2015-2016. Kala itu, ia terpilih sebagai Rookie of the Year karena menampilkan permainan gemilang. Ia bahkan mampu tampil penuh 82 pertandingan sambil mengoleksi rata-rata dobel-dobel dengan 18,3 poin dan 10,5 rebound. Itu belum ditambah dengan 2 asis dan 1,7 blok per pertandingan. Tidak heran ia lalu disebut-sebut sebagai bintang masa depan Minnesota Timberwolves.
Musim lalu (2017-2018), Towns akhirnya masuk ke jajaran NBA All-Star. Ia terus menunjukkan performa baiknya dengan tampil penuh di musim reguler dan mencetak rata-rata 21,3 poin, 12,3 rebound, 2,4 asis, dan 1,4 blok per pertandingan. Dengan perolehan itu, ia pun berhasil meningkatkan ratingnya dari 90 (NBA 2K18) ke 91 (NBA 2K19) sekaligus mendepak DeMarcus Cousins di puncak lima besar senter dengan rating tertinggi.
Kendati demikian, rating Towns musim lalu tidak melulu menanjak. Ada kalanya ia mengalami penurunan. Di awal 2017-2018, misalnya, ia memulai musim dengan rating 91, tetapi turun ke 90 di minggu kelima. Angka itu berangsur-angsur turun sampai mentok di angka 88 sebelum naik lagi ke 90 di akhir musim. Kini, meski hanya naik satu poin dari musim sebelumnya, Towns mampu memimpin di puncak dengan rating 91.
Jika melihat tren performanya selama ini, ada kemungkinan Towns akan terus bertengger di puncak sementara senter lainnya akan mencoba menggulingkannya. Pesaing terdekatnya adalah Joel Embiid (2) dan Nikola Jokic (3). Kedua pemain itu memiliki catatan bagus di awal musim 2018-2019.
Joel Embiid (90)
Nama Joel Embiid tidak langsung melejit seperti Karl-Anthony Towns. Ia mengalami cedera parah yang menahannya selama dua musim. Padahal ia sudah ada di NBA sejak 2014. Pada 2016-2017, barulah ia bisa bermain dan mencatatkan namanya sebagai salah satu pendatang terbaik meski hanya tampil di 31 pertandingan. Saat itu ia mengalami cedera lagi yang memaksanya absen sampai akhir musim.
Pada 2017-2018, Embiid berhasil kembali. Sesuai slogan yang diusungnya selama ini (Trust the Process), ia pun membuktikan dirinya terus berkembang. Embiid masuk ke jajaran NBA All-Star karena menampilkan performa gemilang. Ia tampil di 63 pertandingan dan mencetak rata-rata 22,9 poin, 11 rebound, 3,2 asis, dan 1,8 blok per pertandingan. Karena itulah ratingnya kini bisa mencapai 90.
Meski memiliki rating 90, Embiid tidak stabil di NBA 2K18. Ia mengalami naik-turun drastis, terutama karena mengalami cedera di akhir musim reguler. Ia sempat jatuh ke angka 84 di minggu ke-25, tetapi akhirnya naik lagi ke 90. Grafiknya itu menunjukkan, meski jatuh berkali-kali, ia bisa bangkit berkali-kali pula. Embiid adalah bukti proses yang tidak mengkhianati hasil. Ia terus berkembang dan akan terus mengancam Towns di puncak. Apalagi ia hanya terpaut satu poin dengan senter Timberwolves tersebut.
Nikola Jokic (89)
Senter Nikola Jokic berhasil mendapatkan kontrak maksimum senilai AS$148 juta dari Denver Nuggets. Klub asuhan Kepala Pelatih Michael Malone itu berani menginvestasikan uang sedemikian besar untuk Jokic karena Sang Senter menunjukkan performa gemilang selama tiga musim. Pada 2017-2018, misalnya, ia tampil di 75 pertandingan dan mencetak rata-rata 18,5 poin, 10,7 rebound, 6,1 asis, dan 1,2 steal per pertandingan.
Kini Jokic sudah memiliki peran krusial dalam permainan Nuggets, terutama di lima pertandingan pertama mereka di 2018-2019. Senter asal Serbia itu membawa timnya menang empat beruntun sebelum dikalahkan Los Angeles Lakers. Itu merupakan sebuah harapan dan sedikit demiki sedikit menjadi kenyataan yang menunjukkan Nuggets bisa tampil beda di musim ini. Kehadiran Jokic menjadi salah satu harapan besar mereka untuk kembali ke playoff setelah berkali-kali gagal ke sana sejak 2013 silam.
Di NBA 2K19, Jokic berada di peringkat tiga. Ia memulai musim ini dengan rating 89 dan kemungkinan akan terus bertambah seiring perkembangannya. Jika ia bisa menjaga kesehatan dan penampilannya sampai akhir musim, ia bisa saja naik 2-3 angka. Ia punya kesempatan yang sama seperti Joel Embiid dalam menggulingkan Karl-Anthony Towns di puncak. Namun begitu, persaingannya tentu saja akan ketat. Ia tidak bisa melenggang mulus tanpa gangguan karena dua pemain lain di atasnya juga sama-sama sedang naik daun.
Andre Drummond (87)
Andre Drummond, senter Detorit Pistons, menjadi salah satu pemain di posisi itu dengan rating tinggi yang—sebenarnya—relatif stabil dibanding yang lain. Ia memulai musim 2017-2018 dengan rating 85, lalu naik ke 88 di minggu kelima dan bertahan di angka itu selama 21 minggu sebelum turun lagi satu angka. Ia berhasil menjaga performanya di sekitar 85-88 sementara yang lain terus naik-turun drastis.
Secara statistik di dunia nyata, Drummond tampil sebanyak 78 kali dengan mencetak rata-rata 15 poin, 16 rebound, 3 asis, 1,6 blok, dan 1,5 steal. Dengan perolehan itu, ia berhasil mempertahankan rating terakhirnya (87) di NBA 2K19 ini. Namun begitu, kemungkinan besar ia akan bertahan di angka itu mengingat perannya sekarang dibagi dengan Blake Griffin. Ia tidak bisa tampil sevokal dulu, terutama di tengah persaingan Wilayah Timur yang ketat. Di wilayah itu, ada nama senter beken seperti Joel Embiid (2), Al Horford (6) dan Hassan Whiteside (8) yang akan mengadangnya untuk naik peringkat.
Rudy Gobert (87)
Rudy Gobert memang tidak memiliki grafik yang stabil, tetapi perannya di Utah Jazz sangatlah vital, terutama dalam menjaga ring dari gempuran lawan. Karena itulah ia terkenal dengan sebutan Stiffle Tower yang gagah di bawah ring dan mendapat gelar Defensive Player of the Year 2018. Sedikitnya, di musim 2017-2018, ia mencetak rata-rata 13,5 poin, 10,7 rebound, dan 2,3 blok per pertandingan.
Dengan perolehan itu, musim lalu Gobert berada di peringkat 10. Kini ia menjadi pemain paling beruntung ketika DeMarcus Cousins hilang dari radar. Padahal Sang Stiffle Tower hanya naik satu angka dari 86 (NBA 2K18) ke 87 (NBA 2K19). Namun, karena senter lain di peringkat 6-10 tidak menunjukkan perkembangan signifikan, ia pun naik ke peringkat lima.
Kendati begitu, posisinya di peringkat lima belum tentu aman. Senter lain di bawahnya—seperti Al Horford dari Boston Celtics dan DeAndre Jordan dari Dallas Mavericks yang sama-sama punya rating 86—bisa saja menggesernya. Cousins bahkan masih punya kesempatan untuk kembali ke lima besar dengan bertengger di posisi Gobert seandainya ia berhasil kembali dari cederanya. Posisi Gobert ini ibaratnya kursi panas yang bisa saja ditempati siapa pun yang nantinya menunjukkan peningkatan performa.
Foto: NBA.com