Mei Joni pindah dari Hangtuah ke Stapac Jakarta di awal musim IBL 2017-2018. Joni awalnya kurang mendapatkan menit bermain. Tapi kini, ia jadi penembak jitu andalan Stapac Jakarta. Joni pun dinobatkan sebagai Pemain Terbaik MVP pada Turnamen Pra-Musim IBL 2018-2019 di Solo, dua minggu lalu.

Pada IBL 2015-2016, Joni mencetak 10,3 PPG dengan akurasi tripoin mencapai 32 persen. Kemudian di musim 2016-2017, masih di Hangtuah, ia mencetak 7,8 PPG dengan akurasi tripoin 36 persen. Pindah ke Stapac pada musim 2017-2018, Joni hanya dimainkan 10 menit per pertandingan. Hasilnya ia mencetak 2,8 PPG dengan akurasi tripoin 42 persen.

Melihat performanya di Turnamen Pra-Musim IBL 2017-2018, rasanya sulit untuk menempatkan Joni di bangku cadangan. Karena akurasi tembakannya luar biasa. Dia mencetak 10,0 PPG dengan akurasi tripoin 41 persen. Joni dimainkan sebagai pemain inti dengan rataan menit bermain 23 menit. Bahkan di babak penyisihan, meski timnya kalah dari Pelita Jaya, Joni mampu mencetak 22 poin. Sedangkan di babak final, Joni memasukkan dua tripoin penting untuk kemenangan Stapac atas Pelita Jaya.

Gembira bercampur haru tersirat di wajah Mei Joni ketika menerima piala MVP sekaligus bisa menjadi juara di pra-musim. Karena ini adalah kali pertama menjadi juara sejak dirinya terjun ke basket profesional tahun 2011-2012.

"Juara itu besar sekali artinya untuk saya. Ini jadi piala pertama saya. Selain mendapatkan juara, saya juga berhasil menjadi MVP. Saya rasa bukan hanya saya, melainkan ini tercapai karena bantuan teman-teman juga," kata Mei Joni.

Banyak perubahan yang terjadi di tim Stapac setelah diasuh oleh Kepala Pelatih Giedrius Zibenas. Mei Joni merasa bahwa pelatih baru membawa peraturan baru dan lebih disiplin.

"Banyak sekali perubahan besar. Sistem baru, kedisiplinan yang lebih baik, sistem permainan baru, suasana baru dan ilmu baru. Saya sebagai pemain jadi ingin tahu lebih banyak. Karena saya ingin mencari tahu, apa yang tidak bisa kita dapat dari pelatih di Indonesia," imbuhnya.

Di tahun keduanya bersama Stapac, Joni ingin tampil lebih baik lagi. Apalagi dengan datangnya pelatih baru. Ia berkata, sistem baru lebih menarik untuk diterapkan dalam permainan. Sebab ketika semua pemain disiplin dan menjalankan sistem dengan benar, maka semua punya kesempatan untuk mencetak poin. Seperti dirinya yang selalu bisa mendapatkan ruang tembak terbuka beberapa kali dalam pertandingan. Tinggal memperbaiki akurasi tembakan saja.(*)

Foto: Hariyanto

Komentar