Semifinal Turnamen Pra-Musim IBL 2018-2019 akan diwarnai laga klasik, Satria Muda Pertamina Jakarta melawan Stapac Jakarta. Pertandingan ini akan berlangsung di Sritex Arena, Solo, pada Sabtu, 20 Oktober 2018 mendatang. Kedua tim memastikan diri melaju ke semifinal setelah menyelesaikan pertandingan di babak penyisihan. Satria Muda menjadi pemimpin klasemen Grup Merah, dan Stapac berstatus runner-up Grup Putih.
Satria Muda tidak tersentuh kekalahan hingga pertandingan terakhir babak penyisihan. Mereka mengalahkan Siliwangi Bogor dengan skor 95-56. Satria Muda tampil dominan dengan mencetak akurasi (field goals) 54 persen (37 dari 68). Catatan tersebut termasuk 9 dari 11 percobaan tripoin. Aliran bola Satria Muda lancar dengan 26 asis yang dihasilkan dalam satu pertandingan.
Catatan menarik lainnya, Satria Muda bisa mencetak 42 poin di area kunci, lengkap dengan merebut 40 rebound. Sementara itu, pemain bangku cadangan menyumbangkan 58 poin. Lima pemain Satria Muda mencetak digit ganda, yaitu Juan Laurent Kokodiputra (14 poin), Avan Seputra (14 poin), M. Sandy Aziz (13 poin), Christian Gunawan (13 poin) dan Laurentius Steven Oei (12 poin). Sementara itu, garda utama Audy Bagastyo Arisnugra mampu mengirimkan delapan asis di laga ini.
"Kami tidak mendapatkan tekanan yang berarti dari lawan-lawan selama babak penyisihan. Ini kurang bagus bagi pemain, sebab membuat mereka terlalu nyaman dan lupa fokus. Ini tidak boleh terjadi ketika berhadapan dengan Stapac," kata Youbel Sondakh, kepala pelatih Satria Muda.
Youbel menambahkan, Stapac saat ini punya pelatih baru. Ia melihat banyak perubahan dari cara bermain Stapac. Ini yang membuat Satria Muda patut waspada dengan perubahan tersebut. Apalagi, baru di semifinal ini, Satria Muda akan bertemu tim papan atas IBL.
Sementara calon lawan Satria Muda, Stapac Jakarta menyelesaikan babak penyisihan dengan rekor kemenangan 1-3. Selama penyisihan, satu tim yang mampu mengalahkan Stapac adalah Pelita Jaya Basketball Jakarta. Di pertandingan terakhir babak penyisihan, Stapac menang 74-45 atas Pacific Caesar Surabaya.
Kepala Pelatih Giedrius Zibenas tampaknya tidak ingin memperhatikan tim lawan. Siapapun yang akan menjadi lawan di semifinal nanti, ia ingin fokus pada timnya sendiri. Saat ini, Stapac tengah dalam masa penyesuaian. Sebab, pelatih baru, tentu ada strategi baru yang dipelajari.
"Terus terang di turnamen ini saya tidak ingin memperhatikan tim lain. Mungkin di musim reguler, baru saya melakukan itu. Tetapi di turnamen pra-musim ini, saya ingin fokus di tim sendiri. Bagaimana para pemain mengerti strategi yang saya inginkan. Selain itu, banyak detail yang harus diperhatikan. Contohnya, saat melawan Pelita Jaya, kami kalah rebound. Lalu banyak pula pelajaran yang kami dapatkan saat melawan Pacific Caesar. Mungkin saya bisa bilang bahwa tim saya sudah bagus. Tapi ini belum cukup, masih bisa ditingkatkan lagi," ucapnya.
Yang dimaksud dengan sudah bagus, tentu karena Stapac mampu unggul di semua lini statistik saat melawan Pacific. Para pemain Stapac unggul 28-12 untuk poin di area kunci. Kemudian di rebound, Stapac unggul 39-27 rebound dari Pacific. Selain itu, lima pemain utama Stapac kini sudah mulai padu.
Abraham Damar Grahita tampil sebagai aktor kemenangan Stapac dengan catatan 22 poin, 6 rebound, 2 asis, dan 3 steal. Kemudian ada Kaleb Ramot Gemilang yang mencetak 12 poin dan Widyanta Putra Tedja menyumbang 11 poin. Sebaliknya di kubu Pacific, Yerikho Tuasela mencetak 15 poin dan M. Hardian Wicaksono menambahkan 10 poin.
Dalam Turnamen Pra-Musim IBL 2018-2019, dua tim terbaik dari masing-masing grup akan melaju ke babak semifinal. Dengan susunan juara grup bertemu dengan runner-up di grup seberang. Sementara itu, tim peringkat lima hingga delapan akan melakukan pertandingan perebutan peringkat. Sedangkan tim yang ada di urutan paling bawah, harus pulang lebih dulu. Setelah menjalani empat laga di babak penyisihan, ada dua tim yang tidak pernah menang. Mereka adalah Satya Wacana Salatiga dan Hangtuah.
Foto: Hariyanto