Jajaran pemain, pelatih, pemilik dan ofisial Golden State Warriors (GSW) baru saja menerima hadiah cincin juara (Champion’s Ring) NBA musim 2017-2018. Upacara penerimaan dilakukan sebelum Stephen Curry dkk memenangkan pertandingan melawan Oklahoma City Thunder. Penganugerahan cincin juara ini sudah membudaya di olahraga-olahraga populer Amerika Serikat. NFL (sepak bola Amerika [American Football]) dan MLB (Baseball atau kasti) sudah melakukannya sejak 1927 sementara NBA baru memulainya pada 1947.

Ada yang berbeda dengan cincin juara GSW. Untuk pertama kalinya cincin juara NBA memiliki dua sisi bergambar logo tim. Hiasan itu terbuat dari 74 batu safir berwarna putih dan biru yang bisa dibalik bergantian. Pada cincin itu, tersemat angka 74 yang diambil dari jumlah kemenangan yang harus di raih sebuah tim bila ingin mendapat titel juara. Ornamen tersebut bisa dilepas dari bingkainya sehingga memperlihatkan slogan “Strength in Number” yang jadi slogan Warriors. Pada sisi kanan, tersemat 56 batu berlian menandakan 56 tahun eksistensi tim tersebut di Kota Oakland.

Bill Russell pamerkan 11 Cincin Juara miliknya (Foto: Nathaniel S. Butler, NBAE via Getty Images)

Tim MLB (Major League Baseball) New York Giants adalah tim pertama dalam sejarah olahraga Amerika Serikat sebagai tim peraih cincin juara. Mereka mendapatkannya setelah menyudahi perlawanan New York Yankees di laga puncak tahun 1922. Kala itu, pemenang suatu liga olahraga dianggap berhak menerima sebuah benda bernilai tinggi sebagai bentuk apresiasi. Dalam hal ini, cincin dan perhiasan lain dianggap sebagai hadiah pantas. Pada 1923, New York Yankee mendapat hadiah jam tangan emas sebagai pengganti cincin setelah berhasil jadi juara. Setelah sempat berganti jenis perhiasan, barulah pada 1932 pemberian hadiah cincin juara dilakukan setiap tahun.

Nominal harga cincin pun sudah ditetapkan. Merujuk pada artikel Sports Illustrated yang terbit pada 29 April 1985, MLB menetapkan harga cincin juara setidaknya seharga AS$300 sudah termasuk pajak pada 1922. Harga itu pun mengikuti kurs serta kondisi keuangan Amerika Serikat kala itu. Seiring berjalannya waktu, harga pembuatan cincin juara terus merangkak naik akibat kondisi inflasi nilai mata uang. Sebut saja cincin juara seharga AS$3800 bagi seluruh jajaran tim Oakland Athletics yang menjuarai MLB 50 tahun kemudian.

Budaya penghadiahan cincin juara di NBA dimulai pada 1947. Kala itu, NBA masih bernama BAA (Basketball Association of America). Tim Philadelphia Warriors jadi tim beruntung yang mendapatkan perhiasan tersebut untuk pertama kalinya.

Phil Jackson dan Kobe Bryant pamerkan cincin juara NBA tahun 2002 (Foto: Catherine Steenkeste, NBAE).

Tim tersebut punya korelasi dengan salah satu tim NBA saat ini. Philadelphia Warriors didirikan di Pennsylvania pada 1946. Mereka merengkuh juara BAA meski baru berusia setahun. Pada 1962, nama mereka berganti menjadi San Francisco Warriors dengan logo yang menyertakan Jembatan Golden Gates. Tahun 1971, mereka kembali berganti nama menjadi Golden State Warriors yang terinspirasi dari julukan Negara Bagian California. Nama itu pun mantap mereka gunakan hingga kini dengan “The Dubs” sebagai nama julukan.

Para penerima cincin juara dianggap layak masuk dalam jajaran legenda di liga masing-masing. Di NBA, ada tiga nama yang jadi jagoan. Semasa bermain untuk Boston Celtics pada 1957-1969, Bill Russell mengantongi 11 cincin dan belum ada pemain NBA lain yang mampu menyainginya. Bahkan, lima besar pemilik cincin juara terbanyak disumbang legenda Celtics lainnya seperti Sam Jones (10), John Havlicek (8), Tom Heinsohn (8), dan K.C Jones (8). Mereka mendapatkannya antara tahun 1959 hingga 1979. Pemain era modern belum ada yang masuk daftar 10 besar. Michael Jordan dan Scottie Pippen berada di peringkat 12 dan 13 dengan mengantongi enam cincin. Sementara Kobe Bryant, Tim Duncan, dan Derek Fischer yang mengantongi lima cincin berada di belakang dua legenda Chicago Bulls itu.

Di ranah pelatih, Phil Jackson dijuluki Rajanya Cincin (Lord of the Ring) oleh media ESPN setelah berhasil mengantongi total 13 cincin juara. Dua cincin ia dapatkan semasa bermain sementara 11 lainnya ketika menukangi Chicago Bulls dan Los Angeles Lakers. Rekor itu belum terpecahkan hingga kini.

Red Auerbach berpose dengan salah satu cincin juara Boston Celtics (Dokumentasi NBA tahun 1996).

Sementara untuk jajaran pejabat klub, Red Auerbach jadi yang terbanyak dengan mengantongi 16 cincin juara. Ia adalah mantan pelatih Boston Celtics era 1950-an. Setelah pensiun melatih, Auerbach menjabat sebagai presiden klub kebanggaan Kota Boston hingga akhir hayatnya pada 2006. Perolehan jumlah cincin juara itu ia kumpulkan dari menjuarai NBA sembilan kali ditambah tujuh kali ketika ia menjabat sebagai presiden. Raihan cincin juara itu dilengkapi dengan prestasi lain. Pria kelahiran 1917 ini dianggap sebagai penemu teknik Fast Break yang acap digunakan pebasket modern. Pada 1996, ia diberi gelar pelatih terbaik sepanjang masa saat seremoni 50 tahun berjalannya liga basket tertinggi Amerika Serikat itu.

Cincin Juara kini jadi validasi prestasi tim, pemain, hingga ofisial di karir mereka. Adu gengsi siapa terbaik acap kali berdasar pada berapa jumlah cincin juara yang didapatkan. Jajaran GSW layak jumawa karena mereka berhasil mendapatkannya pada 2015, 2017, dan 2018. Bila tren positif itu terus dilanjutkan, bisa jadi mereka bisa masuk jajaran legenda pemilik cincin juara yang sudah terdaftar sebelumnya.

Kini, beberapa liga olahraga di Amerika Serikat menyertakan cincin juara sebagai hadiah bagi pemenang. Sebut saja Hoki Es, NASCAR, Indy Car, Daytona 500, hingga Rugby.

Foto: NBA, Nike

Komentar