Beberapa minggu lalu, Piala Srikandi (Srikandi Cup) kehilangan dua kontestan yaitu Surabaya Fever dan Merah Putih Jakarta. Kabar terbaru, Piala Srikandi akan ada dua kontestan baru, Scorpio Jakarta dan Shoot It Dragons Thailand. Selain ada tim baru, Piala Srikandi juga menetapkan aturan penggunakan pemain asing untuk musim depan.
Minggu lalu, petinggi enam klub Srikandi bertemu di Jakarta. Mereka dari Merpati Bali, Tanago Friesian Jakarta, Flying Wheel Makassar, GMC Cirebon, Sahabat Semarang dan Tenaga Baru Pontianak. Pertemuan ini menghasilkan empat poin penting, antara lain:
1. Surabaya Fever dan Merah Putih yang sudah mengundurkan diri, bukan bagian dari Piala Srikandi lagi. Bila mereka ingin kembali menjadi peserta Piala Srikandi, maka harus memenuhi persyaratan yang ditetapkan, selayaknya klub yang baru masuk.
2. Menetapkan Scorpio Jakarta dan Shoot It Dragons Thailand sebagai peserta baru Piala Srikandi, dengan catatan melengkapi persyaratan yang diberikan.
3. Tim atau kontestan Piala Srikandi diperbolehkan memakai pemain asing. Jumlah maksimal yang diberikan hanya satu pemain. Pemain asing harus warga negara kawasan Asia Tenggara.
4. Pemain Piala Srikandi yang punya orang tua Warga Negara Indonesia (WNI), maka dianggap sebagai pemain lokal.
Di poin pertama sudah jelas, bahwa memang Surabaya Fever dan Merah Putih mengundurkan diri. Ini sebenarnya tidak diinginkan oleh klub-klub peserta Srikandi yang lain. Karena sejak awal, kompetisi ini dibuat untuk menjadi wadah bagi pemain-pemain putri yang ingin berlaga. Tetapi klub-klub ini juga tidak mau bila ada klub yang keluar-masuk begitu saja. Jadi kesepakatan yang diambil, bahwa klub yang keluar dari Srikandi tidak bisa dengan mudah masuk lagi pada musim berikutnya. Mereka harus memenuhi persyaratan yang sudah disepakati.
"Tidak banyak syaratnya, mungkin secara garis besar hanya mematuhi aturan Srikandi Cup saja. Kemudian sekarang kami juga menetapkan adanya registrasi dan deposit fee. Kemudian, klub baru yang masuk juga harus disepakati oleh anggota Dewan Perwakilan Klub," jelas Deddy Setiawan, Koordinator Klub Piala Srikandi.
Untuk poin kedua, Piala Srikandi akan punya dua kontestan baru. Ini artinya, jumlah tim dan jumlah pertandingan tidak akan berubah. Karena dua tim keluar, digantikan dua tim baru. Mereka adalah Scorpio Jakarta dan tim asal Thailand, Shoot It Dragons.
Masuknya klub dari luar negeri ini memang tidak diundang. Sebab pihak Shoot It Basketball Club secara langsung melayangkan surat kepada Srikandi untuk mengajukan diri sebagai peserta.
"Mereka sendiri yang bersurat kepada kami. Jadi kami dengan senang hati menerima mereka untuk menjadi peserta," lanjut Deddy.
Penetapan Shoot It Dragons sebagai peserta akhirnya melahirkan keputusan poin ketiga. Untuk membuat persaingan lebih kompetitif serta meningkatkan kemampuan pemain lokal, maka setiap klub diperbolehkan memakai jasa satu pemain asing. Tapi pengambilan pemain asing diatur yaitu pemain yang berasal dari negara Asia Tenggara.
"Tidak harus pakai pemain asing. Boleh pakai, boleh tidak. Tergantung klub masing-masing. Karena pembiayaan pemain asing ditanggung klub masing-masing.
Sedangkan untuk poin keempat, memang semakin membuka kesempatan pada pemain-pemain yang punya orang tua campuran bisa bermain di Srikandi. Syaratnya cukup mudah, bila ada satu diantara kedua orang tuanya warga negara Indonesia, maka akan dihitung pemain lokal.
Dalam pertemuan tersebut juga dibahas mengenai perlindungan kesehatan para pemain. Sementara itu untuk jadwal pertandingan tidak ada perubahan. Srikandi akan dimulai di Bali pada bulan November 2018.(*)
Foto: Mei Linda dan dokumentasi Piala Srikandi