Pelita Jaya Basketball Club mengalahkan Stapac Jakarta dengan skor 70-64, Selasa, 16 Oktober 2018. Kemenangan Pelita Jaya sekaligus menegaskan bahwa mereka kini menjadi penguasa area kunci. Stapac tidak mampu membendung serangan Pelita Jaya dari area tersebut.

Kelebihan Pelita Jaya di area kunci diakui oleh Kepala Pelatih Stapac Giedius Zibenas. Ini terlihat dari statistik Stapac yang hanya mencetak 14 poin dari area kunci dan merebut 32 rebound. Sebaliknya, Pelita Jaya bisa mencetak 34 poin dan 50 rebound.

"Saya kurang senang dengan rebound tim saya. Selain itu, sepertinya tim saya juga kurang dalam bertahan. Serangan itu tentang otak dan kecerdikan, tapi bertahan itu soal hati. Dalam pertandingan ini, kami melihat kelemahan di sisi orang besar (big man). Saya rasa, kami harus mencari orang besar yang bisa menjaga pertahanan dengan baik. Kami akan terus berusaha semakin baik dari waktu ke waktu," ucapnya usai pertandingan.

Sebaliknya, lima pertama starter Pelita Jaya punya kemampuan yang luar biasa. Komposisi yang terdiri dari Respati Ragil Pamungkas, Ponsianus Nyoman Indrawan, Adhi Pratama, Govinda Saputra dan Reggile Mononimbar bisa bermain sangat baik. Adhi mencetak 17 poin, Ragil 15 poin dan Ponsianus Indrawan menambahkan 11 poin. Govinda juga tampil luar biasa dengan mencetak 8 poin dan 11 rebound. Sedangkan peran Reggie terlihat di menit-menit akhir. Ia mencetak 4 poin dan 2 asis penting di kuarter keempat. Total Reggie menghasilkan 9 poin, 5 rebound, 3 asis dan 3 steal.

"Adhi, Komink dan Ragil sangat baik memimpin tim ini. Sementara pemain muda seperti Govinda dan Reggie memiliki energi yang luar biasa di pertandingan. Soal kekurangan di kuarter ketiga itu hanya karena kurang penjagaan saja. Kami memberi kesempatan pemain Stapac melepas tembakan. Ketika kami memperbaiki penjagaan di kuarter keempat, akhirnya bisa menang," jelas Johannis Winar, pelatih Pelita Jaya.

Stapac mulai menyerang area kunci Pelita Jaya dengan mengandalkan kecepatan Abraham Damar Grahita, Widyanta Putra Tedja dan Kaleb Ramot Gemilang. Ternyata strategi ini gagal. Sebab pertahanan Pelita Jaya sangat baik. Sebaliknya, Pelita Jaya mengumpulkan banyak poin dari area dalam. Adhi Pratama tak terbendung dengan torehan tujuh poin.

Kebuntuan Stapac dipecahkan oleh Mei Joni. Ia mencetak 3 dari 4 percobaan tripoin di paruh pertama. Mei Joni menyumbang 14 poin. Inilah yang membuat Stapac tidak tertinggal jauh sebelum jeda pertandingan. Namun detik-detik akhir jelang buzzer, tembakan M. Kharis Indarji membuat Pelita Jaya unggul 39-32.

Di awal kuarter ketiga, dua tembakan tripoin Stapac dari Abraham dan Mei Joni memangkas jarak poin menjadi tiga poin (39-42). Stapac kemudian berbalik unggul 43-42 lewat lay-up Ruslan. Di kuarter ketiga, Stapac memasukkan 4 dari 8 percobaan tripoin. Poin tersebut membuat mereka unggul 51-50 di akhir kuarter ketiga.

Produktifitas poin Stapac menurun di kuarter keempat. Kondisi ini semakin buruk setelah dua senter, Ruslan dan M. Isman Thoyib keluar karena foul-out. Pelita Jaya bisa dengan mudah memasuki area kunci. Kurang dari satu menit laga, Pelita Jaya unggul 68-61 melalui lay-up Reggie William Mononimbar.

Sebenarnya Stapac mampu membuat celah yang sempurna untuk area tembak Mei Joni. Ia bisa mencetak 5 dari 7 percobaan tripoin. Sayangnya, hal tersebut tidak bisa dilakukan di kuarter keempat. Mei Joni menyelesaikan pertandingan ini dengan torehan 22 poin.

Di pertandingan lainnya, Satria Muda Pertamina Jakarta menang telak 78-40 atas Satya Wacana Salatiga. Laurentius Steven Oei menjadi pendulang poin terbanyak dengan 19 poin. Lalu Juan Laurent Kokodiputra mencetak 16 poin. M. Rizal Falconi tampil impresif dengan torehan 10 poin dan 12 rebound.

"Para pemain sudah memperbaiki kesalahan dari pertandingan sebelumnya. Ini yang saya inginkan. Kalau untuk inside, memang hari ini tidak bagus karena lawan cukup rapat di dalam. Tapi kita bisa mencari poin dari luar. Ini yang saya katakan bahwa setiap pertandingan punya tantangan masing-masing," kata pelatih Satria Muda, Youbel Sondakh.

Satria Muda berhasil memasukkan 40 poin di area kunci, 16 poin dari kesempatan kedua dan merebut 52 rebound. Satria Muda menurunkan jumlah turnover dari 24 menjadi 17. Catatan bagus lainnya, mereka bisa mendapatkan 15 steal selama pertandingan. Sementara itu, dari bangku cadangan, Satria Muda mendapatkan tambahan 39 poin.(*)

Foto: Hariyanto

Komentar